Data Penelitian Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

24 5. Penyusunan Laporan

D. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diperoleh melalui tes formatif pada pokok bahasan kubus dan balok setelah mengikuti pembelajaran. Data ini merupakan data kuantitatif.

E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, baik dalam pembelajaran yang menggunakan PMR maupun pembelajaran konvensional. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemecahan masalah yang berbentuk esai. Penyusunan soal tes ini diawali dengan menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku pada populasi, menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih, menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menjamin validitas isi soal tes yang diujikan. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui memahami kurikulum SMP, maka penilaian terhadap kesesuaian butir tes dengan indikator pembelajaran dilakukan oleh guru tersebut. Dengan demikian valid atau tidaknya tes ini didasarkan pada penilaian guru tersebut. Guru tersebut menyatakan butir tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sehingga tes tersebut dikategorikan valid. Setelah tes dinyatakan valid, tes tersebut diuji coba di luar sampel tetapi masih dalam populasi yaitu pada kelas VIII D. Uji coba tes dimaksudkan untuk 25 mengetahui tingkat reliabilitas tes, daya beda butir tes, dan tingkat kesukaran butir tes. a. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan instrumen dalam menilai apa yang dinilai. Untuk menentukan tingkat reliabilitas tes digunakan rumus Alpha dalam Sudijono 2008: 208 sebagai berikut: dimana: 11 r = Koefisien reliabilitas tes n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 2 Si = Jumlah varians skor dari tiap butir item Si 2 = Varian total Menurut Sudijono, suatu tes dikatakan baik apabila koefisien reliabilitasnya sama dengan atau lebih besar dari 0,70 rumus Alpha diperoleh koefisien reliabilitas instrument tes sebesar 0,89. Karena koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70 maka soal tersebut dikatakan reliabel. a. Tingkat Kesukaran TK 2 2 11 1 1 Si Si n n r 26 Tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut: maks i S S TK Dengan TK i : tingkat kesukaran butir tes ke-i S : rataan skor siswa pada butir ke-i S maks : skor maksimum butir ke-i Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono 2008: 372 seperti Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Besarnya TK i Interpretasi Kurang dari 0,30 Sangat Sukar 0,30-0,70 Cukup Sedang Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah Dalam penelitian ini digunakan butir-butir soal dengan kriteria sedang dan membuang butir-butir soal dengan kategori sangat sukar dan terlalu mudah. Dari perhitungan uji coba instrumen tes yang telah dilakukan didapatkan perhitungan tingkat kesukaran soal sebagai berikut. Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen Tes No. Soal Tingkat kesukaran 1 0,68 sedang 27 IA JB JA DP 2 0,51 sedang 3 0,60 sedang 4 0,63 sedang b. Daya Pembeda DP Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuam tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 50 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 50 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah. Daya pembeda ditentukan dengan rumus: Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA = Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah Menurut Sudijono 2008: 388 hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut. Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 20 , DP negatif Lemah Sekali Jelek 40 , 20 , DP Cukup Sedang 70 , 40 , DP Baik 28 00 , 1 70 , DP Baik Sekali Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal dengan daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,30. Dari perhitungan uji coba instrumen tes yang telah dilakukan didapatkan perhitungan daya pembeda soal sebagai berikut . Tabel 3.5 Daya Pembeda Uji Coba Instrumen Tes No. Soal Daya Pembeda 1 0,31 sedang 2 0,45 baik 3 0,45 baik 4 0,44 baik Dari perhitungan uji coba instrumen tes yang telah dilakukan didapatkan data validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran sebagai berikut. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Data Tes Uji Coba Berdasarkan tabel hasil tes uji coba di atas, diperoleh bahwa seluruh butir soal telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI SIKAP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 18 60

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 33

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Padang Cermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 5 58

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60