penilaian  alternatif-alternatif  tersebut  dan  pemilihan  alternatif  terbaik paling memuaskan di antara berbagai alternatif yang ada.
25
Sebuah  strategiperencanaan  dikatakan  baik,  jika  memenuhi  persyaratan berikut ini :
a.  Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa  yang dilakukan adalah baik.  Standar  baik  dalam  agama  Islam  adalah  yang  sesuai  dengan
ajaran Islam. b.  Dipastikan  betul  bahwa  sesuatu  yang  dilakukan  memiliki  banyak
manfaat.  Manfaat  ini  bukan  sekedar  untuk  orang  yang  melakukan perencanaan, tetapi juga untuk orang lain.
c.  Didasarkan  pada  ilmu  pengetahuan  yang  berkaitan  dengan  apa  yang akan dilakukan.
d.  Dilakukan  studi  banding  benchmark.  Benchmark  adalah  melakukan studi  terhadap  praktik  terbaik  dari  perusahaan  sejenis  yang  telah
sukses menjalankan bisnisnya. e.  Dipikirkan proses perencanaan agar berjalan maksimal.
26
D. Pengertian Pembiayaan
Kaitan  antara  bank  dengan  uang  dalam  suatu  unit  bisnis  adalah  penting, namun  di  dalam    pelaksanaannya  harus  menghilangkan  adanya  ketidakadilan,
25
T. Handoko, Manajemen, h. 79
26
Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2003 h. 90
ketidakjujuran  dan  “penghisapan”  dari  satu  pihak  ke  ihak  lain  bank  dengan nasabahnya.  Kedudukan  bank  syariah  dalam  hubungan  dengan  para  nasabah
adalah sebagai mitra investor dan pedagang, sedang dalam bank pada umumnya, hubungannya adalah sebagai kreditur  atau debitur.
Sehubungan dengan jalinan  investor dan pedagang tersebut, maka dalam menjalankan  pekerjaannya,  bank  syariah  menggunakan  berbagai  teknik  dan
metode  investasi.  Kontrak  hubungan  investasi  antara  bank  syariah  dengan nasabah  ini  disebut  pembiayaan.  Dalam  aktivitas  pembiayaan  bank  syariah  akan
menjalankan  berbagai  teknik  dan  metode,  yang  penerapannya  tergantung  pada tujuan dan aktivitas, seperti kontrak Mudharabah, Musyarakah dan yang lainnya.
Di samping itu bank syariah juga terlibat dalam kontrak murabahah. Mekanisme perbankan  syariah  yang  berdasarkan  prinsip  mitra  usaha  adalah  bebas  bunga.
Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada para deposan atau pembebanan suatu bunga dari arah nasabah tidak muncul.
Dalam  pelaksanaan  pembiayaan,  bank  syariah  harus  memenuhi  aspek syar’I  dan  aspek  ekonomi.
27
Aspek  syar’i  artinya  setiap  realisasi  pembiayaan kepada  para  nasabah,  bank  syariah  harus  tetap  berpedoman  pada  syariat  Islam
antara  lain  tidak  mengandung  unsure  maisir,  gharar  dan  riba  serta  bidang usahanya  harus  halal,  sedangkan  aspek  ekonomi,  berarti  di  samping
27
Muhammad Mujahidin “ Manajemen Pembiayaan Syariah”  artikel diakses pada tanggal 23Januari2011  dari
http:mujahidinimeis.wordpress.com20100502manajemen-pembiayaan- syariah
mempertimbangkan  hal-hal  syariah  bank  syariah  tetap  mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi bank syariah maupun bagi nasabah bank syariah.
Pembiayaan  dan  aktivitas  bisnis  selalu  berkaitan.  Bisnis  merupakan aktivitas  yang  menjuru  pada  peningkatan  nilai  lebih  melalui  proses  penyerahan
jasa,  perdagangan  atau  pengolahan  barang  produksi.  Pelaku  bisnis  dalam menjalankan roda bisnisnya pastinya memerlukan modal ataupun dana tambahan.
