Kerangka Konsep Kerangka Teori dan Konsep 1. Kerangka Teori

melemparkan secara halus unsur pembuktian yang cukup. Terutama bagi seorang hakim yang kurang hati-hati, atau hakim yang kurang tangguh benteng iman dan moralnya, garnpang sekali memanfaatkan sistem pembuktian ini dengan suatu imbalan yang diberikan oleh terdakwa. Akan tetapi, kita sadar. Di manakah dijumpai di dunia ini suatu sistem yang sempurna tanpa cacat. Bagaimanapun baik atau buruknya suatu sistem, semuanya tergantung kepada manusia yang berada di belakang sistem yang bersangkutan. Teori sistem pembuktian sebagaimana telah diuraikan di atas selanjutnya akan diperbandingkan dengan sistem pembuktian yang dianut dalam hukum acara pidana Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 183 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk menjawab sistem pembuktian mana di antara salah satu sistem tersebut yang diatur dalam KUHAP 22 Pembuktian merupakan suatu proses yang dengan menggunakan alat-alat bukti yang sah dilakukan tindakan dengan prosedur khusus, untuk mengetahui apakah suatu fakta atau pernyataan, khususnya fakta atau pernyataan yang diajukan ke pengadilan adalah benar atau tidak seperti yang dinyatakan . 23 .

2. Kerangka Konsep

22 M. Yahya Harahap, Ibid, hal. 280. 23 Alvi Syahrin, 2011, Ketentuan Pidana Dalam UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Penerbit PT. Sofmedia, hal. 13. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kerangka teori sebagaimana telah diuraikan di atas, maka perlu diuraikan definisi secara operasional untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda dalam pelaksanaan penelitian ini. 1. Alat bukti adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suatu perbuatan, dimana dengan alat-alat bukti tersebut, dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian guna menimbulkan keyakinan hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh terdakwa 24 2. Evidence is something including testimony, documents and tangible objects that tends or disprove the existence of an alleged fact the bloody glove is the key piece of evidence for the prosecution . 25 3. Evidence is the collective mass of things, esp. testimony and exhibits presented before a tribunal in a given dispute the evidence will show that the defendant breached the contract . 26 4. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange EDI, surat elektronik electronic mail, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya . 27 24 Hari Sasangka dan Lily Rosita, 2003, Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana, Penerbit CV. Mandar Maju, hal. 11. . 25 Bryan A. Garner, 1999, Black’s Law Dictionary, hal. 576. 26 Bryan A. Garner, 1999, Ibid, hal. 576 27 Pasal 1 butir 1 UU No. 11 Tahun 2008. Universitas Sumatera Utara 5. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, danatau media elektronik lainnya 28 6. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, danatau menyebarkan informasi . 29 7. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, danatau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya . 30 8. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, danatau menyebarkan Informasi Elektronik . 31 9. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, danatau masyarakat . 32 28 Pasal 1 butir 2 UU No. 11 Tahun 2008. . 29 Pasal 1 butir 3 UU No. 11 Tahun 2008 30 Pasal 1 butir 4 UU No. 11 Tahun 2008 31 Pasal 1 butir 5 UU No. 11 Tahun 2008 32 Pasal 1 butir 6 UU No. 11 Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara 10. Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang bersifat tertutup ataupun terbuka 33 11. Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat untuk melakukan suatu tindakan terhadap suatu Informasi Elektronik tertentu secara otomatis yang diselenggarakan oleh Orang . 34 12. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik . 35 13. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik . 36 14. Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independen yang dibentuk oleh profesional yang diakui, disahkan, dan diawasi oleh Pemerintah dengan kewenangan mengaudit dan mengeluarkan sertifikat keandalan dalam Transaksi Elektronik . 37 15. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi . 38 33 Pasal 1 butir 7 UU No. 11 Tahun 2008 . 34 Pasal 1 butir 8 UU No. 11 Tahun 2008 35 Pasal 1 butir 9 UU No. 11 Tahun 2008 36 Pasal 1 butir 10 UU No. 11 Tahun 2008 37 Pasal 1 butir 11 UU No. 11 Tahun 2008 38 Pasal 1 butir 12 UU No. 11 Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara 16. Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda Tangan Elektronik 39 17. Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan . 40 18. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan . 41 19. Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat mengakses Komputer danatau Sistem Elektronik lainnya . 42 20. Sistem pembuktian adalah pengaturan tentang macam-macam alat bukti yang boleh dipergunakan, penguraian alat bukti dan dengan cara-cara bagaimana alat-alat bukti itu dipergunakan dan dengan cara bagaimana hakim harus membentuk keyakinannya . 43 21. Evidence is the body of law regulating the burden of proof, admissibility, relevance, and the weihgt, and sufficiency of what should be admitted into the record of a legal proceeding under the rules of evidence, the witness’s statement is inadmissible hearsay that is not subject to any exception 44 .

G. Metode Penelitian