42
a. Melaksanakan  kegiatan  supervisi  akademik  sesuai  dengan  waktu  yang
telah ditentukan. indikator  melakasanakan  supervisi  akademik  sesuai  dengan  waktu
yang  telah  ditentukan,  terdiri  dari  tiga  item  pertanyaan  yang  ditujukan  pada guru.
Tabel 4.7 Melaksanakan Supervisi Akademik di Awal Semester
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
6 15
Kadang-kadang 26
68 Tidak Pernah
4 10
Jumlah 38
100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui, bahwa dalam menjawab pertanyaan  mayoritas  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini  sesuai
dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  68,  sering  15,  tidak  pernah 10,  selalu  5.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  melaksanakan  supervisi
akademik di awal semester.
Tabel 4.8 Melaksanakan Supervisi Akademik di Akhir Semester
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
26 68
Kadang-kadang 7
19 Tidak Pernah
3 8
Jumlah 38
100
43
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa dalam menjawab pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  sering.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu sering 68, kadang-kadang 19, tidak pernah 8, selalu 5.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  biasanya  melaksanakan  kegiatan  supervisi
akademik di akhir semester.
Tabel 4.9 Melaksanakan Supervisi Akademik Tepat Waktu
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
19 50
Kadang-kadang 16
43 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 38
100
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa dalam menjawab pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  sering.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu sering 50, kadang-kadang 43, selalu 5, tidak pernah 2.  Ini  berarti  bahwa  menurut  sebagian  guru  pengawas  tepat  waktu  dalam
melaksanakan  supervisi  akademik.  Akan  tetapi,  terdapat  prosentase  yang cukup  signifikan  yakni  43  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Artinya
dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru pengawas tidak selalu tepat waktu.
b. Menerapkan prinsip-psinsip supervisi akademik.
Pada indikator menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik, terdiri dari dua item pertanyaan yang ditujukan pada guru.
Tabel 4.10 Membina Kerja Sama yang Harmonis dengan Guru
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 29
77
44
Sering 7
18 Kadang-kadang
2 5
Tidak Pernah -
- Jumlah
38 100
Dari  tabel  4.10  di  atas,  dapat  dietahui  bahwa  dalam  menjawab pertanyan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  selalu.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban  guru  yaitu  selalu  77,  sering  7,  kadang-kadang  5.  Ini  berarti bahwa  menurut  guru  dalam  melaksanakan  supervisi  akademik  pengawas
selalu  membina  kerja  sama  yang  harmonis  dengan  guru.  Kerja  sama  yang harmonis  antara  pengawas  dan  guru  merupakan  kunci  utama  dalam
pelaksanaan supervisi akademik. Hubungan yang harmonis anatara pengawas dan guru ini akan menghindarkan guru dari perasaan tertekan, sehingga guru
dapat dengan leluasa mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Tabel 4.11 Memberikan Motivasi Untuk Terus Meningkatkan Pengatahuan dan
Keterampilan Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 2
5 Sering
24 64
Kadang-kadang 11
29 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 38
100
Dari    tabel  4.11  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  sering.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu sering 64, kadang-kadang 29, selalu 5, tidak pernah 2.  Ini  berarti  bahwa  menurut  guru  pengawas  telah  memotivasi  guru  untuk
terus  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilanya.  Ada  kalanya  guru memerlukan  motivasi  eksternal  untuk  dapat  mengembangkan  pengetahuan
45
dan  keterampilanya  dalam  mengelola  pembelajaran.  Oleh  karena  itu,  peran pengawas  sebagai  motivator  dalam  kegiatan  supervisi  akademik  sangatlah
penting.
c. Menggunakan teknik supervisi akademik yang tepat
Indikator  menggunakan  teknik  supervisi  akademik  yang  tepat  terdiri dari empat item pertanyaan yang ditujukan pada guru.
