32 a.
Bimbingan langsung, yang diberikan secara langsung kepada pemakai perpustakaan oleh petugaspustakawan unit referensi, baik secara
individual-formal maupun klasikal-formal b.
Bimbingan tak langsung, yang diberikan kepada siapa pun melalui media tertentu, seperti misalnya dengan menerbitkan buku informasipetunjuk,
buku pegangan dan terbitan-terbitan lainnya Sumardji, 1992:69.
Pelayanan rujukan atau referensi merupakan kegiatan yang cukup penting dalam sistem perpustakaan. Melalui pelayanan referensi dapat diukur kinerja suatu
perpustakaan.
2.4 Pemanfaatan Koleksi Referensi
2.4.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi Referensi
Pemanfaatan koleksi referensi merupakan bagian dari kebutuhan pengguna berupa layanan rujukan. Banyak ragam cara yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan
koleksi referensi di perpustakaan, tergantung dari pengguna yang membutuhkannya. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:711 dijelaskan bahwa
“pemanfaatan diambil dari kata dasar manfaat yang artinya guna, faedah, kemudian mendapat imbuhan pe-an yang berati proses, cara dan perbuatan memanfaatkan”.
Dengan demikian pemanfaatan dapat diartikan suatu proses atau cara dalam memanfaatkan berbagai jenis pelayanan perpustakaan. Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh pengguna dalam hal memanfaatkan informasi pada koleksi untuk
memenuhi kebutuhan informasi. Pemanfaatan layanan perpustakaan dapat dilakukan oleh pengguna apabila pengguna tersebut mengetahui cara memanfaatkan setiap
layanan yang tersedia serta mengetahui manfaat dari setiap layanan tersebut. Pemanfaatan perpustakaan mengandung arti adanya aktifitas mamanfaatkan
perpustakaan untuk mencapai tujuan tertentu. Aktifitas memanfaatkan perpustakaan berkaitan erat dengan pembinaan koleksi perpustakaan dalam usahanya untuk
memberikan pelayanan informasi kepada para pengguna perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan. Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan program kegiatan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
33 Darmono 2001:32 menjelaskan bahwa “pemanfaatan perpustakaan berkenaan
erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan”. Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang
sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana
layanan perpustakaan dengan mudah. Bimbingan pemanfaatan perpustakaan biasanya diberikan berkenaan dengan
adanya alasan bahwa setiap jenis layanan yang ada di perpustakaan memiliki prosedur dan model pemanfaatan yang berbeda. Oleh karena itu semakin banyak koleksi sebuah
perpustakaan dan semakin kompleks layanan yang disediakan maka semakin dibutuhkan bimbingan pemanfaatan perpustakaan. Bentuk atau jenis pemanfaatan
perpustakaan meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakaan, pengetahuan dan pengenalan terhadap jenis layanan serta tingkat penggunaan jenis layanan yang tersedia
di perpustakaan tersebut. Bila pemanfaatan perpustakaan dilakukan secara optimal maka kesuksesan studi juga akan lebih mudah tercapai.
Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan adanya pembinaan layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan, yaitu untuk
mendayagunakan semua koleksi dan sarana prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan. Selain itu, perpustakaan akan
bermanfaat bila perpustakaan atau pustakawan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna perpustakaan.
Pengguna mengunjungi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhannya akan berbagai informasi yang beraneka ragam. Perpustakaaan menyediakan koleksi-koleksi
yang terpilih dan tepat guna untuk mendapatkan informasi khusus dan mutakhir. Menurut Handoko dalam Handayani 2007:28, bahwa dari segi pengguna
pemanfaatan perpustakaan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal, meliputi : 1.
Kebutuhan Yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi.
2. Motif
Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
3. Minat
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
34 Faktor eksternal, meliputi :
1. Kelengkapan koleksi
Banyaknya koleksi referensi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna.
2. Ketrampilan pustakawan dalam melayani pengguna.
Ketrampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecakapan dan ketepatan mereka memberikan layanan.
3. Keterbatasan fasilitas dan pencarian kembali.
Dalam penelitian ini yang menjadi fasilitas informasi adalah koleksi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dua faktor yang mempengaruhi pengguna dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah faktor internal yang meliputi
kebutuhan, motif, dan minat sedangkan faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dan ketersediaan fasilitas dalam pencarian informasi.
2.4.2 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Referensi