18 eksternal. Faktor-faktor di atas juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
angka partisipasi sekolah di suatu daerah. Pemerataan pendidikan sangatlah penting dilakukan karena dengan pendidikan dapat menghasilkan masyarakat
yang siap menghadapi kondisi apapun dan mampu bersaing dengan negara lain.
B. Pendidikan Sekolah Menengah
1. Pengertian Sekolah Menengah
Sekolah adalah suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2001: 1013. Bangunan sekolah berupa ruang kelas, tempat praktik, laboratorium, perpustakaan serta sarana lain untuk menunjang
proses belajar mengajar antara siswa dan guru. Jadi sekolah menengah adalah suatu bangunan beserta
perlengkapannya untuk proses belajar mengajar siswa sesudah siswa tersebut menamatkan pendidikan dasar. Sekolah menengah ini berbentuk Sekolah
Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Menurut Undang-undang Dasar 1945 dalam pasal 15 disebutkan bahwa
pendidikan sekolah menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan
19 kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, dan pendidikan
keagamaan.
2. Fungsi Pendidikan Menengah
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Menurut Fuad Ihsan 2008: 23 diselenggarakannya pendidikan menengah bertujuan:
a. Pendidikan menengah umum diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan tinggi, dan untuk mempersiapkan peserta didik
memasuki lapangan kerja. b. Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan untuk mempersiapkan
peserta didik memasuki lapangan kerja atau untuk mengikuti pendidikan keprofesian pada tingkat yang lebih tinggi.
3. Tujuan Pendidikan Menengah