Kecemasan Wujud konflik Tokoh Utama
1 Faktor Internal
a Rasa sayang pada orang-orang terdekat
Faktor internal yang menjadi penyebab konflik adalah rasa sayang pada orang-orang terdekat. Kedekatan Borno terhadap orang-orang disekitar tempat
tinggalnya membuat Borno merasa bahwa mereka semua adalah keluarga. apabila ada salah satu dari mereka yang terkena musibah Borno juga ikut merasakan
kecemasan, ketakutan, kesedihan, kekhawatiran dalam dirinya. Hal tersebut terlihat dari cuplikan data berikut ini.
Aku berdiri berpegangan tiang infus, tersengal bertanya pada perawat, memastikan, “Bapak Hidir sungguh sudah dibawa pulang?” lantas
perawat itu mengangguk, wajahnya prihatin. Aku gemetar melangkah keluar, perutku mual, kerongkonganku tercekat. Kejadian ini sama
persis waktu Bapak dulu meninggal
—malah lebih menyakitkan karena sekarang aku jauh lebih mengerti. Aku hendak berteriak
kencang, mengeluarkan segenap kesedihan dihati. Marah, sedih, bercampur jadi satu.
Liye, 2013: 163 Dari kutipan di atas dapat kita lihat bentuk rasa sayang Borno kepada tokoh
Pak Tua yang dikabarkan sakit membuat dirinya ikut merasakan kecemasan sekaligus rasa takut kehilangan. Saat ia bertanya kepada perawat tentang Pak Tua
dengan nama Hidir, perawat menjawab bahwa pasien bernama Hidir sudah dibawa pulang. Dalam benak Borno, maksud dari perawat adalah Pak Tua dibawa
pulang bukan karena sudah sembuh melainkan meninggal. Seketika batin Borno terguncang, dirinya teringat bagaimana dulu ia kehilangan ayahnya saat berusia
dua belas tahun. Rasa sayang yang dimiliki Borno untuk orang-orang disekitarnya lebih
besar daripada rasa sayang untuk dirinya sendiri. Hal tersebut diwarisi Borno dari sikap ayah dan kakeknya yang selalu peduli kepada orang lain. Kehilangan orang-
orang itu juga akan membuat dirinya merasakan kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan orang lain, karena sikap itulah Borno disayang oleh orang-orang
disekitarnya.
b Keadaan ekonomi tokoh utama tidak mendukung
Selain rasa sayang kepada orang-orang di sekitarnya, yang menjadi salah satu faktor penyebab konflik internal dalam diri Borno adalah keadaan ekonomi
yang tidak mendukung. Borno yang berasal dari keluarga dan lingkungan sederhana memiliki kendala dalam mewujudkan impiannya. Keterbatasan
ekonomi menjadi salah satu faktor penghalang bagi Borno. walau demikian Borno tidak mau menyerah dengan keadaan. Agar mencapai dan mewujudkan semua
mimpi-mimpinya, hal tersebut ditunjukan dalam kutipan berikut.
Aku menggeleng perlahan, bilang justru dengan bekerja aku berharap punya cukup uang untuk kuliah.
Liye, 2013: 29 Berdasarkan cuplikan data di atas dapat dilihat bahwa Borno mempunyai
keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Tetapi, keinginan tersebut diurungkan karena keadaan ekonomi yang tidak mendukung.
Kesadaran Borno akan keterbatasan ekonomi yang menjadi penghalang dalam mencapai tujuannya, Borno berusaha dengan mencari pekerjaan untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi agar dapat merubah kehidupannya, terutama keadaan ekonomi keluarganya.
Sejak kematian ayahnya, Ibu Borno menjadi tulang punggung keluarganya dalam cerita tidak dijelaskan pekerjaan Ibu Borno. Hal tersebut menyebabkan