II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berdaya guna Kamus Umum Bahasa Indonesia. Efektivitas dapat dinyatakan
sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno 2005 : 7 mengemukakan bahwa pembelajaran efektif merupakan suatu
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang di-
harapkan. Dengan demikian, pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk
memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau
hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh. Hal senada juga dikemukakan oleh Mulyasa 2006: 193 yang menyatakan bahwa
pembelajaran dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru, dan membentuk kompetensi peserta didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang
ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan melibatkan peserta didik secara penuh agar aktif dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran
9 betul-betul kondusif, dan terarah pada tujuan serta pembentukan kompetensi
peserta didik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tercapainya tujuan pembelajaran
yang diwujudkan pada hasil belajar merupakan hal utama dalam menilai efek- tivitas pembelajaran. Dalam penelitian ini, efektivitas dikatakan tercapai bila rata-
rata nilai pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan PMR lebih baik dari pada rata-rata nilai pemecahan masalah matematis
siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
B. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuannya Syamsudin ,2004: 156 . Dari
definisi di atas, jelas bahwa terjadinya perilaku dalam proses pembelajaran tidak berlangsung dalam one way system satu arah melainkan terjadi secara interactive
to way traffic system timbal balik, kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif dalam berpikir yang seyogyanya dipahami dan disepakati bersama. Tujuan
interaksi merupakan titik temu dan bersifat mengikat dan mengarahkan aktivitas dari kedua belah pihak. Dengan demikian, kriteria keberhasilan dari rangkaian
keseluruhan proses interaksi pembelajaran tersebut hendaknya dipertimbang kan atau dievaluasikan pada tercapai tidaknya tujuan bersama tersebut.
Matematika memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Soedjadi 2000:13 mengemukakan karakteristik matematika, yakni:
1. Memiliki objek kajian abstrak.
2. Bertumpu pada kesepakatan.
3. Berpola pikir deduktif.
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti.
10 5.
Memperhatikan semesta pembicaraan. 6.
Pemahaman akan karakteristik-karakteristik matematika dapat membantu siswa dalam mempelajari matematika yang sedang dipelajari. Pemahaman ini dimaksud-
kan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru dalam me-
ngajarkan matematika kepada para peserta didik, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik tentang matematika yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta
antara peserta didik dengan peserta didik dalam mempelajari matematika tersebut Suyitno, 2004:2.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan serangkaian proses kegiatan dalam suatu rangkaian interaksi antara siswa dengan
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika yang meliputi kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik tentang matematika.
C. Pemecahan Masalah