Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 13
Doa Pembuka
Allah Bapa yang penuh kasih, Puji dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas anugerah kehidupan yang
Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami ya Bapa dalam kegiatan pembelajaran tentang perkawinan dalam tradisi Katolik, sehingga kami
sungguh memahami dan menghayatinya kelak. Doa ini kami sempurnakan dengan doa yang diajarkan Yesus Putra-Mu...Bapa Kami....
1. Pemahaman umum tentang Perkawinan
a. Melihat simbol perkawinan di masyarakat
Perhatikan gambar-gambar berikut ini
Sumber: http:wol.jw.org. Diakses tgl. 27 Mei 2014
Gambar 1.7 Bahtera
Sumber: www.freegraphicdowload.com. Diakses 27 Mei 2014
Gambar 1.8 Cincin Perkawinan
Sumber: https:animalplanet4u.iles. wordpress.com
Diakses 27 Mei 2014 Gambar 1.9 Sepasang Burung Nuri
14 Kelas XII SMASMK
Semester 1
b. PendalamanDiskusi
1 Gambar-gambar pada nomor 1.a merupakan simbol-simbol dalam masyarakat berkaitan dengan perkawinan. Cobalah kamu
menafsirkan makna dari simbol-simbol itu. 2 Diskusikan dalam kelompok kecil pertanyaan-pertanyaan berikut
ini: a Apa makna gambar bahterakapal berkaitan dengan
perkawinan? b Apa makna gambar cincin terkait dengan perkawinan?
c Apa makna gambar peraduan burung dengan perkawinan? 3 Setelah mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut, sekarang
coba simak tulisan berikut ini. a Makna Perkawinan Menurut Peraturan Perundang-undangan
• Sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila, di mana sila yang pertamanya ialah Ketuhanan Yang Maha Esa,
maka perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agamakerohanian, sehingga perkawinan bukan
saja mempunyai unsur lahirjasmani, tetapi juga unsur batinrohani.
• Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan, pasal 1 UU berbunyi: “Perkawinan ialah ikatan lahir-batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami- istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga
yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa”.
• Membentuk keluarga yang bahagia erat hubungannya dengan keturunan, yang merupakan tujuan perkawinan.
Pemeliharaan dan pendidikan anak menjadi hak dan kewajiban orang tua.
b Makna Perkawinan menurut Pandangan Tradisional Dalam masyarakat tradisional perkawinan pada umumnya
masih merupakan suatu ”ikatan”, yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang wanita, tetapi juga mengikat
kaum kerabat si laki-laki dengan kaum kerabat si wanita dalam suatu hubungan tertentu. Perkawinan tradisional ini
umumnya merupakan suatu proses, mulai dari saat lamaran, lalu memberi mas kawin belis, kemudian peneguhan, dan
seterusnya.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 15
c Makna Perkawinan menurut Pandangan Hukum yuridis Dari segi hukum perkawinan sering dipandang sebagai
suatu ”perjanjian”. Dengan perkawinan, seorang pria dan seorang wanita saling berjanji untuk hidup bersama, di depan
masyarakat agama atau masyarakat negara, yang menerima dan mengakui perkawinan itu sebagai sah.
d Makna Perkawinan Pandangan Sosiologi
Secara sosiologi, perkawinan merupakan suatu ”persekutuan hidup” yang mempunyai bentuk, tujuan, dan hubungan yang
khusus antaranggota. Ia merupakan suatu lingkungan hidup yang khas. Dalam lingkungan hidup ini, suami dan istri
dapat mencapai kesempurnaan atau kepenuhannya sebagai manusia, sebagai bapak dan sebagai ibu.
e Makna Perkawinan menurut Pandangan Antropologis
Perkawinan dapat pula dilihat sebagai suatu ”persekutuan cinta”. Pada umumnya, hidup perkawinan dimulai dengan
cinta. Ia ada dan akan berkembang atas dasar cinta. Seluruh kehidupan bersama sebagai suami-istri didasarkan dan
diresapi seluruhnya oleh cinta.
2. Ajaran Kitab Suci Alkitab tentang Perkawinan