Tabel 4.12 Melakukan Kunjungan Kelas untuk Menilai Pengajaran Guru
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
6 15
Kadang-kadang 27
72 Tidak Pernah
3 8
Jumlah 38
100
Dari  tabel  4.12  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini
berdasarkan  jawaban  gurru  yaitu  kadang-kadang  72,  sering  15,  tidak pernah  8,  selalu  5.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  melakukan
kunjungan kelas untuk  menilai pengajaran  yang dilakukan oleh guru. Dalam melaksanakan  kegiatan  supervisi  akademik  teknik  kunjungan  kelas  sangat
penting  untuk  melihat  kondisi  nyata  kemampuan  mengajar  guru,  sehingga pengawas dapat dengan tepat menentukan treatmen apa yang dibutuhkan oleh
guru yang bersangkutan
Tabel 4.13 Melakukan Pembicaraan Individual dengan Guru untuk mencari solusi
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 1
2
46
Sering 4
11 Kadang-kadang
24 64
Tidak Pernah 9
23 Jumlah
38 100
Berdasarkan  tabel  4.13  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini sesuai dengan jawaban  guru  yaitu kadang-kadang  64, tidak pernah 23,  sering  11,  selalu  2.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  melakukan
pembicaraan individual dengan guru untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi guru.
Tabel 4.14 Mengadakan Rapat Rutin Setiap Semester
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 3
8 Sering
22 59
Kadang-kadang 12
31 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.14  diatas,  dapat  diketahui  dalam  menjawab pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  sering.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu sering 59, kadang-kadang 31, selalu 8, tidak pernah 2.  Ini  berarti bahwa pengawas telah melakukan rapat  rutin setiap semester
sebagai bentuk pembinaansupervisi terhadap guru.
47
Tabel 4.15 Memberikan Pelatihan-pelatihan Pengembangan Pembelajaran Kelas
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 3
8 Sering
7 18
Kadang-kadang 27
72 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.15  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini  sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  72,  sering  18, selalu 8, tidak pernah 2. Ini berarti bahwa pengawas jarang memberikan
pelatihan  kepada  guru,  sehingga  guru  menjadi  kurang  kreatif  dalam mengelola kelas.
d. Menempatkan pengembangan profesionalisme guru sebagai tujuan utama
supervisi akademik Pada  indikator  pengembangan  profesionalisme  guru  sebagai  tujuan
utama supervisi akademik, terdiri dari sembilan item pertanyaan.
Tabel 4.16 Membimbing Guru Membuat Progam Semester
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 3
8 Sering
13 35
Kadang-kadang 20
52 Tidak Pernah
2 5
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.16  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
48
Hal  ini  sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  52,  sering  35, selalu 8, tidak pernah 5. Ini berarti bahwa pengawas jarang membimbing
guru dalam membuat program semester. Program semester adalah perangkat pembelajaran  yang  harus  dipersiapkan  oleh  guru.  Program  semester
merupakan  pedoman  guru  dalam  melaksanakan  kegiatan  pembelajaran selama satu semester.
Tabel 4.17 Membimbing Guru Menyusun RPP
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 4
11 Sering
11 29
Kadang-kadang 22
58 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.17  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini  sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  58,  sering  29, selalu  11,  tidak  pernah  2.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang
membimbing guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Tabel 4.18 Membimbing Guru Megembangkan Metode Pembelajaran Sesuai dengan
Kurikulum Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 2
5 Sering
5 13
Kadang-kadang 23
61 Tidak Pernah
8 21
Jumlah 38
100
49
Berdasarkan  tabel  4.18,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab pertanyaan kebanyakan guru memilih jawaban kadang-kadang. Hal ini sesuai
dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  61,  tidak  pernah  21,  sering 13,  selalu  5.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  membimbing  guru
mengmbangkan  metode  pembelajaran  sesuai  dengan  kurikulum,  sehingga metode  pembelajaran  yang  digunakan  guru  menjadi  kurang  variatif.
Penggunaan metode pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan materi yang dipelajari.
Tabel 4.19 Membimbing Guru Memanfaatkan Media Pembelajaran yang Tepat
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
4 11
Kadang-kadang 28
73 Tidak Pernah
4 11
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.19  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini  sesuia  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  73,  sering  11, tidak  pernah  11,  selalu  2.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang
membimbing guru memanfaatkan media pembelajaran.
