1. Pengawasan biaya
Dalam membahas pengawasan biaya dibagi Tata Graha ini, lebih dititik beratkan pada komponen-komponen yang perlu diperhitungkan dalam
penyusunan anggaran. Hal ini krena anggaran dapat dikaitkan sebagai alat pengawasan yang paling signifikan.
Dengan anggaran, dapat kita ketahui apakah program-program kerja dibagian Tata Graha dapat trlaksana sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
Ada dua alasan mengapa kita memerlukan anggaran yang disusun secara tahunan. Pertama, adalah bahwa anggaran merupakan salah satu perkiraan biaya
operasional untuk periode mendatang. Kedua, adalah untuk mengetahui sejauh mana biaya yang dianggarkan dapat direalisasikan. Realisasi anggaran dapat
dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana program-program kerja yang telah disusun dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Dengan demikian, kemungkinan dapat terjadi realisasinya lebih kecil dari pada anggaran yang telah ditetapkan, ini berarti terdapat program-program
kerja yang telah direncanakan tidak terlaksana. Didalam menyusun anggaran, ada beberapa hal yang harus dijadikan perhitungan oleh Exc.Housekeeper bersama
staffnya, yaitu:
a. Biaya-biaya actual periodetahun sebelumnya
Diperlukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang yang diperlukan pada periode sebelumnya, dan dijadikan perhitungan pada periode mendatang .
karena sifatnya mengevaluasi kembali biaya-biaya yang lain, maka ada kemungkinan terjadinya koreksi yang berkaitan dengan pengurangan atau
Universitas Sumatera Utara
penambahan biaya-biaya untuk periode mendatang disesuaikan dengan program kerja yang telah dibuat oleh Exc.Housekeeper .
b. Bahan perlengkapan kebutuhan tamu dan bahan pembersih
Besar atau kecilnya biaya yang dialokasikan terutama untuk bahan perlengkapan tamu dan bahan pembersih akan banyak bergantung pada proyeksi
tingkat hunian kamar. Perlu di perhatikan, bahwa sebelum disusun rencana anggaran, Exc.Housekeeper harus mengetahui secara rinci tentang:
- Jenis-jenis bahan perlengkapan tamu dan pembersih yang dipergunakan untuk
membersihkan ruangan. - Mengevaluasi kembali jumlah penggunaan
bahan kelengkapan tamu dan bahan pembersih periode lalu.
- Memperhitngkan anggaran peralatan pembersih yang diperlukan, tidak hanya jumlah peralatan
yang dibeli saja, tetapi perlu juga diperhitungkan anggaran perawatan untuk
peralatan-peralatan yang digunakan. - Estimasi gaji karyawan dibagain Tata Graha
dimulai dari rician jumlah gaji yang dibayarkan pada periode saat ini, kemudian dibuat perkiraan
anggaran gaji untuk yang akan datang. - Program renovasi,dapat dikatakan sebagai suatu
usaha untuk memperbaiki kembali atau
Universitas Sumatera Utara
memperbaharui suatu bangunan atau ruangan kedalam suatu bentuk atau model yang lebih
baru. Renovasi biasanya dilakukan oleh hotel-hotel yang bentuk atau modelnya sudah
kadaluarsa atau kondisi bangunan atau ruangan seperti kamar atau lobby sudah tidak mampu memberikan kenyamanan kepada para tamu yang berkunjung
ataupun menginap.
1. Pengawasan produksi
Pengawasan produksi di bagian Tata Graha dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawannya. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat
produktivitas yang dimiliki masing-masing karyawan, maka digunakan catatan yang dapat mencatat atau merekam setiap tugas yang dapat disekesaikan oleh
karyawan pada satu waktu tertentu.
2. Pengawasan kualitas
Pendekatan terhadap pengawasan kualitas akan melibatkan beberapa kegiatan, yaitu: mengevaluasi kinerja karyawan secara actual, membandingkan
sasaran yang ingin dicapai dengan realisasinya, mengambil tindakan atas perbedaan antara sasaran yang ingin dicapai dengan actual.
Pengawasan bukan hanya sekedar melihat atau memeriksa, tetapi pengawasan harus disertai dengan tindakan menguji serta kritis dan hati-hati terhadap hasil
kerja, dengan memberikan arahan-arahan, dan kemudian melakukan tindakan
Universitas Sumatera Utara
koreksi didalam proses pekerjaan, baik terhadap penyimpangan prosedur kerja, atupun terhadap hasil yang tidak baik atau gagal.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL ASEAN MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Asean Medan
Best western internasional yang teletak di jantung kota medan tepata di Jln. H.Adam Malik No.5 yang sebelumnya dikenal dengan Jln. Glugur By Pass yang
beralokasi di kawasan pusat perbelanjaan kawasan industry dan hiburan. Best Western Hotel International dapat ditempuh dalam waktu 15 menitdari
Polonia Airport dengan jarak kurang lebih 14 km. lokasi hotel Asean Medan yang sebelumnya adalah Asean Seafood Restaurant .
Dalam perkembangan pariwisata di sumatera utara, penulis membuat penelitian dengan teknik penulisan studi banding, bahwa lokasi Asean Seafood
Restaurant yang perkembangannya menuju kota metropolitan merupakan salah satu andalan untk peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata, dimana
lokasi inilah penulis beranggapan sesuai untuk dibangun hotel bertaraf internasional.
Dengan memudahnya transportasi pendukung seperti Bandar Udara Polonia, Pelabuhan Belawan, dan banyak fasilitas penunjang disekitar areal ini.
Dan atas dukungan masyarakat disekitar dan merelakan took untuk dijual. Maka pihak hotel dengan ketetapan hati, modal yang memadai maka pihak hotel
memberanikan menghubungi pejabat yang berwenang untuk mewujudkan rencana mendirikan hotel bertaraf internasional ini. Sekaligus ikut berpatisipasi menuju
kota metropolitan, maka pada tahun 1990 pihak hotel mengajukan permohonan
Universitas Sumatera Utara