Pengertian Pemerataan Pendidikan Pemerataan Pendidikan

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pemerataan Pendidikan

1. Pengertian Pemerataan Pendidikan

Indonesia adalah negara berkembang yang masih mengalami berbagai proses pembangunan. Di sektor pendidikan, Indonesia masih kurang mengembangkan SDM yang dimiliki masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia selalu disesuaikan dengan kondisi politik dan birokrasi yang ada. Padahal yang lebih penting dalam pendidikan adalah bagaimana pelaksanaan di lapangan, termasuk kurangnya pemerataan pendidikan, terutama di daerah tertinggal. Permasalahan itu antara lain mengenai keterbatasan daya tampung, kerusakan sarana prasarana, kurangnya tenaga pengajar, proses pembelajaran yang konvensional, dan keterbatasan anggaran. Keterbatasan daya tampung sangat berpengaruh dalam proses pemerataan pendidikan. Banyak sekolah yang memiliki daya tampung tak seimbang dengan jumlah murid yang diterima saat penerimaan murid baru. Untuk meminimalisasi keterbatasan daya tampung, dapat menggunakan beberapa solusi yang ada. Peran sekolah swasta dan sekolah terbuka cukup signifikan mengingat makin tingginya jumlah siswa tiap tahun. Selain itu, kita dapat meningkatkan program e-learning. Metode mengajar ini dapat diterapkan bagi anak-anak yang memiliki kemapuan intelektual dan ekonomi di atas rata- rata. Dengan e-learning maka kebutuhan akan ketersediaan kelas akan 10 terkurangi. Selain masalah itu, minimalnya sarana prasarana yang ada juga cukup berpengaruh. Pemerataan pendidikan berkenaan dengan seberapa luas pendidikan telah menjangkau seluruh warga negara. Mutu pendidikan berkenaan dengan seberapa mendalam pendidikan telah memberikan nilai tambah pada para peserta didik. Sedangkan manajemen berkenaan dengan pengelolaan institusi pendidikan sehingga mencapai tujuan kelembagaan. Gambar 1. Isu Strategis Pendidikan Indikator pemerataan pendidikan dapat dilihat dari jumlah sekolah perpenduduk usia sekolah, jumlah guru, jumlah siswa persekolah, jumlah putus sekolah serta jumlah buta huruf Riant Nugroho, 2008: 14. Menurut studi Coleman dalam bukunya Equality of Educational Opportunity secara konsepsional konsep pemerataan yaitu pemerataan aktif dan pemerataan pasif. Pemerataan pasif adalah pemerataan yang lebih menekankan pada kesamaan memperoleh kesempatan untuk mendaftar di sekolah, sedangkan pemerataan aktif bermakna kesamaan dalam memberi kesempatan kepada murid-murid terdaftar agar memperoleh hasil belajar setinggi-tingginya. Ace Suryadi H.A.R Tilaar, 1993: 31. Mutu Pemerataann Manajemen Pendidikan 11 Dalam penyelesaian isu strategis pendidikan ini pemerintah telah memberikan kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan yang telah dijelaskan dalam gambar berikut ini: Sumber: Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 Gambar 2. Kebijakan dalam Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Perluasan akses SMA dan SMK seperti dalam kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan salah satunya dilaksanakan dengan pembangunan serta penambahan sekolah menengah. Pemerataan pendidikan sangat berhubungan dengan perencanaan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. Perencanaan pendidikan tergantung Pemerataan dan perluasan akses pendidikan Pendanaan biaya operasional wajar Dikdas 9 Tahun Pendidikan kecakapan hidup Perluasan akses SMK, SMK SM terpadu Perluasan akses perguruan tinggi Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pembelajaran jarak jauh Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses SMA, SMK SM Terpadu, SLB dan PT Rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan wajar Perluasan akses pendidikan wajar pada jalur non formal Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia 15 tahun Perluasan akses sekolah luar biasa dan sekolah inklusi Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia wajar Dikdas di daerah bermasalah Perluasan akses pendidikan anak usia dini PAUD 12 dari banyak faktor yang mempengaruhi, baik faktor dari dalam maupun luar faktor dari luar diri dan lembaga pendidikan. Faktor sarana prasarana, guru, kurikulum, lingkungan, tujuan dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan. perencanaan pendidikan berhubungan dengan masalah pembangunan, karena dengan pembangunan yang baik akan menghasilkan pendidikan yang baik pula. Menurut Sutiman 2000: 13 “Pembangunan nasional di Indonesia yang ingin dicapai dalam 25 tahun yang berjalan ini bertujuan mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin berdasarkan pandangan hidup bangsa Pancasila dan ketentuan yuridis dalam UUD 1945 sebagai sasaran umum untuk mencapai tujuan tersebut adalah terciptanya kualitas manusia, masyarakat, bangsa dan negara yang serba berkesinambungan dan selaras”. Pendidikan dalam jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata, makin mantapnya budaya bangsa yang tercermin dalam meningkatkan peradaban, harkat dan martabat manusia Indonesia, dan memperkuat jati diri kepribadian bangsa. Dalam pembangunan sistem pendidikan nasional harus memperhatikan hubungan pendidikan dengan perubahan sosial, tatanan ekonomi, politik dan negara. Logika pembangunan mempunyai sisi yang sama dan universal, yaitu bahwa pembangunan dimulai dari pertumbuhan. Pertumbuhan itu kemudian dibagi atau diratakan. Tanpa pertumbuhan, tidak ada yang diratakan kecuali kemiskinan. Pemerataan pendidikan berkenaan dengan indikator-indikator pendidikan. Depdiknas Riant Nugroho, 2008: 13 memberikan indikator-indikator pendidikan yang dapat digunakan sebagai indikator dasar dalam pemerataan 13 pendidikan, yaitu meliputi jumlah sekolah per penduduk, jumlah buta huruf, jumlah putus sekolah, jumlah siswa per sekolah, dan jumlah guru per sekolah. Dari kelima indikator tersebut bisa digambarkan sebagai berikut: Jumlah sekolah per penduduk Jumlah buta huruf Jumlah guru per sekolah Jumlah putus sekolah jumlah sekolah per sekolah Gambar 3. Indikator Pemerataan Pendidikan Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu dikatakan merata jika dari semua indikator pemerataan pendidikan di atas dapat tercapai.

2. Dasar Pemerataan Pendidikan