Sistem Layanan Terbuka Sistem Layanan Perpustakaan

22 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian dan pelestarian serta memberikan layanan kepada lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka untuk pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat.

2.1.5 Sistem Layanan Perpustakaan

Agar pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan maka perlu ditentukan sistem layanan sirkulasi. Pelayanan sirkulasi dapat dilaksankan dengan dua sistem layanan yaitu pelayanan sirkulasi dengan sistem terbuka dan sistem tertutup

2.1.5.1 Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkannya. Pengguna diijinkan masuk ke ruang koleksi perpustakaan, memilih, dan mengambil bahan pustaka yang dibuthkan. Pengguna perpustakaan bebas membaca di tempat, kalau merasa tertarik dapat meminjamnya dibagian layanan perpustakaan. Dengan sistem ini pengguna perpustakaan dapat melihat langsung koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Darmono 2001:139 bahwa ”sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan”. Sedangkan sistem layanan terbuka menurut Lasa 1994:5 adalah ”suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”. Kedua pendapat di atas menyatakan bahwa sistem layanan terbuka adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 23 Ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain: 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibagian lain Darmono, 2001:140 Selain keunggulan tersebut di atas sistem layanan terbuka ini juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau balau karena ketikan mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berabagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. Darmono, 2001:140 Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih, dan mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi, untuk itu pengguna harus mengenal sistem pengelompokan buku yang dipakai oleh perpustakaan itu. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan sulit menemukan bahan pustaka yang akan dicari. Sistem layanan terbuka juga membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar.

2.1.5.2 Sistem Layanan Tertutup