Efek Samping Pemijatan PEMBAHASAN

“Sejauh ini enggak ada efek samping apa-apa, enggak ada orang yang bilang anaknya dikusuk makin sakit.” Informan lain mengatakan “ Engak ad,. belum ada yang ngelapor ke nenek anaknya kok makin dikusuk makin sakit badanya, cuman kalau anak bayi yang dikusuk cuman masuk-masuk angin ajalah kalau sakit-sakit lain jarang, cuman kalau patah bukan neneklah kusuknya ahli patah. Patah ini nenek enggak pandai karena kalau salah-salah kusuk makin parah, special kalau patah. Ada anak-anak gitu, mamanya sibuk lagi masak dia masuk kekamar adeknya masih bayi, di tariknya, lepaslah kakinya. Kalau sekedar keseleo, terkilir nenek tanganin.” Informan lain juga mengatakan “Selama 1983 sampai sekarang belum pernah. Alhamdullilah, Iya cemana iya kalau orang itu enggak bagus enggak datang lagi ini mereka datang lagi rutin malah.” Menurut Subakti dalam Ameilia 2010 yang menyatakan pijat bayi merupakan teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping namun jika dilakukan terlalu dalam dan tidak sesuai dengan pedoman pijat bayi dalam kesehatan dapat menyebabkan pendarahan pada organ vital dengan adanya pembentukan penumpukan darah. Hal berbeda dinyatakan oleh Istiana dkk 2009 yang menyataan bahwa tidak terdapat efek samping dari pemijatan bayi akan tetapi jika perlakuan yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman pijat bayi maka tidak akan menghasilkan efek yang positif maka pijat bayi yang dilakukan akan tidak ada manfaatnya. Pengamatan peneliti mengenai efek samping pijat bayi bahwa para informan tidak mengetahui efek samping dari pemijatan jika pemijatan dilakukan dengan kasar dan tidak sesuai pedoman pijat bayi yang sesuai kesehatan, yang mereka tahu bahwa ketika pemijatan dilakukan anak itu tidur nyenyak setelah dikusuk artiya badanya udah enak, ngak ada sakit lagi, jadi parameter pemijat bayi bahwa sakitnya sudah sembuh dan tidak ada efek samping apa-apa ketika bayi sudah selesai dikusuk enak tidur dan tidak nanggis lagi.

5.11 Perbedaan Pijat Bayi Normal dan Premature

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 5 orang informan, 4 orang informan waktu pemijatan bayi bervariasi dan cara pemijatan sama dengan yang normal, 1 orang informan mengatakan tidak boleh dikusuk. Gambaran informan mengenai perbedaan pijat bayi normal dan premature dapat dilihat pada matriks 4.14 salah satu informan menyatakan perbedaan pijat bayi normal dan premature sebagai berikut, “Belum pernah, itukan harus dirawat. Kalau bayi yang kurang bulan itu enggak usah dikusuk, tapi dipanaskan aja dan badanya selalu dikasih minyak. Dibuat dikamar yang ada lampu, gitunya kalau anak premature.” Informan lain mengatakan “Kalau itu emang harus di kusuk, Sama waktu tanggal pusat tapi lia lebih rutin lah.karena ini harus dilihat tumbuh kembangnya. Iya itu terus dia sampai umur 3 tahun, kalau rutinnya setelah 40 hari itu iya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Sampai umur 3 tahun, kadang kalau anak yang kayak gitu namanya dia kurang umur.” Informan lain megatakan “Tunggu besar lah dulu, 5 bulan lah udah bias dikusuk. Semua badannya boleh dikusuk sama kayak yang normal. Kalau bayi normalkan 40 hari baru bisa dikusuk.” Asumsi dari peneliti bahwa pemijat bayi normal dan premature tidak dibedakan caranya namun dibedakan usia pemijatan. Karena para pemijat bayi tidak mengetahui bagaimana pedoman untuk pijat bayi premature sehingga banyak perbedaan. Ada juga pemijat bayi mengatakan tidak boleh dikusuk karena dia belum pernah mendapat pengalaman kusuk terhadap bayi premature, kalau dilihat dari pengalaman pemijat bayi yang sudah lama sudah terbiasa memijat bayi yang premature. Menurut Riksani 2012 Bayi premature jika ingin di pijat posisi bayi harus tengkurap, rangsangan dilakukan Selma 5 menit. Jangan memberikan penekan yang berlebihan karena bayi premature telah begitu banyak mendapatkan sentuhan peralatan yang menyakitkan.

5.12 Pelatihan Yang Dibuat Oleh Puskesmas

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 5 informan mengatakan tidak pernah ada dilakuakan pelatihan oleh puskesmas namun ada 1 informan yang mengatakan bahwa yang melatih harusnya bukan orang puskesmas tapi bidan kampung. Gambaran informan mengenai pelatihan yang dibuat puskesmas dapat dilihat pada matriks 4.15 salah satu informan menyatakan pelatihan yang dibuat puskesmas sebagai berikut, “Engak ada. Kalau kusuk ini bukan orang puskesmas, tapi orang special untuk menangani kusuk, bidan kampung namanya kalau kusuk ini enggak orang puskesmas.orang itu enggak ngerti yang kayak gitu kalau bidan kampung iya, ngerti kali pun dia sama yang kayak-kayak gitu.tapi kalau bidan perawat itu enggak tau.” Informan lain mengatakan “Enggak ada pelatihan dikasih tapi orang tuh ada yang kusuk ke sini. Dokter kusuk kesini banyak, anak dokter yang dipegang juga banyak, cuman kita enggak jadi dokter,kalau orang puskesmas ada.”