50
Tabel 4.20 Membimbing Guru Mengatasi Masalah Pada Saat Kegiatan Belajar
Mengajar Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 2
5 Sering
3 8
Kadang-kadang 29
76 Tidak Pernah
4 11
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.20  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal ini sesuai dengan jawaban guru yaitu  kadang-kadang 76, tidak pernah 11,  sering  8,  selalu  5.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  membantu
guru  dalam  menyelesaikan  masalah  yang  ditemui  pada  saat  KBM berlangsung.  Biasanya  apabila  menemui  masalah  pada  saat  KBM,  guru
berusaha mnyelesaikan sendiri masalah tersebut atau berdiskusi dengan wakil kepala sekolah untuk menemukan solusi permasalahan tersebut.
Tabel 4.21 Membimbing Guru Menyusun Perangkat Penilaian
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 1
2 Sering
5 13
Kadang-kadang 25
66 Tidak Pernah
7 19
Jumlah 38
100
Dari  tabel  4.21,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab  pertanyaan kebanyakan  guru  meilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu kadang-kadang 66, tidak pernah 19, sering 13 selalu
51
2.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  membimbing  guru  menyusun perangkat penilaian yang tepat.
Tabel 4.22 Membimbing Guru yang Akan Mengikuti Program Sertifikasi Profesi
Keguruan Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 8
21 Sering
30 79
Kadang-kadang -
- Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
Program  sertifikasi profesi  keguruan  merupakan  uji kompetensi  yang dilakukan untuk memberikan sertifikat pendidik kepada guru. Sementara itu,
sertifikat  pendidik  adalah  bukti  formal  sebagai  pengakuan  yang  diberikan kepada  guru  sebagai  tenaga  profesional.  sudah  menjadi  tugas  pengawas
sebagai  supervisor  akademik  untuk  membimbing  guru  yang  akan  mengikuti program sertifikasi profesi keguruan. Berdasarkan tabel 4.22, dapat diketahui
bahwa  pengawas  telah  membimbing  guru  yang  akan  mengikuti  program sertifikasi profesi keguruan.
Tabel 4.23 Mendorong Guru Aktif dalam Organisasi Profesi
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 3
8 Sering
7 18
Kadang-kadang 28
74 Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
52
Dari  tabel  4.23,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab  pertanyaan kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  74,  sering  18,  selalu  8.  Ini  berarti bahwa pengawas jarang mendorong guru untuk aktif dalam organisasi profesi
guru. Misalnya, aktif dalam  Kelompok Kerja Guru KKG dan Musyawarah Guru  Mata  Pelajaran  MGMP.  Kepala  sekolah  yang  aktif  mendorong  guru
untuk mengikuti KKG dan MGMP.
Tabel 4.24 Membimbing Guru Bertingkah Laku Sesuai Kode Etik
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 16
43 Sering
20 52
Kadang-kadang 2
5 Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.24  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebnayakan  guru  memilih  jawaban  sering.  Hal  ini
sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  sering  52,  selalu  43,  kadang-kadang 5. Ini berarti pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat telah membimbing guru
bertingkahlaku sesuai dengan kode etik keguruan.
3.  Penilaian dan Tindak Lanjut
Pada  aspek  penilaian  dan  tindak  lanjut  terdapat  tiga  indikator, melaporkan  hasil  supervisi  kepada  guru,  mengembangkan  intrumenalat
pengumpulan  data  untuk  kegiatan  supervisi  selanjutnya,  dan  melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil supervisi akademik
a. Melaporkan hasil supervisi kepada guru
Pada  indikator  melaporkan  hasil  supervisi  kepada  guru,  terdiri  dari tiga item pertanyaan.
