dengan sarana produksi, pengelolaan maupun pemasaran. Aspek lingkungan meliputi kajian mengenai bagaimana proses produksi mengambil input apakah merusak atau
tidak. Aspek kelembagaan meliputi kelembagaan masyarakat yang ada dalam pengelolaan suatu wilayah apakah kondusif atau tidak. Kelembagaan juga meliputi
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah maupun lembaga-lembaga sosial ekonomi yang ada diwilayah
tersebut. Analisa Pengembangan wilayah yang dilakukan dalam penelitian ini dilihat
dari aspek ekonomi dan aspek lokasinya. Di dalam aspek ekonomi ini terdapat unsur pendapatan masyarakat sekitar hal ini unit kegiatan usaha dan didalam aspek lokasi
terdapat unsur keterkaitan antara keberadaan lokasi kegiatan jasa pendidikan denagan wilayah sekitarnya.
2.5 Penelitian Sebelumnya
Suharyanto 2007, dengan judul Tesis “Dampak Keberadaan IPB terhadap Ekonomi Masyarakat Sekitar Kampus dan Kontribusinya terhadap Perekonomian
Kabupaten Bogor”, dimana metode penelitiannya menggunakan analisis deskriptif
dan analisis regresi untuk melihat kontribusi keberadaan kampus IPB terhadap masyarakat sekitar serta analisis I-O untuk melihat peran keberadaan IPB dalam
menunjang perekonomian wilayah Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi keberadaan kampus IPB, khususnya kampus Darmaga, dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan Kabupaten Bogor sangat
Universitas Sumatera Utara
dirasakan. Oleh karena itu pengembangan wilayah perlu dikelola secara terpadu dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat sekitar
IPB, institusi IPB dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Santoso 2009, dengan judul penelitian “Karakteristik dan Persebaran
Warung makan di sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2009 Studi kasus di Desa Pabelan dan Gonilan Kecamatan Kertasura Kabupaten
Sukoharjo ”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persebaran
warung makan di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta serta karakteristik pewarung dan usahanya. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh
pewarung yang mengusahakan warung makan. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa tabel frekuensi dan tabel silang, sedangkan untuk mengetahui
persebaran digunakan analisa tetangga terdekat. Hasil penelitiannya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain adalah bahwa sebagian besar pewarung
memanfaatkan tempat tinggal dalam berjualan 58,1. Sebagian besar pewarung berusaha lebih dari 3 tahun 55,9. Tenaga kerja yang digunakan sebagian besar
dari keluarga 53,8 dan kebanyakan jumlah antara 1 – 2 orang 43,0. Penjualan per hari kurang dari Rp. 150.000 69,9.
Hariyani 2006, judul penelitian “Pengaruh Kampus Terhadap Ruang Urban: Kasus Ruang Urban Pada Akses Masuk Kampus Universitas Gajah Mada
”. Dalam penelitiannya kajian spasial dilakukan pada akses-akses masuk kawasan
kampus yang berupa penggal jalan. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa keberadaan kampus UGM berpengaruh terhadap terbentuknya ruang urban oleh
Universitas Sumatera Utara
deretan bangunan yang mengapit akses-aksesnya, tetapi tidak menciptakan karakter enclosure. Rasio ruang yang terbentuk oleh lebar bangunan terhadap tinggi bangunan
adalah 1,6:1 hingga 2,5:1. Ruang urban yang terbentuk di sekitar Kampus UGM memiliki grain haluskecil karena pengguna ruang urban didominasi oleh mahasiswa
yang memiliki keterbatasan pendapatan. Skala perkotaan yang terbentuk masih memiliki skala yang manusiawi dengan dibuktikan oleh lebar jarak antar bangunan
dan tinggi bangunan yang rata-rata memiliki rasio 1,9:1 atau 23 m:12 m.
2.6 Kerangka Pemikiran