Sektor Kegiatan Institusi Pendidikan Dalam Pengembangan Tata Ruang Kota

2.2.3. Sektor Kegiatan

Pendidikan Dalam Pandangan Teori Lokasi Teori Ekonomi Wilayah mencakup didalamnya teori lokasi sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain Tarigan, 2006. Dalam pandangan teori ekonomi wilayah suatu institusi pendidikan dikategorikan sebagai salah satu aktivitas ekonomi sektor jasa yang memiliki kontribusi terhadap penyediaan tenaga kerja terdidik sebagai produknya. Dan juga sekaligus sebagai pasar potensial bagi kegiatan ekonomi lainnya apabila suatu institusi pendidikan memiliki jumlah populasi yang cukup besar. Dalam pandangan teori pendekatan pasar, Palander menyatakan bahwa barang dan jasa dapat diproduksi berdasarkan pertimbangan batas penduduk minimal dan jangkauan pasar. Batas minimal penduduk adalah penduduk minimum yang dibutuhkan untuk kelancaran dan kesinambungan penawaran barang. Kalau jumlahnya di bawah jumlah tertentu maka pelayanan akan mahal dan kurang efisien, jika meningkat di atas jumlah standar maka pelayanan akan menjadi kurang baik dan kurang efektif. Sedangkan jangkauan pasar range adalah jarak yang diperlukan seseorang untuk mendapatkan jasa yang bersangkutan. Lebih jauh lagi dari jarak standar yang ditentukan maka orang akan mencari wilayah lain yang lokasinya lebih dekat untuk memenuhi kebutuhan akan jasa yang sama. Dalam konteks penelitian ini maka batas penduduk minimal adalah jumlah seluruh populasi kampus USU Mahasiswai, karyawan dan dosen sebagai pasar yang menyerap produksi kegiatan Universitas Sumatera Utara usaha di sekitarnya. Sedangkan jangkauan pasar merupakan jarak antara kampus USU dengan lokasi kegiatan usaha. Terkait dengan lokasi maka salah satu faktor yang turut mempengaruhi apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan di dalam mencapai dan menuju arah suatu lokasi di tinjau dari lokasi lain di sekitarnya Tarigan, 2006. Menurut Tarigan tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut. Keberadaan Institusi Pendidikan dilihat dari sisi permintaan pasar dianggap sebagai suatu pasar. Lokasi penjualan sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari pasar, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjualan pasar semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan terbesar. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada dipasar. Institusi pendidikan adalah Pasar, dengan keberadaan Institusi pendidikan maka wilayah sekitarnya merupakan lokasi produksi dimana mahasiswa datang ke “pasar” untuk memenuhi kebutuhannya akan makan minum,tempat tinggal sementara tempat kos, fotocopy,warnet,wartel, membeli segala kebutuhan kuliahnya dan lain- lain. Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, masyarakat membuka usaha di sekitar Universitas Sumatera Utara Institusi pendidikan agar mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan segala kebutuhannya, aksesibility mudah, lebih efektif dan efisien. Selain hal tersebut diatas, dalam pandangan teori basis ekonomi secara umum dan sederhana dijelaskan oleh Bendavid-Vall bahwa basis ekonomi daerah diartikan sebagai sektor atau sektor-sektor ekonomi yang aktivitasnya menyebabkan suatu daerah itu tetap hidup, tumbuh dan berkembang, atau sektor ekonomi yang pokok di suatu daerah yang dapat menghidupi daerah tersebut beserta masyarakatnya. Sedangkan menurut teori basis ekonomi, pertumbuhan dan perkembangam suatu daerah tergantung kepada adanya permintaan dari luar terhadap produksi daerah tersebut sehingga perekonomian daerah dibagi menjadi sektor basis atau basis ekspor dan sektor non - basis. Sektor basis yang mengekspor produksinya ke luar daerah disebut basis ekonomi. Apabila permintaan dari luar daerah terhadap sektor basis meningkat, maka sektor basis tersebut berkembang, dan pada gilirannya dapat membangkitkan pertumbuhan dan perkembangan sektor-sektor non-basis di dalam daerah tersebut.Sirojuzilam,2006. Teori basis ekonomi economic base theory adalah salah satu teori atau pendekatan yang bertujuan untuk menjelaskan perkembangan dan pertumbahan daerah. Ide pokoknya adalah beberapa aktivitas ekonomi di dalam suatu daerah secara khusus merupakan aktivitas-aktivitas basis ekonomi, yaitu