53
Tabel 4.25 Memberitahukan Hasil Analisis, catatan, atau Laporan Supervisi
Kepada Guru Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 1
2 Sering
3 9
Kadang-kadang 28
74 Tidak Pernah
6 15
Jumlah 38
100
Berdasarkan tabel 4.25 diatas, dapat diketahui bahwa dalam menjawab pertanyaan  kebnyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini  sesuai
dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  74,  tidak  pernah  15,  sering 3,  selalu  2.  Ini  berarti  bahwa  pengawas  jarang  memberitahukan  hasil
analisis, catatan, atau laporan supervisi akademik kepada guru.
Tabel 4.26 Memberikan Hasil Analisis, Catatan, Atau Laporan Tepat Waktu
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 1
2 Sering
5 13
Kadang-kadang 25
67 Tidak Pernah
7 18
Jumlah 38
100
Dari  tabel  4.26,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab  pertanyaan kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.  Hal  ini  sesuai  dengan
jawaban guru yaitu kadang-kadang 67, tidak pernah 18, sering 13, selalu 1. Ini  berarti  pengawas  jarang  memberikan  hasil  analisis,  catatan,  atau  laporan
supervisi akademik kepada guru dengan tepat waktu.
54
Tabel 4.27 Hasil Analisis, Catatan, atau Loparn Supervisi Pengawas Memotivasi
Guru untuk Meningkatkan Kemampuan Akademik Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 4
11 Sering
11 29
Kadang-kadang 21
55 Tidak Pernah
2 5
Jumlah 38
100
Berdasarkan tabel 4.27 diatas, dapat diketahui bahwa dalam menjawab pertanyaan kebanyakan guru memilih jawaban kadang-kadang. Hal ini sesuai
dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  55,  sering  29,  selalu  11, tidak pernah 5. Ini berarti bahwa menurut  guru hasil analisis, catatan, atau
laporan supervisi pengawas belum terlalu memberikan motivasi kepada guru untuk mengembangkan kemampuan akademiknya.
b. Mengembangangkan  intrumenalat  pengumpulan  data  untuk  kegiatan
supervisi selanjutnya Pada  aspek  mengembangangkan  intrumenalat  pengumpulan  data
untuk kegiatan supervisi selanjutnya, terdiri dari dua item pertanyaan.
Tabel 4.28 Mendiskusikan Hasil Supervisi Akademik dengan Guru
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 2
5 Sering
12 31
Kadang-kadang 22
59 Tidak Pernah
2 5
Jumlah 38
100
55
Berdasarkan  tabel  4.28  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini  sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  59,  sering  31, selalu 5, tidak pernah 5. Ini berarti pengawas jarang mendiskusikan hasil
supervisi akademik dengan guru. Pengawas lebih banyak mendiskuskan hasil supervisi  guru  kepada  kepala  sekolah,  tujuannya  agar  kepala  sekolah  dapat
menindaklanjuti  hasil  temuan  pengawas  sesuai  dengan  wewenangnya  di sekolah.  Apabila  permasalahan  yang  dihadapi  guru  dirasa  serius  baru
kemudian  pengawas  secara  pribadi  berdiskusi  dengan  guru  yang bersangkutan.
Tabel 4.29 Solusi yang Diberikan Pengawas dalam Mengatasi Masalah Guru Sudah
tepat Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu 2
5 Sering
12 31
Kadang-kadang 24
64 Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.29,  dapat  diketahui  bahwa  dalam  menjawab pertanyaan kebanyakan guru memilih jawaban kadang-kadang. Hal ini sesuai
dengan  jawaban  guru  yaitu  kdang-kadang  64,  sering  31,  selalu  5.  Ini berarti pengawas telah  memberikan solusi  untuk permasalahan  yang ditemui
guru.
c. Melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil supervisi akademik
Pada  aspek  melaksanakan  program  tindak  lanjut  hasil  supervisi akademik, terdiri dari dua item pertanyaan.
56
Tabel 4.30 Setelah Kegiatan Supervisi Pengawas Melakukan Tindak Lanjut
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 6
15 Sering
9 24
Kadang-kadang 23
61 Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
Berdasarkan  tabel  4.30  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  dalam menjawab  pertanyaan  kebanyakan  guru  memilih  jawaban  kadang-kadang.
