Manfaat Penelitian Kerangka Teori

kerja menurpakan salah satu dari penyakit akibat kerja yang banyak di temukan dirumah sakit, dan dapat menyerang semua tenaga kerja, baik yang medis seperti perawat, dokter dan dokter gigi, maupun non medis seperti petugas kebersihan cleaning service. Kerangka teori pada penelitian ini tersaji pada gambar 1. Gambar 1. Kerangka Teori Wolff et al, 2008; Sanja, 2009. Jenis Pekerjaan Faktor Endogen - Genetik - Jenis Kelamin - Usia - Ras - Lokasi kulit - Riwayat atopi - Personal hygiene - Hobi dan pekerjaan sambilan - Pemakaian Alat Pelindung Diri Dermatitis Kontak Akibat Kerja Faktor Eksogen - Karakteristik Bahan Kimia pH, jumlah dan konsentrasi, berat molekul, kelarutan dari bahan kimia - Karakteristik Paparan Frekuensi paparan, masa kerja, tipe kontak, paparan dengan jenis bahan kimia lain - Faktor Lingkungan temperatur ruangan, faktor mekanik

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini tersaji pada gambar 5. Gambar 2. Kerangka Konsep.

G. Hipotesis

Ada hubungan antara pemakaian Alat Pelindung Diri APD dan masa kerja pada petugas cleaning service dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Variabel Terikat Variabel Bebas Variabel Perancu - Hobi - Aktivitas rumah tangga - Pekerjaan di luar cleaning service - Pemakaian Alat Pelindung Diri APD - Masa Kerja Dermatitis Kontak Akibat Kerja II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak ialah respon inflamasi akut ataupun kronis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit. Dikenal dua macam dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis. Dermatitis iritan merupakan reaksi peradangan kulit non imunologik disebabkan oleh bahan kimia iritan. Sedangkan, dermatitis alergik terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen dan merangsang reaksi hipersensitivitas tipe IV Wolff Johnson, 2009.

1. Dermatitis Kontak Iritan

a. Definisi Dermatitis kontak iritan adalah suatu peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kerusakan langsung ke kulit setelah terpapar agen berbahaya. Dermatitis kontak iritan dapat disebabkan oleh tanggapan phototoxic misalnya tar, paparan akut zat-zat asam, basa atau paparan kronis kumulatif untuk iritasi ringan air, detergen, bahan pembersih lemah NIOSH, 2010. b. Epidemiologi Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan dermatitis kontak iritan akibat kerja, namun angka secara tepat sulit untuk diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyaknya penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat, atau bahkan tidak mengeluh Djuanda, 2010.

c. Etiologi

Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumnas, asam, alkali dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, dan vehikulum, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu lama kontak, kekerapan terus menerus atau berselang, adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian pula gesekan dan trauma fisik. Suhu dan kelembaban lingkungan juga ikut berperan Djuanda, 2010. Faktor individu juga ikut berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas, usia anak dibawah 8 tahun dan usia lanjut lebih mudah teriritasi, ras kulit hitam lebih tahan daripada kulit putih, jenis kelamin insidensi dermatitis kontak iritan lebih banyak pada wanita, penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami ambang rangsang terhadap bahan iritan menurun, misalnya dermatitis atopik Djuanda, 2010. Bahan iritan yang sering menimbulkan dermatitis kontak iritan terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Iritan yang Sering Menimbulkan Dermatitis Kontak Iritan. Iritan yang Sering Menimbulkan Dermatitis Kontak Iritan Asam kuat Hidroklorida, Asam nitrat, Asam sulfat Basa kuat Natrium hidroksida, Kalium hidroksida Detergen Resin epoksi Etilen oksida Fiberglass Minyak lubrikan Pelarut-pelarut organik Agen oksidator Plasticizer Serpihan kayu Berardi, 2009

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Hubungan Dermatitis Atopik dengan Kejadian Dermatitis Kontak Alergi

4 104 94

Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petugas Instalasi Radiologi RSU.Dr. Pirngadi Medan, Tahun 2004

6 83 101

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

1 62 130

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PEWARNAAN DI INDUSTRI BATIK TANJUNGBUMI MADURA

2 32 22

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

HUBUNGAN MATURITAS KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI DI RUANG NEONATOLOGI RSUD Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

0 20 54

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

10 97 70

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS LAUNDRY RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15