Hal  itu  disebabkan  pelaku  bisnis  tidak  memiliki modal  hanya  keahlian  saja  atau pelaku  bisnis  tidak  memiliki  modal  yang  cukup,  sehingga  pelaku  bisnis  akan
berhubungan  dengan  pihak  lain,  misal  bank,  untuk  mendapatkan  dana  segar sebagai suntikan untuk menjalankan bisnisnya, dengan melakukan pembiayaan.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang dua hal yang saling berkaitan, maka perlu dibahas secara singkat, guna lebih dimengerti.
Bisnis  adalah  suatu  aktivitas  yang  mengarah  pada  peningkatan  nilai tambah  melalui  proses  penyerahan  jasa,  perdagangan  atau  pengolahan  barang
produksi.  Dengan  kata  lain,  bisnis  merupakan  aktivitas  berupa  pengembangan aktivitas  ekonomi  dalam  bidang  jasa,  perdagangan  dan  industri  guna  menilai
keuntungan seoptimal mungkin.
28
Pembiayaan  atau  financing,  yaitu  pendanaan  yang  diberikan  oleh  suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan  sendiri  maupun  lembaga.  Dengan  kata  lain,  pembiayaan  adalah
28
Antonius, Pedoman Pengelolahan Bank Syariah, Jakarta : LPPBS, 1993 h.35
pendanaan  yang  dikeluarkan  untuk  mendukung  investasi  yang  telah direncanakan.
29
Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan syari’ah atau istilah teknisnya  disebut  sebagai  aktiva  produktif.  Menurut  Ketentuan  Bank  Indonesia,
aktiva  produktif  adalah  penanaman  dana  Bank  Syari’ah  baik  dalam  rupiah maupun  valuta  asing  dalam  bentuk  pembiayaan,  piutang,  gadai,  surat  berharga
syari’ah,  penempatan,  penyertaan  modal  sementara,  komitmen  dan  kontinjensi pada  rekening  administratif  serta  Sertifikat  Wadiah  Bank  Indonesia  Peraturan
Bank Indonesia No. 57PBI2003 tanggal 19 Mei 2003. Untuk  dapat  merincikan  pembiayaan  yang  dilakukan  oleh  lembaga
keuangan dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu: 1.  Berdasarkan Tujuan Penggunaannya, dibedakan dalam :
a.  Pembiayaan  modal  kerja,  yakni  pembiayaan  yang  ditujukan  untuk memberikan  modal  usaha  seperti  antara  lain  pembelian  bahan  baku  atau
barang yang akan diperdagangkan. b.  Pembiayaan  investasi,  yakni  pembiayaan  yang  ditujukan  untuk  modal
usaha  pembelian  sarana  alat  produksi  dan  atau  pembelian  barang  modal berupa aktiva tetap  investaris.
29
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, h. 17
c.  Pembiayaan  konsumtif,  yakni  pembiayaan  yang  ditujukan  untuk pembelian suatu barang yang digunakan untuk kepentingan perseorangan
pribadi . 2.  Berdasarkan Cara Pembayaran  Angsuran Bagi Hasil, dibedakan dalam:
a.  Pembiayaan  dengan  angsuran  pokok  dan  bagi  hasil  periodik,  yakni angsuran untuk jenis pokok dan bagi hasil dibayar  diangsur tiap periodik
yang telah ditentukan misalnya bulanan. b.  Pembiayaan  dengan  bagi  hasil  angsuran  pokok  periodik  dan  akhir,  yakni
untuk bagi hasil dibayar  diangsur tiap periodik sedangkan pokok dibayar sepenuhnya pada saat akhir jangka waktu angsuran
c.  Pembiayaan Dengan Angsuran Pokok dan Bagi  Hasil Akhir,  yakni untuk pokok  dan  bagi  hasil  dibayar  pada  saat  akhir  jangka  waktu  pembayaran,
dengan catatan jangka waktu maksimal satu bulan. 3.  Metode  Hitung  Angsuran  yang  akan  digunakan.  Ada  tiga  metode  yang
ditawarkan yaitu : a.  Efektif, yakni angsuran yang dibayarkan selama periode angsuran. Tipe ini
adalah  angsuran  pokok  pembiayaan  meningkat  dan  bagi  hasil  menurun dengan total sama dalam periode angsuran.
b.  Flat, yakni angsuran pokok dan margin merata untuk setiap periode. c.  Sliding,  yakni  angsuran  pokok  pembiyaan  tetap  dan  bagi  hasilnya
menurun  mengikuti sisa pembiayaan  outstanding .