Hal  ini  sesuai  dengan  jawaban  guru  yaitu  kadang-kadang  61,  sering  24, selalu 15. Ini berarti bahwa menurut guru pengawas telah melakukan tindak
lanjut setelah selesai melekasanakan supervisi akademik.
Tabel 4.31 Memberikan Kesempatan Guru Memperbaiki Kinerjanya
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 38
100 Sering
- -
Kadang-kadang -
- Tidak Pernah
- -
Jumlah 38
100
Perbaikan  kinerja  guru  merupakan  tujuan  akhir  dari  pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas. Diharapkan dengan meningkatnya kinerja
guru  akan  bepengaruh  pula  kepada  peningkatan  prestasi  peserta  didik. Berdasarkan  tabel  4.31  diatas,  menurut  semua  guru  pengawas  memberikan
kesempatan kepada guru untuk memperbaiki kinerjanya.
57
Dalam  menyimpulkan  hasil  penelitian  persepsi  guru  tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMK Negeri 1 Cikarang Barat,
peneliti  melakukan  perhitungan  nilai  mean  rata-rata  yang  didapatkan melalui rumus prosentase.
Di  bawah  ini  adalah  tabel  penghitungan  jumlah  skor  yang  diperoleh dari tiap aspek penelitian.
Tabel 4.32 Jumlah Skor Tiap Aspek Penelitian
Responden Aspek Penelitian
No. Item Pertanyaan Angket
Skor
38 orang guru
Tahap Persiapan 1,2,3
381 Tahap Pelaksanan
4,5,6,7,8,9,10,11, 12,13,14,15,16,17
18,19,20,21 1.712
Tahap Penilaian
dan Tindak lanjut
22,23,24,25,26,27,28, 675
Tabel  4.25  menunjukkan  perolehan  skor  masing-masing  aspek persepsi  guru  tentang  pelaksanaan  supervisi  akademik  oleh  pengawas.
Kemudian untuk dapat mengetahui persepsi guru tentang kondisi pelaksanan supervisi  akademik  oleh  pengawas  penghitungan  nilai  skor  dari  masing-
masing aspek penelitian, yakni sebagai berikut :
Tabel 4.33 Penentuan Kategori Penilaian Aspek Penelitian
Aspek Penelitian
Nilai Harapan
NH Nilai Skor
NS
Nilai Rata-rata Mean
Kategori
Persiapan 3x4 = 12
381 : 38 = 10,02
10,02  x 100 12
= 83,5 BAIK
58
Pelaksanaan   18x4 = 72 1.712 : 38 =
45,05 45,05 x 100
72 = 62,57
CUKUP Penilaian
dan tindak lanjut
7x4 = 28 675 : 38 =
17,76 17,76 x 100
28 =63,43
CUKUP
Berdasarkan  hasil  penilaian  tersebut  maka  dapat  diketahui  bahwa berdasarkan persepsi guru 83,5 aspek persiapan pada pelaksanaan supervisi
akademik telah dilakukan oleh pengawas. Terpenuhinya aspek tersebut dapat diketahui  dari  hasil  angket,  yaitu:  Pertama,  pengawas  memiliki  program
supervisi  akademik  untuk  setiap  semester.  kedua  guru  merasa  dilibatkan dalam  membuat  program  supervisi.  ketiga  program  yang  dibuat  oleh
pengawas  dirasa  memberikan  manfaat  untuk  pengembangan  pembelajaran guru di kelas.
Kemudian,  pada  aspek  pelaksanaan  yakni  sekitar  62,57  telah tercapai.  Terpenuhinya aspek tersebut  diketahui  dari hal-hal  sebagai  berikut:
Pertama,  pengawas  melaksanakan  kegiatan  supervisi  sesuai  dengan  waktu yang telah ditentukan, seperti di awal dan di akhir semester. kedua, pada saat
pelaksanaan pengawas
menerapkan prinsip-prinsip
supervisi, yaitu
menciptakan  hubungan  yang  harmonis  dan  memotivasi  guru  untuk mengembangkan  pengetahuan  dan  keterampilanya.  Ketiga,  pengawas
menggunakan  teknik-teknik  supervisi  yang  disesuakan  dengan  kebutuhan guru,  seperti  kunjungan  kelas,  pembicaraan  individual,  dan  rapat  rutin.
