Pengertian Serikat Buruh Serikat Pekerja

Kalau diperhatikan pengertian yang diberikan oleh RG. Kartasapoetra di atas, maka tampaknya apa yang dikemukakan itu adalah sesuai dengan bunyi pasal 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor PER01MEN1975 tentang Pendaftaran Organisasi Buruh, tanpa memberikan penjelasan sekalipun. Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh terdapat pengertian mengenai Serikat BuruhSerikat Pekerja, yaitu: a. Serikat pekerjaserikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerjaburuh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerjaburuh serta meningkatkan kesejahteraan pekerjaburuh dan keluarganya; b. Serikat pekerjaserikat buruh di perusahaan adalah serikat pekerjaserikat buruh yang didirikan oleh para pekerjaburuh di satu perusahaan atau di beberapa perusahaan; c. Serikat pekerjaburuh di luar perusahaan adalah serikat pekerjaserikat buruh yang didirikan oleh para pekerjaburuh yang tidak bekerja di perusahaan; d. Federasi serikat pekerjaserikat buruh adalah gabungan serikat pekerjaserikat buruh; e. Konfederasi serikat pekerjaserikat buruh adalah gabungan federasi serikat pekerjaserikat buruh; f. Pekerjaburuh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 36 Sesungguhnya Organisasi Buruh oleh Peraturan Mentranskop di atas adalah FBSI Federasi Buruh Seluruh Indonesia yang sekarang ini disebut dengan SPSI. Ini dapat dibuktikan dengan adanya surat Mentranskop Nomor 286aDDDphk1974 tentang Pengakuan Organisasi Buruh FBSI, yang mengakui FBSI itu sebagai satu-satunya wadah Perserikatan Buruh Vaksentral yang mengorganisir semua Serikat Buruh Lapangan Pekerjaan di seluruh Indonesia tanpa kecuali. Sedangkan yang dimaksud dengan Serikat Buruh dan Gabungan Serikat Buruh dapat dijelaskan sebagai berikut; Misalnya pada PT Perkebunan Nusatara IV Unit Kebun Bah Jambi. SPBUN adalah Serikat Pekerja Serikat Buruh Perkebunan PT Perkebunan Nusantara IV Persero. SPBUN Basis Kebun Bah Jambi merupakan bagian dari SPBUN PT Perkebunan Nusantara IV di Medan., terdaftar di Pemerintah Kabupaten Simalungun, Dinas Koperasi dan UKM yang dulunya bernama Dinas Tenaga Kerja Nomor : 25 SP-DISKOP PKM dan TK 2001 tanggal 27 November 2001 yang saat ini berkantor di Medan, yang berfungsi sebagai wadah berhimpunnya Pekerja PT Perkebunan Nusantara IV Persero. 37 36 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh, Bab I, Pasal 1 37 Selayang Pandang Kebun Bah Jambi, loc. cit. Organisasi yang sifatnya permanen, demikratis, dibentuk secara sukarela, oleh dari dan untuk buruh dengan tujuan untuk : 1 Melindungi hak dan kepentingan kaum buruh; 2 Meningkatkan derajat dan martabat kaum buruh; Meningkatlkan kedudukan dan partisipasi dan tanggung jawab kaum buruh dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam usaha-usaha pembangunan.

B. Sejarah Serikat BuruhSerikat Pekerja

Kita mengetahui, bahwa buruh itu sifatnya lemah, baik dari segi ekonomi maupun dari segi kedudukan dan pengaruhnya terhadap majikan. Oleh karena itu, maka akibatnya buruh-buruh tersebut tidak mungkin memperjuangkan hak-haknya maupun tujuannya dengan perorangan tanpa mengorganisir dirinya dalam suatu wadah yang dapat membantu mereka untuk mencapai tujuan itu. Wadah yang dimaksudkan itu sekarang ini disebut dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI. 38 Sebulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 19 September 1945 dibentuklah Barisan Buruh Indonesia BBI, yang bertujuan untuk ikut serta Namun sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang apa dan bagaimana SPSI itu, tidak ada salahnya kalau sedikit dibicarakan mengenai sejarah pergerakan organisasi buruh sejak zaman kemerdekaan sampai saat sekarang ini. 38 Seokarno, MPA; Pembaharuan Gerakan Buruh di Indonesia dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Cet. I Alumni-Bandung, Tahun 1980, hlm. 3 mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena tujuan yang bersifat umum ini, di samping itu juga karena BBI ini terpengaruh oleh gerakan politik yang ada pada waktu itu, maka akibatnya timbul pro dan kontra di antara para anggotanya. Yang pro menghendaki BBI tetap menggabungkan diri dengan politik yang kontra ingin memisahkan dirinya dari pengaruh politik. Akibatnya, perpecahan tidak bisa dihindari. Dalam kongresnya di Solo tanggal 7 November 1945 BBI pecah menjadi 2 dua yaitu : 1. Mereka yang setuju gerakan buruh disatukan dengan gerakan politik mendirikan Partai Buruh Indonesia PBI. 2. Sedang yang lain, tanggal 21 Mei 1946 mendirikan GABSI Gabungan Serikat Buruh Indonesia yang hanya bergerak dibidang social ekonomi. Pada tanggal 29 November 1946 GABSI kemudian menggabungkan dirinya dengan GSBV Gabungan Serikat Buruh Vertikal dengan mengubah namanya menjadi Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia SOBSI. SOBSI pada konggresnya di Malang bulan Mei 1947 memastikan diri berkiblat ke kiri komunis samapai terlibatnya organisasi ini dalam pemberontakan PKI Muso tahun 1948, dan kemudian tahun 1965 di bawah pimpinan DN Aidit. 39 Setelah Pemberontakan G.30.SPKI tahun 1965 dapat dibubarkan memasuki era Orde Baru, sejalan dengan bermunculannya berbagai Partai Politik 9 Parpol bermunculan pula berates-ratus buruh yang bertujuan politik 39 H. Zainal Asikin, S.H., S.U. dkk, op. cit., hlm. 46

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

8 99 104

Analisis Kinerja Mutu Teh Hitam di PTPN IV Kebun Bah Butong

16 129 72

Studi Pemeliharaan Mesin Genset PTPN III Kebun Rambutan

4 47 64

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 10

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 1

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 24

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 26

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja Di PTPN – IV (Studi Kasus Di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 24

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA ATAS KECELAKAAN KERJA DI PTPN – IV (STUDI KASUS DI PTPN – IV UNIT KEBUN BAH JAMBI, PEMATANG SIANTAR) SKRIPSI

0 0 10