menjadi 2 yakni dalam bentuk positif tanpa tindakan nyata atau konkrit, dan dalam bentuk aktif dengan tindakan konkrit.
Bentuk perilaku ini dapat diamati melalui sikap dan tindakan. Namun demikian tidak berarti bentuk perilaku ini hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakan
saja. Perilaku ini juga dapat berpotensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.
Menurut Lawrence Greeen 1993 bahwa kesehatan seseorang dan masyarakat dipengaruhi oleh faktor – faktor yakni faktor perilaku dan faktor diluar perilaku,
selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau dibentuk oleh 3 faktor : 1.
Faktor predisposisi predisposing factors yang terwujud dalam pengetahuan, sikap , kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2. Faktor pendukung enabling factors yang terwujud dalam lingkungan
fisik tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas-failitas atau sarana. 3.
Faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas ang merupakan kelempok referensi dari perilaku
masyarakat.
2.2.1 Faktor predisposisi
Bila dikaitkan dengan fenomena epidemiologi maka pengetahuan yang dimaksudkan adalah sejauh mana masyarakat mengetahui tentang penyakit, gejala
penyebaran distribusi maupun dampak dari penyakit tertentu. Sedangkan sikap disini meliputi bagaimana tanggapan individu atau masyarakat tentang penyakit yang
diwujudkan dalam pernyataan stuju atau tidaknya terhadap pencegahan dan pengobatan suatu penyakit. Kepercayaan merupakan tahap selanjutnya dari perilaku,
bahwa jika pengetahuan dan sikapnya sudah diwujudkan dalam kepercayaan maka biasanya perilaku lebih sulit untuk diubah. Sedangkan tradisi yang dimaksud adalah
apakah tradisi yang dimasyarakat lebih memungkinkan seseorang berperilaku tidak sehat , misalnya tradisi tidak memberikan ASI pada bayi. Memberikan ASI tidak
sampai 2 tahun dan memberikan makan MP-ASI terlalu dini dan sebagainya. Disamping itu perlu juga diketahui tradisi dalam masyarakat yang mendukung dalam
perilaku sehat. Nilai-nilai dan norma sosial dalam hal ini dapat berupa sejauh mana aktifitas-aktifitas seperti pencegahan pengobatan diterima oleh masyarakat.
2.2.2. Faktor pendukung
Faktor pendukung anatar lain: 1. Sarana dan prasarana kesehatan dan 2.Kemudahan dalam mencapai sarana kesehatan tersebut. Sarana dan prasarana
kesehatan meliputi seberapa banyak fasilitas-fasilitas kesehatan, konseling maupun pusat- pusat informasi bagi individu masyarakat. Kemudahan bagaimana kemudahan
untuk mencapai sarana tersebut termasuk biaya, jarak, waktu lama pengobatan dan juga hambatan budaya seperti malu mengalami penyakit tertentu jika diketahui
masyarakat.
2.2.3 Faktor pendorong