Keempat,  pengawas  menempatkan  pengembangan  profesionalisme  guru sebagai  tujuan  utama  supervisi  akademik,  yaitu  dengan  membimbing  guru
membuat  perangkat  pembelajaran  seperti  program  semester  dan  RPP, membimbing  guu  mengembangkan  metode  dan  media  pembelajaran,
mendorong  guru  mengikuti  program  sertifikasi  profesi  keguruan,  serta  aktif dalam kegiatan organisasi profesi.
Selanjutnya,  pada  aspek  penilaian  sekitar  63,43  telah  terpenuhi. Terpenuhinya aspek tersebut diketahui dari hal-hal sebagai berikut: Pertama,
59
pengawas  memberitahukan  catatan  hasil  supervisi  akademik  kepada  guru, guru  merasa  catatan  hasil  supervisi  yang  diberikan  pengawas  memotivasi
guru  untuk  meningkatkan  kemampuan  akademiknya.  Kedua,  pengawas bersama  guur  mendiskusikan  catatan  hasil  supervisi  untuk  mencari  solusi
permasalahan  yang  ditemui  pada  saat  supervisi,  guru  merasa  solusi  yang diberikan pengawas sudah tepat. Ketiga, pengawas mengadakan tindak lanjut
hasil  temuan  supervisi,  guru  merasa  diberi  kesempatan  untuk  memperbaiki kinerjanya.
60
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  dipaparkan  pada  bab sebelumnya maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:
1. Tugas  supervisi  akademik  pengawas  sekolah  dilaksanakan  melalui
tiga  tahap  kegiatan,  yaitu;  persiapan,  pelaksanaan,  penilaian  dan tindak lanjut.
2. Pada  tahap  persiapan,  guru  berpersepsi  bahwa  pengawas  telah
melaksanakannya  dengan  sangat  baik  karena  guru  merasa diikutsertakan  dalam membuat  program supervisi akademik. Hal ini
dapat  diketahui  dari  rata-rata  prosentase  yang  diperoleh  dari  hasil penelitian yaitu sebesar 83,5 pada aspek persiapan.
3. Pada  tahap  pelaksanaan,  guru  berpersepsi  bahwa  pelaksanaan
supervisi  akdemik  belum  berjalan  dengan  baik.  karena  guru  merasa pengawas  jarang  melakukan  kunjungan  kelas,  pembicaraan  individu,
dan  rapat  rutin  Hal  ini  sesuai  dengan  rata-rata  prosentase  yang diperoleh  dari  hasil  penelitian  yaitu  sebesar  62,57  pada  aspek
pelaksanaan. 4.
Demikian  pula  pada  tahap  penilaian  dan  tindak  lanjut,  guru berpersepsi bahwa pelaksanaanya belum berjalan dengan baik karena
guru  merasa  pengawas  jarang  memebrikan  hasil  analisis,  catatan temuan  supervisi  akademik  kepada  guru,  pengawas  juga  jarang
menindaklanjuti  hasil  temuan  kegiatan  supervisi  akademik.  Hal  ini dapat  diketahui  dari  rata-rata  prosentase  yang  diperoleh  dari  hasil
penelitian  yakni  63,43  pada  aspek  penilaian  dan  tindak  lanjut.  ini berarti bahwa pengawas belum optimal dalam melaksnakan tugasnya
sebagai supervisor akademik.
61
Berdasarkan  temuan-temuan  tersebut  maka  dapat  disimpulkan  bahwa kegiatanprogram supervisi akademik yang menjadi tugas dan tanggungjawab
pengawas sekolah belum efektif, terutama pada aspek pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
B.  Saran
Berdasarkan  temuan-temuan  hasil  penelitian  dan  kesimpulan penelitian,  maka  ada  beberapa  hal  yang  perlu  disampaikan  sebagai  saran,
yaitu: 1.
