menambah polusi udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap serta alat kontrasepsi yang juga
mengeluarkan asap Roesli, 2009. e.
Manfaat bagi negara Pemberian ASI dapat menghemat devisa untuk pembelian susu
formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu; menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan mencret serta infeksi
saluran napas; menghemat obat-obatan, tenaga, dan sarana kesehatan; menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas
untuk membangun negara; langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya
bagi Indonesia Roesli, 2009.
4. Kendala Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif sering mengalami kendala yang sering membuat ibu pada akhirnya memutuskan untuk berhenti memberikan ASI
eksklusif. Beberapa kendala yang sering menjadi alasan masalah ibu dalam menyusui yaitu karena produksi ASI kurang; ibu kurang
memahami tata laksana laktasi yang benar; ibu menyusui kembali setelah bayi diberi formula relaktasi; bayi terlanjur mendapatkan prelakteal
feeding pemberian air guladektrosa, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran; kelainan yang terjadi pada ibu seperti puting susu ibu lecet,
puting ibu luka, payudara bengkak, engorgement, mastitis dan abses; ibu hamil lagi padahal masih menyusui; ibu bekerja; kelainan yang terjadi
pada bayi seperti bayi sakit dan abnormalitas bayi Hegar, 2008.
Kendala-kendala yang terkait dalam proses menyusui terjadi ketika ASI tidak keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI.
Meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera mungkin setelah lahir, menyusui sesering mungkin karena
semakin bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang keluar dengan cara menyusui yang benar Baskoro, 2008.
Kedala-kedala dalam pemberian ASI eksklusif tersebut dapat diatasi bila ada dukungan yang diharapkan dapat menstimulir penguatan.
Dukungan orang yang terdekat adalah suami sebagai pendamping istri, seorang suami yang ikut bertanggung jawab pada kesehatan dan
keselamatan anaknya Wattimena dkk, 2011.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor. Hector, King, Web 2004 membagi faktor-faktor tersebut ke dalam 7 kategori,
yaitu: status kesehatan ibu dan bayi, pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu, praktik pemberian makan pada bayi, institusi pelayanan kesehatan,
dan kebijakan termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan, sosiobudaya, ekonomi dan lingkungan, karakteristik sosiodemografi ibu
dan keluarga, struktur dan dukungan sosial dukungan keluarga termasuk suami, informasi dari media massa, norma menyusui yang berkembang di
masyarakat seperti yang tampak dalam Bagan 2.1
Bagan 2.1 Determinants of Breastfeeding
Berdasarkan hasil penelitian Kurniawan 2013 di Rumah Sakit Muhammadiyah Pekalongan, keberhasilan ASI eksklusif dipengaruhi oleh
tiga faktor. Pertama, faktor sosiodemografik. Faktor ini digambarkan oleh usia ibu dan status pekerjaan ibu. Faktor kedua adalahprepost natal,
digambarkan dengan pemberian susu formula selama perawatan post partum di instansi pelayanan kesehatan, permasalahan menyusui dan
kunjungan ke klinik laktasi, pemberian MPASI pada bayi kurang dari enam bulan, serta pemakaian empeng pacifier. Faktor ketiga adalah
psikososial, digambarkan dengan keinginan dan keyakinan ibu yang kuat untuk memberikan ASI eksklusif. Keinginan dan keyakinan ibu
dipengaruhi juga oleh social support system seperti dukungan suami dan orang tua.
Pada penelitian yang dilakukan Binns, dkk di Xianjing-China 2007 dalam Kurniawan, 2013 menunjukkan bahwa dukungan suami dan
orang tua ibu adalah support system yang mendorong ibu menginisiasi Breastfeeding
practices: -
Initiation -
Exclusivity -
Duration Sosiodemographic
characteristics of mother and family
Health status of mother and infant
Mother‟s knowledge, attitude,
skills
Aspects of feeding practices
Health service organization, policies
and practices
Structural and Social support
Sosio-cultural, economic and
enviromental factors
dan mempertahankan laktasi, terutama pada ibu yang baru akan memulai laktasi.Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ida 2012 yang mengungkapkan bahwa faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah dukungan suami,
dukungan sarana dan tenaga kesehatan, dukungan teman, dan dukungan keluarga ibu dan ibu mertua. Pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu
yang didukung baik oleh suaminya berpeluang 3,737 kali lebih besar berperilaku memberikan ASI eksklusif enam bulan dibandingkan dengan
ibu yang dukungan suaminya kurang.
C. Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother