Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.10 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 74 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.19911905 Most Extreme Differences Absolute .069 Positive .054 Negative -.069 Kolmogorov-Smirnov Z .593 Asymp. Sig. 2-tailed .874 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.10, menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,874 berada di atas nilai signifikan 5 0,05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model Universitas Sumatera Utara regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Metode Grafik Suatu model regresi dianggap tidak terjadi heterokedastisitas jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Gambar 4.3 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.3, menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut: 3. Jika R2 sangat tinggi tapi variabel independen banyak yang tidak signifikan, maka dalam model regresi terdapat multikolonieritas. 4. Melihat nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 5 berarti tidak ada multikolonieritas. Bila ternyata dalam model regresi terdapat multikolonieritas, maka harus menghilangkan variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi Ghozali, 2009:95. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.12, menunjukkan bahwa nilai VIF dari setiap variabel independen 5 sehingga data tidak terkena multikolinearitas. Nilai tolerance dari setiap variabel independen pada tabel di atas 0,1, maka dapat dikatakan bahwa bahwa data tidak terkena multikolinearitas. 4.2.2.4 Uji Hipotesis a. Uji Signifikan Simultan Uji - F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan valid. Dikatakan valid jika F hitung F tabel dan sebaliknya jika F hitung F tabel maka model tersebut tidak valid. Untuk lebih mudahnya, dapat melihat probabilitas dan membandingkannya dengan taraf kesalahan yang digunakan yaitu 5. Jika probabilitas tarif kesalahan, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dari uji validitas model regresi. Jika dengan uji F, maka model regresi valid, sehingga dapat digunakan untuk analisis struktural analisis perilaku. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -2.123 1.389 -1.528 .131 Modal .279 .121 .233 2.299 .025 .238 4.209 Biaya .554 .091 .546 6.108 .000 .305 3.276 Harga .250 .118 .191 2.112 .038 .299 3.343 a. Dependent Variable: Laba Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5. H0 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Nilai F hitung pada tingkat kesalahan α = 5 dengan derajat kebebasan df = n – k; k-1. Jumlah sampel n adalah sebanyak 74 orang dan jumlah variabel penelitian k adalah sebanyak 4. Jadi, df = 74 – 4 = 70; 4 – 1 = 3. Dengan demikian nilai F hitung = 70; 3 adalah sebesar 2,74. Tabel 4.13 Uji Signifikan Simultan Uji - F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 509.575 3 169.858 113.276 .000 a Residual 104.966 70 1.500 Total 614.541 73 a. Predictors: Constant, Harga, Biaya, Modal b. Dependent Variable: Laba Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.13, di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 113,276 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel α = 5 adalah 2,74. Oleh karena F hitung 113,276 F tabel 2,74 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara serentak atau simultan dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Signifikan Parsial Uji - t