swadaya rakyat adalah berbeda secara nyata di mana t
hitung
berada pada daerah penolakan H
. Tabel 4.15 menunjukkan adanya selisih antara pendapatan masyarakat
sebelum adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat ditambah inflasi dengan pendapatam masyarakat sesudah adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat
sebesar Rp. 108.018.-. Hal ini berarti bahwa pendapatan masyarakat setelah adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat meningkat sebesar 10,23 persen.
4.3.3. Dampak Gerakan Pembangunan Swadaya Rakyat terhadap
Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Tanjung Beringin
Dampak gerakan pembangunan swadaya rakyat terhadap kepadatan dan pertumbuhan penduduk dapat ditunjukkan dengan hasil perhitungan rumus kepadatan
penduduk sebagaimana yang telah ditetapkan pada Bab III. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari BPS Kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Beringin pada tahun 2006 adalah 36.066 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Beringin
pada tahun 2008 berjumlah 37.561 jiwa. Selanjutnya untuk mengetahui dampak adanya gerakan pembangunan
swadaya rakyat terhadap kepadatan dan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tanjung Beringin pada tahun 2007, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Maka,
17 ,
74 0215
, 1
066 .
36
1
+ =
tp
D
= 496,72 jiwakm
2
. Dengan demikian apabila gerakan pembangunan swadaya rakyat tidak ada
di Kecamatan Tanjung Beringin, maka kepadatan penduduk di daerah ini adalah sekitar 496,72 jiwakm
2
. Sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2009 di Kecamatan Tanjung Beringin dapat dihitung dengan menggunakan cara yang
sama. Adapun rata-rata pertumbuhan penduduk berdasarkan data BPS 2009 adalah sebesar 2,15 persen per tahun.
Maka,
57 ,
73 0215
, 1
066 .
36
3
+ =
dp
D
= 522, 53 jiwakm
2
. Kepadatan penduduk setelah adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat
di Kecamatan Tanjung Beringin adalah sebesar 522 jiwakm
2
. Selanjutnya untuk melihat seberapa besar dampak gerakan pembangunan swadaya rakyat terhadap
peningkatan kepadatan penduduk di Kecamatan Tanjung Beringin dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Maka
,
72 ,
496 53
, 522
− =
ΔD = 25,82 26 jiwakm
2
Perbandingan antara kepadatan penduduk sebelum dengan sesudah gerakan pembangunan swadaya rakyat dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16. Kepadatan Penduduk Sebelum dan Setelah Gerakan Pembangunan Swadaya Rakyat
No Uraian
Sebelum 2007 Sesudah 2009
1. Jumlah Penduduk Kecamatan jiwa
36.066 38.292
2. Luas Kecamatan km
2
74,17 73,57
3. Kepadatan Penduduk jiwakm
2
496,7 522
Sumber: Diolah dari Data BPS dan Analisis, 2010 Jadi, jumlah kepadatan penduduk dengan adanya gerakan pembangunan
swadaya rakyat bertambah sebesar 26 jiwakm
2
. Pertumbuhan penduduk secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17. Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Tanjung Beringin No
Tahun Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan
1. 2006
36.066 -
2. 2007
36.842 2,15
3. 2008
37.561 1,95
4. 2009
38.292 1,95
Sumber: Diolah dari Data BPS dan Analisis, 2010 Tabel 4.17 menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2007 ke tahun 2008. Dengan demikian, pertumbuhan penduduk Kecamatan Tanjung Beringin tidak meningkat dengan adanya gerakan pembangunan
swadaya rakyat. Sedangkan kepadatan penduduk mengalami peningkatan secara alami. Padahal pembangunan sarana dan prasarana secara swadaya seperti dibukanya
jalan desa akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat, mengeliminir keterisolasian daerah-daerah terpencil serta meningkatkan peluang terbukanya usaha di sektor jasa
dan perdagangan. Tentunya hal tesebut seharusnya menjadi daya tarik terjadinya migrasi penduduk dari berbagai daerah ke Kecamatan Tanjung Beringin, dengan
tujuan untuk mendapatkan fasilitas dan prasarana yang lebih baik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi gerakan pembagunan swadaya rakyat di Kecamatan Tanjung
Beringin saat ini melibatkan 4 empat desa dari 8 delapan desa yang terdapat di Kecamatan Tanjung Beringin. Keterlibatan masyarakat masih perlu
ditingkatkan lagi untuk melaksanakan gerakan ini. 2.
Pendapatan masyarakat Kecamatan Tanjung Beringin khususnya petani mengalami peningkatan setelah adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat
di Kecamatan Tanjung Beringin. Pendapatan masyarakat meningkat sebesar 10,23 persen. Peningkatan itu menurut uji statistik memiliki perbedaan yang nyata pada
tingkat kepercayaan 95. 3.
Tingkat kepadatan penduduk sebelum adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat adalah sebesar 496 jiwakm
2
. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk setelah adanya gerakan pembangunan swadaya rakyat di Kecamatan Tanjung
Beringin meningkat menjadi 522 jiwakm
2
. Dengan demikian terjadi penambahan kepadatan penduduk sebesar 26 jiwakm
2
. Namun laju pertumbuhan penduduk tidak menunjukkan adanya peningkatan melainkan penurunan dari 2,15 persen
menjadi 1,95 persen.