dikonversikan jadi vitamin A retinol oleh tubuh. Itu sebabnya, β-karoten sering disebut pro-vitamin A sumber vitamin A. Dari tabel di atas dapat dilihat kandungan
vitamin A yang cukup tinggi dalam wortel. Tubuh akan mengonversikan beta-karoten menjadi vitamin A dalam jumlah
secukupnya saja. Selebihnya akan tetap tersimpan sebagai beta karoten. Sifat inilah yang menyebabkan beta karoten berperan sebagai sumber vitamin A yang aman. Jadi,
tidak seperti suplemen vitamin A yang bisa menyebabkan keracunan, jika diberikan secara berlebihan.
Beta karoten, lutein dan zeaxantin ditemukan di wortel yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas di mata dan dapat
mencegah terjadinya katarak atau mengontrol terjadinya proses katarak African Journal of Food Science, 2009.
2.4.3. Manfaat wortel
Wortel adalah salah satu sumber makanan detoksifikasi yang mempunyai kemampuan untuk mengatur ketidakseimbangan dalam tubuh. Wortel merupakan
komoditas sayuran yang banyak mengandung beta karoten yang merupakan prekusor vitamin A.
Wortel sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Vitamin tersebut merupakan bagian yang sangat penting dari penerimaan
cahaya mata. Semua pigmen penglihatan mata dibuat dari protein yang mengandung vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan katarak dan kebutaan. Dalam
rangka menanggulangi kekurangan vitamin A dan epidemik kebutaan yang diderita oleh penduduk di negara berkembang, Universitas Wisconsin telah mengembangkan
wortel yang memiliki kandungan vitamin A 3-5 kali lipat dibandingkan dengan kandungan wortel yang telah ada, yang disebut wortel Beta III Pitojo, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Dengan mengkonsumsi secara rutin wortel dapat mengurangi keganasan dari radikal bebas. Pada penelitian Harvard dengan mengkonsumsi 50 mg karoten tiap
hari dapat mengurangi resiko terjadinya katarak. Dengan mengkonsumsi tujuh wortel dapat memenuhi 50 mg karoten. Wortel selain dikonsumsi segar dapat pula dikukus
terlebih dahulu. Menurit Gritz 1992 pada penelitian orang yang mengalami katarak
dibandingkan dengan kelompok pembanding yang telah dipilih dengan teliti yang terdiri atas 94 orang yang berlensa bening. Kelompok kontrol yang normal dipilih
agar semirip mungkin dengan kelompok penderita katarak dalam usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat merokok, kadar kolesterol dalam darah, berat badan, tekanan
darah, dan ada tidaknya diabetes. Semua contoh darah mereka dianalisa dengan metode yang sangat peka untuk mengetahui kadar vitamin E dan betakaroten.
Betakaroten adalah pigmen jingga orange yang terdapat dalam wortel, yang di dalam hati diubah menjadi vitamin A.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada relasi yang berarti antara kadar vitamin E dan betakaroten dengan kemungkinan mengalami katarak. Kadar vitamin
antioksidan yang rendah di dalam darah ditemukan pada kelompok katarak, dan kadar yang lebih tinggi terdapat pada kelompok kontrol yang berlensa bening. Mereka
mempunyai kadar vitamin E dan betakaroten yang rendah mempunyai kemungkinan dua setengah kali lebih besar untuk terkena katarak dibandingkan dengan yang
mempunyai kadar lebih tinggi Youngson, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang manfaat wortel sebagai sumber antioksidan alami
untuk mencegah katarak di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka maka kerangka konsep dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
Pengetahuan yaitu mencakup bagaimana tingkat pengetahuan responden tentang wortel sebagai sumber antioksidan alami mencegah katarak. Pengetahuan
mencakupi sejauh mana pengetahuan masyarakat, yaitu : 1.
Pengertian antioksidan. 2.
Pembagian antioksidan. 3.
Manfaat wortel sebagai sumber antioksidan alami.
Wortel Sebagai Sumber Antioksidan
Tingkat Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara