Pengaruh Modal Terhadap Laba

Berdasarkan Tabel 4.15, menunjukkan bahwa: 1. R = 0,911 berarti hubungan antara variabel modal, biaya, dan harga jual terhadap variabel laba sebesar 91,1, artinya hubungannya sangat erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,822 berarti 82,2 variabel laba dapat dijelaskan oleh variabel modal, biaya, dan harga jual. Sedangkan sisanya 17,8 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Modal Terhadap Laba

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel hasil kuesioner: 1. Pada pernyataan 1 terdapat 22 orang 29,7 yang menyatakan sangat setuju bahwa jumlah modal yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan usaha untuk membeli barang dagangan, 44 orang 59,4 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis hal itu berarti memiliki modal yang cukup untuk membeli barang dagangan untuk dijual kembali. Untuk itu pedagang harus tetap mempertahankan jumlah modal yang akan digunakan, dengan itu jumlah barang dagangan pun akan tetap tersedia sesuai dengan permintaan akan buah dan sayur sehingga konsumen mereka tetap terus membeli barang dagangan, hal ini dapat meningkatkan volume penjualan sehingga laba pun dapat diperoleh. 2. Pada pernyataan 2 dari 74 responden terdapat 32 orang 43,2 yang menyatakan sangat setuju bahwa modal usaha berasal dari modal sendiri, Universitas Sumatera Utara dan 42 orang 56,7 setuju. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis hal itu berarti bahwa pedagang selalu menggunakan modal sendiri, tetapi ini pada kondisi tertentu saja, menurut pengakuan pedagang mereka dapat menggunakan modal sendiri jika laba yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan usaha, jika tidak maka pedagang juga akan melakukan pinjaman dari pihak luar. Untuk itu lah pedagang memang harus berusaha tetap untuk meningkatkan penjualannya agar laba yang diperoleh dapat mencukupi modal. 3. Pada pernyataan 3 dari 74 responden terdapat 19 orang 25,6 yang menyatakan sangat setuju bahwa menggunakan pinjaman dari pihak lain sebagai modal usaha, 43 orang 58,1 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil pengamatan penulis hal itu berarti bahwa sebagian responden menyatakan setuju dikarenakan pedagang menganggap modal dari pihak lain memang sangat dibutuhkan, sebagian besar pedagang mengaku sebagian besar modal mereka berasal dari pihak lain seperti saudara, keluarga dan rentenir. Untuk itu pedagang sebaiknya mengurangi pinjaman dari pihak lain terutama rentenir dan meningkatkan kinerja agar dapat meningkatkan laba. 4. Pada pernyataan 4, dari 74 responden terdapat 31 orang 41,8 yang menyatakan sangat setuju bahwa modal yang didapatkan digunakan sepenuhnya untuk keperluan usaha, 31 orang 41,8 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan bahwa rata-rata samua responden memang menggunakan seluruh modal yang didapatkan untuk Universitas Sumatera Utara keperluan usaha. Untuk itu pedagang harus tetap mempertahankan penggunakan modal yang didapatkan untuk keperluan usaha. 5. Pada pernyataan 5, dari 74 responden terdapat 28 orang 37,8 yang menyatakan sangat setuju bahwa modal yang ada dapat mendanai seluruh kegiatan usaha, 24 orang 32,4 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pedagang mengaku bahwa modal yang didapatkan dapat mendanai seluruh kegiatan usaha. Hal ini sesuai dengan pengakuan pedagang yang mengatakan bahwa jika modal sendiri tidak dapat mencukupi modal yang dibutuhkan, maka para pedagang akan melakukan pinjaman terhadap pihak lain. Untuk ini pedagang harus tetap meningkatkan penjualan dan sebaiknya mengurangi penjaman dari pihak luar. Jawaban responden sangat dominan pada bagian sangat setuju dan setuju hal ini menunjukkan bahwa modal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laba para pedagang. Pada saat ini dimana semakin ketatnya persaingan antar pedagang dan semakin banyaknya jumlah pedagang mikro maka pedagang yang ada sebaiknya dapat terus mempertahankan dan meningkatkan jumlah modal, hal ini sangat penting karena menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan volume penjualan. Selain itu juga sebaiknya pedagang lebih mandiri dalam hal permodalan dan tidak tergantung pada pihak lain supaya laba yang diperoleh pun dapat langsung digunakan sendiri tanpa dipotong utang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian secara parsial uji t dapat diperoleh bahwa nilai t hitung variabel modal adalah 2,299 dan nilai t tabel adalah 1,667 sehingga t hitung t tabel 2,299 1,667 dan nilai signifikan 0,025 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Effendi 2008 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara modal terhadap keuntungan usaha kecil. Hasil ini juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Swastha 2005 yang mengatakan bahwa modal akan mempengaruhi besar kecilnya volume penjualan, sehingga jika volume penjualan meningkat maka laba juga akan meningkat Mulyadi, 2001:513.

4.3.2 Pengaruh Biaya Terhadap Laba