4.  Berdasarkan Jangka Waktu Pemberiannya, dibedakan dalam : a.  Pembiayaan dengan jangka waktu pendek umumnya dibawah 1 tahun
b.  Pembiayaan  dengan  jangka  waktu  menengah  umumnya  sama  dengan  1 tahun
c.  Pembiayaan  dengan  jangka  waktu  panjang,  umumnya  diatas  1  tahun sampai dengan 3 tahun.
d.  Pembiayaan  dengan  jangka  waktu  diatas  tiga  tahun  dalam  kasus  yang tertentu
seperti untuk
pembiayaan investasi
perumahan, atau
penyelamatan pembiayaan 5.  Berdasarkan Sektor Usaha yang dibiayai :
a.  Pembiayaan sektor  perdagangan contoh : pasar, toko kelontong, warung sembako dll.
b.  Pembiayaan sektor  industri contoh : home industri; konfeksi, sepatu c.  Pembiyaan  konsumtif, kepemilikan kendaraan bermotor contoh  :  motor ,
mobil dll.
30
6.  Pembiayaan Berdasarkan Syariah Islam Berdasarkan  Undang-Undang  No.  21  tahun  2008  Tentang  Perbankan
Syariah  Bab  1  Ketentuan  Umum  Pasal  1  ayat  25  mengenai  kegiatan  usaha yang  dapat  dilakukan  oleh  suatu  perbankan  syariah  disebutkan  bahwa
30
BPRS PNM Al- Ma’soem, Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Bandung :
BPRS PNM Al- Ma’some,2004, hal. 3
penyaluran dana pembiayaan yang dapat dilakukan oleh bank syariahsyariah adalah melalui :
a.  Transaksi berdasarkan prinsip jual beli: Murabahah;adalah  akad  kerja  sama  usaha  antara  dua  pihak  dimana
shahibul  maal  menyediakan  modal  100,  sedangkan  pihak  lainnya menjadi  pengelolah.  Istishna;  adalah  kontrak  penjualan  antara  pembeli
dan pembuat barang. Salam;adalah pembelian barang  yang diserahkan di kemudian  hari,  sedangkan  pembayaran  dilakukan  di  muka,  dan  jual  beli
lainnya. b.  Transaksi berdasarkan prinsip sewa menyewa:
Ijarah;  adalah  akad  pemindahan  hak  guna  atas  barangjasa,  melalui pembayaran  upah  sewa,  tanpa  diikuti  dengan  pemindahan  kepemilikan.
Ijarah  muntahiya  bittamlik;  adalah  akad  sewa  yang  diakhiri  dengan kepemilikan di tangan penyewa.
b.   Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil: Mudharabah;adalah ,Musyarakah;adalah ,bagi hasil lainnya.
c.  Pembiayaan dengan berdasarkan prinsip jasa: Rahn;  adalah  menahan  salah  satu  harta  si  milik  peminjam  sebagai
jaminan  atas  pinjaman  yang  diterima.  Harta  tersebut  memiliki  nilai ekonomis.  Qardh;  adalah  pemberian  harta  kepada  orang  lain  tanpa
mengharap  imbalan.  Hiwalah;  adalah  pengalihan  utang  dari  orang  yang berutang kepada oranng lain yang wajib menanggungnya. Kafalah;adalah
jaminan  yang  diberikan  oleh  penanggung  kepada  pihak  ketiga  untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang di tanggung.
Melakukan  kegiatan  lainnya  yang  lazim  dilakukan  bank  syariah  sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah Nasional.
31
E. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan