Menghayati Semangat Perdamaian dan Persatuan

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 103 dan menganulir apa yang diperkirakan banyak orang bahwa konlik komunal di daerah ini berlangsung satu atau dua abad,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon, merupakan contoh sukses daerah yang dengan cepat membangun perdamaian setelah dilanda konlik sosial. “Maluku 10 tahun pasca konlik sosial telah memperlihatkan pada dunia dengan adanya suasana yang kondusif, aman, dan siap melaksanakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan akibat konlik sosial yang terjadi pada masa lampau,” katanya. Menurut dia, keberhasilan tersebut membuat Maluku khususnya Kota Ambon pantas mendapat kehormatan sebagai daerah yang pertama kali menjadi tempat peringatan Hari Perdamaian Dunia di Indonesia. Penyelenggaraan peringatan Hari Perdamaian Dunia ini sekaligus menjadi sebuah pekik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta warga Maluku kepada masyarakat dunia internasional bahwa provinsi ini sekarang sudah aman dan damai... Sumber: Kompas.com, Rabu, 25 November 2009 b Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa yang diceritakan dalam kisah tersebut? 2 Apa yang dikatakan Mgr. Mandagi dalam artikel itu? 3 Bagaimana peran Gereja Katolik dalam upaya membangun perdamaian dan persatuan di Maluku?

4. Menghayati Semangat Perdamaian dan Persatuan

a. Releksi Tuliskanlah sebuah releksi tentang bagaimana upaya konkretmu sebagai umat Katolik, sekaligus sebagai seorang warga negara Indonesia ikut serta mengupayakan kehidupan yang damai dan penuh persatuan dalam kehidupan sehari-hari. b. Aksi 1 Tuliskanlah sebuah doa dengan intensi untuk perdamaian dan persatuan bangsa Indonesia dan mendoakannya dalam doa-doa pribadi atau bersama umat dalam kegiatan doa bersama. 104 Kelas XII SMASMK Semester 1 2 Promosikan perdamaian dan persatuan dengan membuat gambar, karikatur, poster. 3 Bersikap damai dengan anggota keluarga, teman-teman, guru dan semua warga lain di sekolah. Doa Penutup Ya Bapa, kami bersyukur atas berkat-Mu bagi negeri kami yang penduduknya dari berbagai ragam suku, agama, dan budaya. Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang mendiami tanah air ini. Semoga kami semua berusaha memelihara dan memajukan bangsa ini dengan semangat persatuan dan kebersamaan. Bebaskanlah tanah air kami dari bahaya bencana alam, kelaparan, perang, dan wabah penyakit. Semoga kami semua tekun membangun tanah air kami demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh bangsa. Bantulah kami mewujudkan tanah air yang adil, makmur, aman, damai dan sejahtera, sehingga tanah air yang kami diami di dunia ini selalu mengingatkan kami akan tanah air surgawi, tempat kami akan berbahagia abadi bersama Dikau. Semua ini kami tujukan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 105 BAB IV Dialog dan Kerja Sama Antarumat Beragama Pada Bab I, telah dipelajari tentang “Panggilan Hidup” kita sebagai manusia. Bab II kita belajar tentang bagaimana memperjuangkan nilai-nilai kehidupan. Sementara pada bab III telah dipelajari tentang keberagaman atau pluralitas dalam hidup bermasyarakat. Kita sebagai umat Katolik, sekaligus sebagai bagian integral dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, baik suku, agama, maupun budaya. Pada bab IV ini, kita akan mempelajari tentang dialog dan kerja sama antarumat beragama di Indonesia. Kita belajar bagaimana umat beragama dapat saling menghargai, berdialog dan bekerja sama walaupun berbeda agama dan keyakinan. Kemajemukan, termasuk kemajemukan agama dan keyakinan merupakan ciri, jati diri bangsa Indonesia yang tak terbantahkan. Inilah realitas kebangsaan kita, “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Bagaimana mengelola perbedaan-perbedaan ini sehingga menjadi kekuatan yang besar dan bersinergi dalam membangun bangsa dan negara ini? Salah satu caranya adalah menciptakan kerukunan hidup lewat dialog dan kerja sama antarumat beragama. Tanpa dialog dan kerja sama yang baik maka negeri ini akan terseok-seok dalam pembangunan dan dengan sendirinya semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Untuk mencapai tujuan itu, berturut- turut akan dibahas tentang: A. Kekhasan Agama-Agama di Indonesia B. Dialog Antar-Umat Beragama dan Kepercayaan lain C. Membangun Persaudaraan Sejati melalui Kerja Sama Antarumat Beragama dan Berkepercayaan lain. 106 Kelas XII SMASMK Semester 1

A. Kekhasan Agama-Agama Di Indonesia