Pengertian Usaha Mikro Usaha Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Mikro

2.1.1 Pengertian Usaha Mikro

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 menjelaskan tentang Usaha Mikro adalah Usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Kriteria dari usaha mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah. Selain itu, usaha mikro juga berasaskan kekeluargaan, demokrasi ekonomi, kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan kemandirian. Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-. Untuk lebih jelasnya, ciri-ciri usaha mikro adalah jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti, tempat usahanya tidak selalu menetap dan sewaktu-waktu dapat pindah tempat, belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan Universitas Sumatera Utara keuangan keluarga dengan keuangan usaha, sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai, tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah, umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank, umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh usaha mikro, yaitu usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudi daya, industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat, usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar, peternakan ayam, itik dan perikanan, usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit konveksi. Menurut Badan Pusat Statistik, kriteria usaha adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kriteria Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Jenis Usaha Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro 1-4 Usaha Kecil 5-19 Usaha Menengah`` 20-99 Usaha Besar 99 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2002. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Karakteristik Utama Usaha Mikro