Tujuan Model Cooperative Learning Tipe TGT

Saco dalam Rusman 2012: 224 menyatakan bahwa permainan dapat disusun oleh guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Berdasarkan pendapat ahli tersebut untuk memudahkan jalannya permainan yang dilakukan maka guru dapat merancang sendiri permainan yang akan dimainkan oleh siswa dengan syarat siswa harus bekerja sama dan terlibat di dalam kelompok belajar. Menurut Triyani 2009, http:luluvikar.files.Wordpress.com contoh permainan dalam model cooperative learning tipe TGT adalah permainan cepat tepat. Peraturan dalam permainan cepat tepat adalah sebagai berikut. a. Guru menyiapkan peralatan permainan lembar soal dan lembar jawaban. b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen, kemudian siswa duduk di meja turnamen sesuai dengan kelompoknya. c. Guru menjelaskan peraturan permainan kepada siswa, yaitu setelah guru selesai membacakan soal, setiap kelompok berdiskusi untuk adu cepat menjawab pertanyaan yang diajukan jika kelompok yang mendapatkan kesempatan untuk menjawab tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka kelompok lain dapat berebut menjawab pertanyaan tersebut. Kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan nilai sesuai dengan bobot dari pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan abjad kepala untuk memudahkan pelaksanaan game dan turnamen. Abjad kepala yang digunakan siswa adalah abjad kepala A, B, C, D, dan E. Abjad kepala digunakan untuk menandai siswa berdasarkan tingkat kemampuan akademik yang dimiliki. Abjad kepala A dipakai oleh siswa dengan tingkat kemampuan akademik sangat rendah, B tingkat kemampuan akademik rendah, C tingkat kemampuan akademik sedang, D tingkat kemampuan akademik tinggi, dan E tingkat kemampuan akademik sangat tinggi. Siswa yang memakai abjad kepala sama akan adu cepat dalam menjawab soal yang telah disiapkan oleh guru. Penggunaan abjad kepala dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada semua siswa berdasarkan tingkat kemampuan untuk menyumbangkan nilai bagi kelompoknya. Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, di akhir pembelajaran guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, pada saat mengerjakan soal tes tertulis siswa dilarang untuk bekerja sama. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa guru dapat merancang sendiri permainan yang akan dimainkan oleh siswa dengan syarat siswa harus bekerja sama dan terlibat di dalam kelompok belajar. Aturan permainan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas menggunakan model cooperative learning tipe TGT adalah setelah guru selesai membacakan soal, setiap kelompok berdiskusi untuk adu cepat menjawab pertanyaan yang diajukan jika kelompok yang mendapatkan kesempatan untuk menjawab tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka kelompok lain dapat berebut menjawab pertanyaan tersebut, kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan nilai sesuai dengan bobot dari pertanyaan.

6. Sistem Perhitungan Skor Model Cooperative Learning Tipe TGT

Sebelum permainan dilakukan sebaiknya tentukan terlebih dahulu bobot penilaian untuk setiap soal turnamen. Penentuan bobot penilaian didasarkan pada tingkat kesukaran soal.

Dokumen yang terkait

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 7 51

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV C SD NEGERI 01 METRO UTARA

0 15 93

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV C SD NEGERI 5 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 5 57

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara Tahu

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEPURUN.

0 1 240