Hendaknya pengawas lebih sering hadir di sekolah untuk melakukan kunjungan  kelas,  observasi,  dan  dioalog  dengan  guru  sehingga  guru
dapat  memanfaatkan  kehadiran  pengawas  untuk  meningkatkan kualiatas pembelajaran
.
2. Diharapkan  pengawas  dapat  memberikan  penilaian  dengan
menerapkan  prinsip-prinsip  penialian  yang  baik  ilmiah,  sistematis, objektif,  dan  independen  sehingga  guru  merasa  dinilai  secara  baik
demi peningkatan kinerja profesionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun,  N.  A.  Kepengawasan  dalam  Penyelenggaraan  Pendidikan.  2000. Bandung: Suri.
Direktorat  Jendral  Peningkatan  Mutu  Pendidik  dan  Tenaga  Kependidikan Departemen  Pendidikan  Nasional.    Metode  dan  Teknik  Supervis:  Materi
Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Pengawas. 2008. Jakarta. Fathurrohman,  Pupuh  dan  AA.  Suryana.  Supervisi  Pendidikan  Dalam
Pengembangan Proses Pengajaran. 2011. Bandung: PT Refika Aditama. Jasmani  dan  Syaiful  Mustofa.  Supervisi  Pendidikan:  Terobosan  Baru  dalam
Peningkatan  Kinerja  Pengawas  Sekolah  dan  guru.  2013.  Jogjakarta:Ar- ruzz Media.
KBBI  onlinedaring  dalam  jaringan.  http:kbbi.web.idpersepsi.  diakses15 April 2015
Mukhtar  dan  Iskandar.  Orientasi  Baru  Supervisi  Pendidikan.  2009.  Jakarta: Gaung Persada Press.
Mulyasa,  E..  Menjadi  Kepala  Sekolah  Profesional.  2004.  Bandung:  PT  Remaja Rosdakarya.
Nn. Supervisi Pengawas: Masalah Pelaksanaan Supervisi oleh Pengawas Satuan Pendidikan, http:library.unimed.ac.id, diakses pada 15 Mei 2015.
Pidarta, Made.  Supervisi Pendidikan Kontekstual. 2009. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Purwanto,  Ngalim.  Administrasi  dan  Supervisi  Pendidikan.  2005.  Bandung:  PT Remaja Rosdakarya.
Robbins,  Stephen  P  dan  Timoty.  Prilaku  Organisasi.  2008.    Jakarta:  Salemba Empat.
Sahertian, Piet A. Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. 2000. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Thoha,  Miftah.  Perilaku  Organisasi  Konsep  Dasar  dan  Aplikasinya.  2005. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
UU  Sistem  Pendidikan  Nasional  UU  RI  No.  20  Tahun  2003. www.dispendik.go.id. Diakses  pada Kamis 16 April 2015
ANGKET PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
PENGAWAS DI SMKN 1 CIKARANG BARAT
I. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bacalah setiap penyataan dengan teliti.
2. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan menberikan tanda cecklist  √ pada
salah  satu  piliha  jawaban  yang  BapakIbu  guru  anggap  sesuai  dengan  keadaan  yang sebenarnya. Adapun alternatif jawabannya:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang, dan
TP = Tidak Pernah
3. Atas kesediaan BapakIbu guru dalam menjawab pernyataan-pernyataan angket ini saya
ucapkan terima kasih.
No Pernyataan
Pilihan Jawaban SL
SR KD
TP
1. Menurut  Saya  pengawas  memiliki  program  yang  jelas
terkait supervisi untuk setiap semester. 2.
Saya  merasa  dilibatkan  dalam  penyusunan  program supervisi oleh pengawas.
3. Menurut  Saya  program  yang  dibuat  oleh  pengawas
memberikan manfaat  bagi  pengembangan pembelajaran di kelas.
4. Pengawas Melaksanakan Supervisi akademik misalnya:
kunjungan kelas di awal semester. 5.
Pengawas melaksanakan supervisi akademik  misalnya: kunjungan kelas di akhir semester.
6. Menurut  Saya  pengawas  melaksanakan  supervisi
akademik dengan tepat waktu.