Gambaran Umum dan Kriteria Kredit Bermasalah macet

e. Aspek Manajemen Aspek ini adalah untuk melihat pengalaman dari perusahaan yang memohon kredit dalam mengelola kegiatan usahanya, termasuk sumber daya manusia yang mendukung kegiatan usaha tersebut. f. Aspek Sosial Ekonomi Untuk melakukan penilaian terhadap dampak dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang memohon kredit khususnya bagi masyarakat baik secara ekonomis maupun sosial. g. Aspek AMDAL Penilaian terhadap aspek AMDAL ini sangat penting karena merupakan salah satu persyaratan pokok untuk dapat beroperasinya suatu perusahaan. Oleh karena kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti mempunyai dampak terhadap lingkungan baik darat, air, dan udara.

D. Gambaran Umum dan Kriteria Kredit Bermasalah macet

Dalam penyaluran kredit, bank harus siap menghadapi resiko kredit yang menyebabkan kredit tersebut menjadi bermasalah. Untuk itu, bank harus melakukan perencanaan dan analisis kredit agar bisa mendeteksi kemungkinan terjadi risiko kredit. Risiko kredit atau sering juga disebut dengan default risk merupakan suatu resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diperoleh dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan dijadwalkan. Salah satu bentuk dari risiko kredit adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah menggambarkan suatu situasi dimana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko kegagalan, bahkan menunjukkan bahwa bank akan memperoleh rugi yang potensial. Menurut ketentuan Pasal 12 Ayat 3 Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kualitas kredit dibagi menjadi 5 lima kolektibilitas, yaitu : Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Mengenai masing-masing kualitas kredit tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kredit lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria : a. Pembayaran angsuran pokok danatau bunga tepat. b. Memiliki mutasi rekening yang aktif; atau c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai. 2. Kredit dalam perhatian khusus, yaitu apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang belum melampaui 90 Sembilan puluh hari; atau b. Kadang-kadang terjadi cerukan; atau c. Mutasi rekening relatif rendah; atau d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan; atau e. Didukung oleh pinjaman baru. 3. Kredit kurang lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 sembilan puluh hari; atau b. Sering terjadi cerukan; atau c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah; atau d. Terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 Sembilan puluh hari; atau e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur; atau f. Dokumentasi pinjaman yang lemah. 4. Kredit yang diragukan, yaitu apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari; atau b. Sering terjadi cerukan yang bersifat permanen, atau c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 Seratus delapan puluh hari, atau d. Terjadi kapitalisasi bunga, atau e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan jaminan. 5. Kredit macet, apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari; atau b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; atau c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar. Nasabah-nasabah yang memperoleh kredit dari bank tidak seluruhnya dapat mengembalikannya dengan baik dan tepat pada waktu yang diperjanjikan. Pada kenyataannya selalu ada sebagian nasabah yang karena suatu sebab tidak dapat mengembalikan kredit kepada bank yang telah meminjaminya. Akibat nasabah tidak dapat membayar utangnya, maka menjadikan perjalanan kredit terhenti atau macet. Kredit macet adalah suatu keadaan dimana seorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya. 66 Keadaan yang demikian dalam hukum perdata disebut wanprestasi atau ingkar janji. Sebagaimana telah diketahui bahwa kredit merupakan perjanjian pinjam uang, maka debitur yang tidak dapat membayar utang lunasnya setelah jangka waktunya habis, adalah wanprestasi. Adapun penyebab-penyebab kredit macet yang terjadi secara umum yaitu 67 1. Pihak Bank : a. Bank melakukan analisis kredit yang tidak lengkap b. Bank memiliki kemampuan teknis yang kurang c. Bank terlalu mengejar target d. Bank lemah dalam melakukan pengawasan 66 Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, Jakarta, Djambatan, 1995, hal. 92 67 H. AS. Mahmoeddin, 100 Penyebab Kredit Macet, Jakarta, PT. Midas Surya Grafindo, 1995, hal. 52-93 e. Bank menaikkan nilai agunan f. Petugas bank sendiri minta hadiah daru nasabah g. Bank terlalu besar memberikan kredit 2. Pihak Nasabah a. Nasabah menjalankan bisnis baru b. Nasabah memiliki karakter yang diragukan c. Nasabah memalsukan catatan dan pembukuan d. Nasabah menggunakan nama orang lain e. Nasabah melarikan diri f. Nasabah menjual barang jaminan g. Nasabah memiliki pola hidup mewah h. Nasabah memiliki perencanaan yang lemah

E. Pengertian dan Pengaturan Kredit UKM