3.8.2 Pengujian daya serap air
Pengujian daya serap air dengan cara nata de coco yang telah dipotong- potong dan dikeringkan direndam dalam air pada suhu kamar hingga tercapai
kesetimbangan penyerapan air. Perhitungan daya serap air dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 58.
3.8.3 Uji berat jenis
Pengujian berat jenis dilakukan dengan cara menimbang lapisan nata de coco yang telah dipotong-potong dan dikeringkan kemudian hasilnya dibagi
dengan volume. Perhitungan berat jenis dapat dilihat pada lampiran 7, halaman
59. 3.9 Pembuatan Matriks Nata
Nata de coco dipotong kecil-kecil kemudian di freeze dryer sampai kering pada suhu -40
o
C selama ±24 jam selanjutnya diblender dan ditimbang.
3.10 Pembuatan Sediaan ke dalam Kapsul
Ekstrak etanol daun dandang gendis diperangkapkan pada matriks sampai jenuh atau tidak menyerap lagi kemudian di freeze dryer sampai kering pada suhu
-40
o
C selama ± 24 jam. Kemudian dihitung dosisnya berdasarkan dosis yang mempunyai efek antiinflamasi terhadap tikus yaitu 50 mgkgBB, kemudian
dikonversikan ke dosis manusia. Selanjutnya dimasukkan dalam kapsul. Perhitungan konversi dosis dapat dilihat pada lampiran 8, halaman 60.
3.10.1 Uji Disolusi 3.10.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku
Ditimbang sebanyak 250 mg ekstrak etanol daun dandang gendis, dimasukkam ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambahkan sedikit etanol, dikocok
Universitas Sumatera Utara
sampai larut dan ditambahkan akuades sampai garis tanda, konsentrasi teoritis adalah 25000 mcgml.
3.10.1.2 Pembuatan Kurva Serapan
Larutan induk baku dipipet 0,6 ml, dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml, dan dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda, kemudian dikocok homogen
sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi teoritis 1500 mcgml. Serapan diukur pada panjang gelombang 560 – 720 nm, dan diperoleh panjang gelombang
maksimum.
3.10.1.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi
Larutan dibuat berbagai konsentrasi yakni dengan mengambil larutan baku induk masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2 ml ke dalam labu tentukur 10 ml,
kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum 671 nm.
3.10.1.4 Pengujian Disolusi
Cara kerja : Ke dalam wadah disolusi dimasukkan 300 ml medium disolusi dan diatur
suhu 37 ± 0,5
o
C dengan kecepatan pengadukan 50 rpm. Kemudian ke dalam wadah tersebut dimasukkan sediaan obat. Setiap interval waktu 5, 10,15, 20, 30,
60, 90, 120,150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, 390, 420, 450 dan 480 menit, larutan diambil sebanyak 5 ml. Volume medium dijaga tetap 300 ml dengan
menambahkan cairan medium dalam jumlah yang sama. Pengambilan cuplikan dilakukan pada posisi yang sama yaitu pertengahan antara permukaan medium
disolusi dan bagian atas dari dayung tidak kurang 1 cm dari dinding wadah Ditjen POM 1995. Larutan cuplikan diukur pada panjang gelombang 671 nm.
Pengujian ini dilakukan sebanyak enam kali perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Uji Preformulasi
Uji preformulasi meliputi uji sudut diam, uji waktu alir dan uji indeks tap menurut Cartensen 1977.
3.10.2.1 Uji Sudut Diam
Sebanyak 100 gram esktrak etanol daun dandang gendis yang telah diperangkapkan ke dalam nata de coco dituang perlahan-lahan ke dalam corong
yang tertutup bagian bawahnya. Buka tutup corong secara perlahan biarkan granul mengalir sampai habis. Tinggi dan diameter tumpukan granul yang terbentuk
diukur. Granul yang bersifat free flowing mempunyai sudut diam antara 20
o
-40
o
. Sudut diam dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Tg θ = 2HD
Dimana : θ = sudut diam
H = tinggi tumpukan granul cm D = Diameter tumpukan granul cm
3.10.2.2 Uji Waktu Alir
Sebanyak 100 gram esktrak etanol daun dandang gendis yang telah diperangkapkan ke dalam nata de coco dituang perlahan-lahan ke dalam corong
yang tertutup bagian bawahnya. Buka tutup corong bersamaan dengan dihidupkannya stopwatch, sampai semua granul mengalir habis. Dicatat waktu alir
yang dibutuhkan granul. Syarat waktu alir granul lebih kecil dari 10 detik.
3.10.2.3 Uji Indeks Tap
Sejumlah granul esktrak etanol daun dandang gendis yang telah diperangkapkan ke dalam nata de coco dimasukkan ke dalam gelas ukur volume
100 ml dan dicatat sebagai volume awalnya V , kemudian gelas ukur ditap
Universitas Sumatera Utara
dihentakkan dengan alat yang telah dimodifikasi dan diperoleh volume akhir V. Syarat dari indeks tap yaitu lebih kecil dari 20 . Indeks tap dapat dihitung
dengan rumus : I = 1- V
x 100 V
3.10.3 Evaluasi Kapsul 3.10.3.1 Uji Waktu Hancur