Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Alergik

4. Tentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut 5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi 6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat menyebabkan penyakit 7. Buat keputusan penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaanya

C. Dermatitis Kontak Akibat Kerja

1. Definisi

Dermatitis kontak akibat kerja occupational contact dermatitis secara medis dapat diartikan sebagai dermatitis kontak yang disebabkan oleh pekerjaan, atau pekerjaan merupakan penyebab utama atau salah satu diantara faktor-faktor yang menyebabkan dermatitis kontak tersebut Wolff et al, 2008.

2. Epidemiologi

Dermatitis kontak akibat kerja adalah bentuk paling umum dari penyakit kulit akibat kerja. Data epidemiologi di negara Jerman terdapat 50-190 kasus pada 100.000 pekerja, dan terdapat 20,5 kasus pada 100.000 pekerja di Victoria. Dimana dermatitis kontak iritan memiliki tingkat insidensi yang lebih tinggi dibandingkan dermatitis kontak alergik Keegel et al, 2012.

3. Faktor yang Mempengaruhi

Dermatitis kontak akibat kerja merupakan penyakit kulit multifaktoral yang dipengaruhi oleh faktor eksogen dan faktor endogen Wolff et al, 2008. a. Faktor Eksogen Faktor yang berasal dari luar tubuh. Beberapa faktor berikut dianggap memiliki pengaruh terhadap terjadinya dermatitis kontak. 1 Karakteristik bahan kimia Meliputi pH bahan kimia pH terlalu tinggi yaitu lebih dari 12 atau terlalu rendah kurang dari 3, dapat menimbulkan gejala iritasi segera, sedangkan pH yang sedikit lebih tinggi lebih dari 7 atau sedikit lebih rendah kurang dari 7, memerlukan paparan ulang untuk mampu timbulkan gejala, jumlah dan konsentrasi semakin pekat konsentrasi bahan kimia maka semakin banyak pula bahan kimia yang terpapar dan semakin mampu untuk merusak lapisan kulit, berat molekul molekul dengan berat kurang dari 1000 Dalton sering menyebabkan dermatitis kontak, biasanya jenis dermatitis kontak alergik, kelarutan dari bahan kimia bahan kimia dengan sifat lipofilik akan mudah menembus stratum korneum kulit masuk mencapai sel epidermis dibawahnya. 2 Karakteristik paparan Meliputi frekuensi paparan dengan agen bahan kimia asam atau basa kuat dalam sekali paparan bisa menimbulkan gejala, untuk basa atau asam lemah butuh beberapa kali paparan untuk mampu timbulkan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Hubungan Dermatitis Atopik dengan Kejadian Dermatitis Kontak Alergi

4 104 94

Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petugas Instalasi Radiologi RSU.Dr. Pirngadi Medan, Tahun 2004

6 83 101

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

1 62 130

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PEWARNAAN DI INDUSTRI BATIK TANJUNGBUMI MADURA

2 32 22

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

HUBUNGAN MATURITAS KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI DI RUANG NEONATOLOGI RSUD Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

0 20 54

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

10 97 70

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS LAUNDRY RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15