Ketiga, sikap yang sering dilakukan oleh tokoh utama dalam menyelesaikan permasalahannya dalam novel
Kau, Aku,dan Sepucuk Angpau Merah
karya Tere Liye adalah dengan meminta bantuan kepada orang lain. Kedekatan tokoh utama
pada orang-orang disekitar tempat tinggalnya membuat tokoh utama merasa nyaman apabila dirinya sedang menghadapi kesulitan. Dirinya juga tidak segan
untuk meminta solusi atas berbagai persoalan yang sedang dialaminya. Konflik psikologis yang dialami tokoh utama dalam novel
Kau, Aku,dan Sepucuk Angpau Merah
karya Tere Liye didominasi konflik-konflik yang timbul karena hubungan tokoh utama dengan orang-orang disekitarnya. Hubungan itu
memberikan pengaruh dalam perjalanan tokoh utama.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang wujud konflik tokoh utama, faktor-faktor penyebab konflik tokoh utama, dan cara penyelesaian konflik
tokoh utama dalam novel
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
karya Tere Liye, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Wujud konflik psikologis tokoh utama dalam novel
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
karya Tere Liye.
Pertama
, kekhawatiran yang meliputi khawatir terhadap keadaan.
Kedua
, ketakutan yang meliputi takut kehilangan orang terdekat, takut dengan keadaan kenyataan, dan takut menyakiti perasaan
orang lain.
Ketiga
, kekecewaan yang meliputi kecewa dengan pekerjaan, kecewa ditinggal orang-orang terdekat, kecewa karena tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Keempat
, kecemasan yang meliputi cemas karena dijauhi orang-orang terdekat.
Kelima
, kebimbangan meliputi bimbang dalam memilih pekerjaan, bimbang dalam menentukan pilihan, bimbang karena keadaan.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik yang dialami tokoh utama dalam
novel
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
karya Tere Liye meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi rasa sayang pada orang-
orang terdekat, keadaan ekonomi tokoh utama yang tidak mendukung, merasa tidak dihargai, dan kecewa dengan diri sendiri. Faktor eksternal meliputi
kecewa dengan orang lain, kecewa dengan pekerjaan yang didapat, dan malu dengan perlakuan orang lain.