44
Kondisi penduduk
Camat Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kecamatan
Garung Wawancara
Wawancara
3. Pemerataan pendidikan
Faktor yang mempengaruhi
pemerataan pendidikan
Camat Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kecamatan
Garung
Penduduk usia 16-18
tahun Wawancara
Wawancara Angket
Upaya yang dilakukan
dalam pemerataan
pendidikan Camat
Kepala Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Garung
Penduduk usia 16-18
tahun Wawancara
Wawancara Angket
Hambatan dalam
pemerataan pendidikan
Camat Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kecamatan
Garung Wawancara
Wawancara
G. Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 167 validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa
yang akan diukur. Instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Saifuddin Azwar, 2004: 4.
45 Pada penelitian ini untuk mengetahui validitas instrumen yaitu dengan
dikonsultasikan terlebih dahulu pada dosen pembimbing. Instrumen yang telah disusun diuji cobakan kepada penduduk usia 16-18 tahun yang tidak
melanjutkan sekolah yang ada di Desa Garung Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keterpahaman
instrumen. Hasilnya instrumen tersebut sudah dipahami responden sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen itu valid.
H. Teknik Keabsahan Data
Menurut Lexy J. Moleong 2005: 320-321 keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: mendemonstrasikan nilai yang benar,
menyediakan dasar agar hal itu dapat ditetapkan, dan memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan
kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Menurut Lexy J. Moleong 2005: 326 teknik pemeriksaan keabsahan data meliputi: perpanjangan
keikutsertaan, ketekunankeajegan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, analisis kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci, dan
auditing. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan
triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong 2005: 330 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi data dari metode angket dalam penelitian ini adalah dengan
46 membandingkan atau cross check antara hasil jawaban angket dengan hasil
wawancara Camat dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Garung, membandingkan dengan pendapat dan pandangan dari
orang lain seperti penduduk setempat serta membandingkan dengan dokumen- dokumen yang terkait dengan penduduk dan data tentang pendidikan. untuk
triangulasi data dari metode studi dokumentasi adalah dengan mengecek kebenaran hasil dengan beberapa metode penelitian lain seperti angket,
wawancara dan mengecek data dari beberapa sumber lain dengan cara observasi atau pengamatan.
I. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikaan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan pada orang lain Lexy J. Moleong, 2007: 325. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2010: 207. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kuantitatif deskriptif persentase.
47 Menurut Tulus Winarsunu 2006: 20 rumus yang digunakan untuk
menghitung persentase adalah sebagai berikut:
Keterangan: P
= Persentase f
= jumlah subjek yang memilih kategori tertentu N
= jumlah semua subjek
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
Kecamatan Garung merupakan salah satu dari 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo, terletak antara 7
15’ 20’’ sampai 7 18’ 00’’ Lintang
Selatan LS dan 109 53’ 52” sampai 109
59 52’’ Bujur Timur BT, berjarak 8 km dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo dan 129 km dari Ibu Kota Provinsi Jawa
Tengah Semarang. Dengan ketinggian wilayah dari 943 dpl sd 2075 dpl. Kecamatan
Garung Kabupaten
Wonosobo merupakan
daerah pegunungan dengan curah hujan cukup tinggi, secara geografis, kondisi tanah di
wilayah Garung terdiri dari tanah regosol 6 dan tanah andosol 94 . Ini menjadikan Daerah kecamatan Garung mempunyai potensi untuk tanaman
holtikultura, palawija maupun perkebunan. Luas Kecamatan Garung adalah 5.122,03 ha 512,20 km atau 0,05
dari luas Kabupaten Wonosobo, dengan komposisi tata guna lahan atas lahan sawah seluas 288,76 ha 5,64 , tanah kering seluas 3.635,62 ha 70,98 ,
hutan negara 841,11 ha 16,42 , Perkebunan Negaraswasta seluas 109,45 ha 2,14 dan lainnya seluas 247,09 ha 4,82 .
Secara administratif Kecamatan Garung terbagi dalam 14 Desa dan 1 Kelurahan yang terdiri dari: