Tujuan Pijat Bayi Dalam Upaya Refleksi

kemudian meningkatkan kenaikan berat badan, membantu meringankan ketidak nyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf. Hasil pandangan peneliti tentang tujuan pijat bayi untuk refleksi sebenarnya pemijat bayi ada melakukan refleksi kepada bayi namun mereka belum mengetahui refleksi yang bagaimana karena mereka hanya mengikuti apa yang dilihat dan diajarkan orang tua mereka. Sehingga pemijat bayi menganggap bahwa pijat yang dilakukan bukan untuk refleksi tapi untuk pengembalian bagian tubuh yang dianggap bermasalah.

5.4 Hal-hal Yang Dilakukan Sebelum Memijat Bayi

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 informan, 3 orang mengatakan sebelum dikusuk bayinya mereka mencuci tangan terlebih dahulu lalu dikusuk, dan 2 informan lagi mengatakan tidak melakukan apa pun namun langsung dikusuk. Gambaran informan mengenai tujuan pijat bayi untuk pengobatan dapat dilihat pada matriks 4.5 salah satu informan menyatakan hal-hal yang dilakukan sebelum memijat bayi diuraikan sebagai berikut, “Apa iya, iya cuci tangan, baca bismillah dan ada doa-doa khususlah untuk kusuknya.” Informan lain mengatakan “cuci tangan dulu sebelum dikusuk, buka baju anaknya, ya kayak biasalah, siap itu diminyakin. insayaAllah nenek enggak ada, enggak ada pantangan jam, pantangan hari, kecuali kalau orang hamil kira-kira jam setengah 8.” Informan yang lain juga “Iya paling di buka bajunya dulu, di telungkupin dia, dilihat pertumbuhan bayinya di kusuk, nantikan keluhan mamanya ada yang enggak mau tidurlah, nanggis ajalah malam- malam, terus kalau cuci tangan itu pastilah. Cuci tangan kita harus bersih , sebelum pegang bayi ya cuci tangan dulu. nanti kalau udah habis dikusuk enak dia tidur gitu, dari ibunya jugalah itu keluhannya kayak mana.” Hasil penelitian Dina 2012 bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang buruk tentang dukun bayi tidak membutuhkan pedoman pijat untuk melakukan pemijatan. Pandangan peneliti tentang cara pemijatan pada pemijat bayi tradisional mereka tidak membutuhkan pedoman pijat karena mereka hanya meyakini pada pengetahuan yang mereka dapat dari keluarganya, dan tidak mau menacari tahu dari sumber informasi apa pun, sehingga membuat pemijat bayi hanya mengetahui pada hal yang sederhana. Data berdasarkan hasil penelitian Tukiman dan Jumirah 2001 dalam Sitorus 2003 tentang “Perilaku masyarakat terhadap timbulnya gejala penyakit” diketahui bahwa ketika mengalami sakit ada sebanyak 5 yang membiarkan penyakitnya tanpa melakukan pengobatan, 5 melakukan pengobatan dengan cara sendiri, diobati dengan jamu sebanyak 9, memakai obat bebas sebanyak 63, pergi ke dokterpuskesmas sebanyak 18. Artinya ketika mengalami sakit, sebagian besar orang-orang akan melakukan pengobatan dengan berbagai cara. Pola pengobatan yang dilakukan masyararakat didasarkan oleh pola pencarian pengobatan yang dipahami dan diyakininya.

5.5 Cara Pijat Bayi

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 informan sangat bervariasi, 3 orang informan mengatakan dari badan dahulu dikusuk, 1 orang informan mengatakan dari kakinya dahulu,dan 1 orang informan mengatakan dari betisnya dahulu. Gambaran informan mengenai tujuan pijat bayi untuk pengobatan dapat dilihat pada matriks 4.5 salah satu informan menyatakan cara pijat bayi sebagai berikut,