heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.2.4. Uji Multitikolinearitas
Multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan liniar diantara variabel-variabel independen yang dipakai dalam model
regresi. Akibat adanya multikoliniearitas, koefisien-koefisien regresi menjadi tidak bisa ditaksir. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang
lebih kecil dari 0,1 atau Variance Inflation Factor yang lebih besar dari 10.
3.5.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan alat software SPSS for window v.18.. SPSS v.18 dapat digunakan untuk melakukan analisis sebab-akibat
dengan lebih akurat karena telah dilengkapi dengan nearest neighbor analysis yang biasa digunakan dalam ilmu interpolasi Pratisto, 2009 .
3.5.3.1 Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh terhadap kebijakan utang, dengan asumsi
variabel independen lainnya konstan. Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho
ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan t atau p value 5.
H
1
: free cash flow, H
2
: kepemilikan manajerial, dan H
3
: kepemilikan institusional. Di uji masing
– masing dengan menggunakan uji –t, dalam hal ini adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho diterima apabila t hitung t table Ha diterima apabila t hitung t table
Universitas Sumatera Utara
3.5.3.2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen free cash flow, struktur aset dan profitabilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh
terhadap kebijakan utang perusahaan. Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho akan ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikansi F 5 . Data analisis dengan
model regresi berganda adalah sebagai berikut :
DER = b0 + b1FCF + b2MOWNS + b3INST + Dimana :
DER = Kebijakan utang
b0 = Konstanta
FCF = Ratio Free cash flow
MOWNS = Ratio kepemilikan manajerial
INST = Ratio kepemilikan institusional
b1- b3 = Koefisien regresi
= standard error
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengambilan keputusan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Membuat Formulasi Hipotesis: H
= b1, b2, b3 ≠ 0, free cash flow, kepemilikan menejerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan utang secara parsial dan
simultan.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan Tingkat Signifikansi. Untuk memperoleh nilai signifikansi, menggunakan taraf nyata á 5.
3. Dasar pengambilan keputusan. a. ñ-value 0.05, maka H1 terbukti berpengaruh
b. ñ-value 0.05, maka H1 tidak terbukti berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel
independen dan variabel dependen.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation FREE CASH FLOW
81 -,71
,57 -,2350
,25953 MANAGERIAL
OWNERSHIP 81
,33 ,96
,7102 ,17235
INSTITUTIONAL OWNERSHIP
81 ,04
,67 ,2885
,17249 DEBT TO EQUITY RASIO
81 ,04
2,15 ,8400
,58347 Valid N listwise
81
Sumber: Data diolah, 2015 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hanya variabel FCF yang memiliki nilai
minimum negatif. Nilai negatif yang ditunjukkan pada nilai rata-rata FCF menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan mengalami defisit FCF. Berikut ini
adalah perincian data deskriptif yang telah diolah: Variabel FCF memiliki nilai minimum sebesar -0.71, nilai maksimum
sebesar 0.57, nilai rata-rata sebesar -0.2350, dan standar deviasi sebesar 0.25953 dengan jumlah pengamatan sebanyak 81.
Variabel MOWNS memiliki nilai minimum sebesar 0.33, nilai maksimum sebesar 0.96, nilai rata-rata sebesar 0.7102, dan standar deviasi sebesar
0.17235 dengan jumlah pengamatan sebanyak 81.
Universitas Sumatera Utara