akan berdifusi keluar secara cepat. Suatu matriks dengan pori-pori yang kecil dapat memberikan waktu pelepasan obat yang lebih
panjang. Gambar B : menyatakan suatu matriks yang dilindungi oleh suatu membran yang
tidak larut, sehingga laju pelepasan obat diatur oleh permeabilitas membran maupun matriks.
Gambar C : menyatakan suatu matriks tablet yang dilindungi dengan suatu film kombinasi. Film ini menjadi pori-pori setelah pelarutan dari bagian
film yang tidak larut. Shargel dan Andrew, 1988.
2.6 Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul. Disolusi
adalah proses larutnya zat aktif dari sediaan dalam pelarut. Saat sekarang ini disolusi dipandang sebagai salah satu uji pengawasan mutu yang paling penting di
lakukan pada sediaan farmasi. Alat uji disolusi yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah alat
yang tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 yaitu :
a. Metode keranjang berputar
Metode keranjang berputar terdiri atas keranjang berbentuk silindrik yang ditahan oleh tangkai motor. Keranjang menahan cuplikan dan berputar dalam
suatu labu bulat yang berisi medium pelarutan. Keseluruhan labu tercelup dalam suatu penangas air yang bersuhu konstan 37±0, 5ºC.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode dayung berputar
Metode dayung berputar terdiri atas suatu dayung yang dilapisi khusus, yang berfungsi memperkecil turbelensi yang disebabkan oleh pengadukan.
Dayung diikat secara vertikal ke motor yang berputar dengan suatu kecepatan yang terkendali. Sampel diletakkan dalam labu pelarutan yang beralas bulat yang
berfungsi untuk memperkecil turbelensi dari medium disolusi. Alat ditempatkan dalam suatu penangas air yang bersuhu konstan 37±0,5ºC.
2.7 Spektrofotometer Ultraviolet-Visible
Radiasi elektromagnetik, yang mana sinar ultraviolet dan sinar tampak merupakan salah satunya, dapat dianggap sebagai energi yang merambat dalam
bentuk gelombang. Beberapa istilah dan hubungan digunakan untuk menggambarkan gelombang ini. Panjang gelombang merupakan jarak linier dari
suatu titik pada satu gelombang ke titik yang bersebelahan pada panjang gelombang yang berdekatan. Huruf latin lambda
λ merupakan simbol yang umum digunakan untuk panjang gelombang. Sinar ultraviolet mempunyai panjang
gelombang antara 200-400 nm, sementara sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.
Sinar tampak dapat dihubungkan dengan panjang gelombangnya. Sinar putih mengandung radiasi pada semua panjang gelombang di daerah sinar
tampak. Data yang diperoleh dari spektroskopi UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas, efek pH dan pelarut, yang semuanya itu dapat
diperbandingkan dengan data yang sudah dipublikasikan. Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah
panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih
Universitas Sumatera Utara
panjang gelombang maksimal dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan pada
konsentrasi tertentu Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di laboratorium, meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan tumbuhan,
identifikasi tumbuhan, pembuatan ekstrak, pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak, pembuatan dan pengeringan nata de coco, penjerapan
ekstrak ke dalam nata de coco, pengisian bahan ke dalam kapsul dan dilanjutkan dengan evaluasi kapsul uji waktu hancur dan keseragaman bobot dan disolusi.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, alat disolusi, alat waktu hancur, blender Miyako, freeze dryer Modulyo, inkubator
Gallenkamp, laminar air flow, neraca analitik Sartorius, neraca kasar Ohaus, oven listrik Fisher Scientific, penangas air Yenaco, pH indikator, rotary
evaporator Buchi, RE 111, spektrofotometer visible Dynamica.
3.2 Bahan-bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun dandang gendis Clinacanthus nutans Burm.f. Lindau, akuades, air kelapa,
cangkang kapsul, etanol hasil destilasi, gula pasir, stater Acetobacter xylinum, urea, asam asetat 25 dan NaOH E.Merck.
3.3 Pengumpulan sampel, Identifikasi dan Pengolahan Sampel 3.3.1 Pengumpulan Sampel
Sampel yang digunakan adalah daun dandang gendis Clinacanthus nutans Burm. f. Lindau yang masih segar, diambil dari kebun tanaman obat Fakultas
Universitas Sumatera Utara