22 Kelas XII SMASMK
Semester 1
D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga
yang Dicita-citakan
Gereja Katolik memberikan perhatian yang sangat serius pada kehidupan keluarga, karena keluarga adalah sel dari Gereja dan masyarakat. Maka
keluarga yang sejahtera adalah harapan sekaligus perjuangan Gereja. Paus Yohanes Paulus II dalam Surat Apostoliknya “Familiaris Consortio”
memandang keluarga sejahtera dalam kesetiaan pada rencana Allah sebagai sebuah perkawinan. Ditegaskan pula bahwa pribadi manusia sebagai citra
Allah diciptakan untuk mencintai. Keluraga, menurut Paus, adalah suatu komunitas pribadi-pribadi yang membentuk masyarakat dan Gereja.
Doa Pembuka
Tuhan Yesus, Engkau menguduskan hidup berkeluarga dengan hidup sendiri dalam keluarga Santo Yusuf di Nazaret. Berkatilah kami pada kegiatan
pembelajaran ini agar dapat memahami makna keluarga sejati sebagaimana Engkau kehendaki. Semoga kami hidup menurut pedoman injilMu, rukun,
bijaksana, sederhana, saling menyayangi, saling menghormati, saling menolong dengan senang hati. Berilah supaya keramahan dan cinta kasih,
semangat pengorbanan, kerajinan, dan penghasilah yang cukup selalu berada dalam keluarga kami. Semoga keluarga kami menjadi garam dan
terang bagi keluarga-keluarga di sekitar kami. Berkatilah kami agar jangan ada di antara keluarga kami yang menjauh dari Mu, satu-satunya sumber
kebahagiaan kami.Dikau kami puji bersama Bapa dan Roh Kudus, sekarang dan selamanya. Amin.
1. Memahami Tantangan-tantangan yang dihadapi
keluarga-keluarga saat ini. a. Menyimak berita
“Sebuah konferensi tentang keluarga yang disponsori oleh Vatikan berakhir pada Jumat di Manila de-ngan seruan bagi umat Katolik Asia
untuk melawan aborsi, kontrasepsi dan pernikahan sesama jenis se- bagai “ancaman terhadap eksistensi keluarga”.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 23
Dokumen empat halaman itu, yang dikeluarkan oleh 551 peserta dari 14 negara Asia, termasuk 28 uskup, mengklaim bahwa advokasi untuk
pernikahan sesama jenis “mencoba untuk mengurangi pernikahan antara orang-orang sesama jenis”.
“Aborsi membunuh kehidupan yang akan mengancam eksistensi
keluarga,” tulis dokumen itu, seraya menambahkan bahwa kontrasepsi
dan sterilisasi mengancam “tujuan prokreasi perkawinan dan keluarga”.
Dokumen ini dirilis pada akhir pertemuan empat hari, yang
diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Keluarga dan
Konferensi Waligereja Filipina, untuk membahas “Piagam Hak-hak
Keluarga yang dikeluarkan Vatikan 30 tahun lalu.”
Konferensi ini diadakan di Filipina setelah pertempuran panjang antara Gereja dan pemerintah terkait Undang-Undang Kesehatan
Reproduksi yang membuka jalan bagi pendanaan kontrasepsi dan pendidikan seks di negara ini.
Dokumen konferensi itu mengecam pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang membuat kebijakan “yang bertentangan dengan
kehidupan dan keluarga melalui langkah-langkah koersif yang bertentangan dengan hak-hak individu, pasangan dan keluarga untuk
berkembang sesuai dengan hukum alam dan hukum Gereja.”
“Pemerintah yang mempromosikan kontrasepsi, aborsi, sterilisasi, keluarga berencana buatan, perceraian, pernikahan sesama jenis dan
euthanasia, menghancurkan keluarga bahwa mereka berkewajiban untuk melindungi dan mendorong,” kata dokumen tersebut.
Dokumen tersebut menegaskan bahwa keluarga “didasarkan pada pernikahan … di antara seorang pria dan seorang wanita” dan
merupakan “lembaga alami yang misinya meneruskan kehidupan.
“Kami mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan serius ‘Piagam Hak-hak Keluarga’ ini dalam perumusan kebijakan yang
mempengaruhi keluarga,” tulis dokumen itu.
Sumber: http:indonesia.ucanews.com. Diakses pada tanggal 29 Mei 2014
Gambar 1.10 Seorang Uskup dan keluarga
24 Kelas XII SMASMK
Semester 1
Uskup Jean Lafitte, sekretaris Dewan Kepausan untuk Keluarga Vatikan, mengatakan meskipun berbagai upaya dilakukan oleh
pemimpin Gereja, namun ”hak untuk meneruskan kehidupan tidak selalu dihormati” di sejumlah negara Asia.
Sumber: UCA News http:indonesia.ucanews.com20140519umat-katolik-asia-didesak-melawan-ancaman-
terhadap-eksistensi-keluarga
b. PendalamanDiskusi
Cobalah rumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan berita yang telah kamu baca atau dengar. Pertanyaan yang muncul, misalnya:
1. Tantangan apa saja dalam kehidupan keluarga saat ini? 2. Bagaimana upaya menghadapi tantangan kehidupan keluarga?
2. Mendalami Ajaran Gereja tentang Keluarga yang dicita- citakan