Patogenesis Klasifikasi Dermatitis Kontak Iritan

Gambar 3. Dermatitis Kontak Iritan Akut Wolff Johnson, 2009. Gejala dermatitis kontak iritan kumulatif kronis merupakan gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit menjadi tebal hiperkeratosis dan likenifikasi, difus. Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris fisur, misalnya pada kulit tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan detergen. Keluhan penderita umumnya rasa gatal atau nyeri karena keluhan kulit retak fisur. Ada kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita Djuanda, 2010. Gambar 4. Dermatitis Kontak Iritan Kronis Wolff Johnson, 2009.

g. Diagnosis

Pada dermatitis kontak tidak memiliki gambaran klinis yang tetap. Untuk menegakkan diagnosis dapat didasarkan pada: 1 Anamnesis, harus dilakukan dengan cermat. Anamnesis dermatologis terutama mengandung pertanyaan-pertanyaan seperti onset dan durasi, fluktuasi, perjalanan gejala-gejala, riwayat penyakit terdahulu, riwayat keluarga, pekerjaan dan hobi, kosmetik yang digunakan, serta terapi yang sedang dijalani Graham, 2005. 2 Pemeriksaan klinis, hal pokok dalam pemeriksaan dermatologis yang baik adalah: a. Lokasi dan atau distribusi dari kelainan yang ada b. Karakteristik dari setiap lesi, dilihat dari morfologi lesi eritema, urtikaria, likenifikasi, perubahan pigmen kulit c. Pemeriksaan lokasi-lokasi sekunder d. Teknik-teknik pemeriksaan khusus, dengan patch test. Graham, 2005 Dermatitis kontak iritan akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, dermatitis kontak iritan kronis timbulnya lambat dan memiliki gambaran klinis yang luas, sehingga terkadang sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergi. Untuk ini diperlukan uji tempel dengan bahan yang dicurigai Djuanda, 2010. Kriteria diagnostik primer dermatitis kontak iritan meliputi makula eritema, hiperkeratosis atau fisura yang menonjol, kulit seperti terbakar. Kriteria objektif minor meliputi batas tegas pada dermatitis, dan kecenderungan untuk menyebar lebih rendah dibanding dermatitis kontak alergik Hogan, 2009.

h. Penatalaksanaan

Untuk mengobati dermatitis kontak iritan perlu diketahui zat iritan penyebabnya dan proteksi terhadap bahan tersebut. Jika sudah terjadi dermatitis kontak iritan, pengobatan topikal perlu dilakukan. Peran kortikosteroid masih kontroversi, namun steroid dapat menolong karena efek anti inflamasinya. Pada pasien yang kulitnya kering dan mengalami likenifikasi diberikan emolien untuk meningkatkan perbaikan barrier

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Hubungan Dermatitis Atopik dengan Kejadian Dermatitis Kontak Alergi

4 104 94

Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petugas Instalasi Radiologi RSU.Dr. Pirngadi Medan, Tahun 2004

6 83 101

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

1 62 130

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PEWARNAAN DI INDUSTRI BATIK TANJUNGBUMI MADURA

2 32 22

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

HUBUNGAN MATURITAS KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI DI RUANG NEONATOLOGI RSUD Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

0 20 54

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

10 97 70

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS LAUNDRY RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15