dalam arti pertumbuhannya memimpin dan menentukan perkembangan daerah secara keseluruhan, sementara aktivitas-aktivitas lainnya yang non-basis adalah secara sederhana merupakan konsekuensi dari keseluruhan perkembangan daerah tersebut Universitas Sumatera Utara menurut Hoover and Giarratani dalam Sirojuzilam 2006. Dengan demikian perekonomian daerah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas-aktivitas basis dan aktivitas-aktivitas bukan basis atau non-basis. Glason 1978 menyatakan bahwa aktivitas-aktivitas basis adalah aktivitas-aktivitas yang mengekspor barang dan jasa ke tempat-tempat di luar batas perekonomian daerah yang bersangkutan. Sedangkan aktivitas-aktivitas non-basis adalah aktivitas-aktivitas yang menyediakan barang- barang yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas- batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Ruang lingkup produksi dan daerah pasar sektor non-basis terutama adalah daerah yang bersangkutan atau bersifat lokal. Inti dari teori basis ekonomi adalah proposisinya yang beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah pada akhirnya tergantung kepada permintaan demand dari luar terhadap produk-produknya. Suatu daerah tumbuh atau menurun, serta tingkat perkembangannya ditentukan oleh aktivitas basisnya sebagai pengekspor terhadap daerah-daerah lain. Produk-produk daerah yang diekspor ke daerah-daerah lain bisa berbentuk barang-barang dan jasa-jasa, termasuk tenaga kerja mengalir ke luar daerah, atau dalam bentuk bahan-bahan dagangan yang dibeli oleh orang-orang di luar daerah yang bersangkutan. Dalam bahasan teori basis ekspor, aktivitas- aktivitas atau industri-industri yang mengekspor ke daerah lain merupakan basis ekonomi atau sektor basis dari daerah yang bersangkutan. Bila permintaan terhadap ekspor daerah tersebut meningkat, maka sektor basis tersebut akan berkembang. Hal ini pada gilirannya akan mendorong suatu perluasan di dalam aktivitas-aktivitas Universitas Sumatera Utara pendukung sektor non-basis. Fenomena inilah yang menjadi pokok perhatian penting dari analisis teori basis ekonomi. Dari pembahasan tersebut diatas, maka terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan menunjukkan bahwa keberadaan suatu institusi pendidikan yang memiliki skala pelayanan regional dapat menjadi sektor basis bagi pertumbuhan wilayah sekitarnya. Dimana Produk yang dihasilkan adalah SDM terdidik yang nantinya akan dikirim migrasi ke daerah daerah lain. Dan dalam proses memproduksi SDM terdidik tersebut membawa pengaruh kepada munculnya sektor kegiatan ekonomi ikutan sebagai pendukung dalam proses pendidikan pada suatu institusi pendidikan. Dengan adanya ketergantungan sektor kegiatan ikutan terhadap sektor basis juga menimbulkan multiplier efek bagi sektor kegiatan ekonomi lainnya. Konsep multiplier didasarkan pada perputaran uang dan pendapatan dalam suatu sistem kota atau daerah. Uang mengalir dari suatu kota sebagai pengembalian dari penjualan. Pada waktu yang sama, uang mengalir ke luar kota misalnya sebagai upah buruh dari luar daerah. Perputaran uang ini berhubungan dengan pembelian barang dan jasa dari daerah lain yang erat kaitannya dengan aktivitas sektor ekonomi tertentu. Efek multiplier tidak dengan sendirinya terjadi secara terus menerus tanpa batas, tetapi semakin lama nilainya semakin kecil. Alasan ini ditunjukkan dengan adanya kebocoran dalam sistem ekonomi regional. Adanya uang yang mengalir keluar masuk wilayah dengan bebas, turut mempengaruhi besarnya kebocoran ini. Ada tiga efek multiplier yang dihasilkan dalam suatu sistem perekonomian yaitu pengaruh langsung direct multiplier, pengaruh tidak langsung indirect Universitas Sumatera Utara multiplier , dan total effect. Yang dimaksud dengan pengaruh langsung yaitu pengaruh yang ditimbulkan terhadap suatu sektor secara langsung yaitu pengaruh kenaikan permintaan terhadap sektor itu sendiri. Pengaruh tidak langsung yaitu pengaruh yang ditimbulkan terhadap sektor lain akibat kenaikan permintaan di suatu sektor. Jumlah dari kedua pengaruh ini dinamakan pengaruh total Herawati, 1993. Menurut Hoover dan Giarratani dalam Sirojuzilam 2008 apabila aktivitas- aktivitas atau sektor basis telah dapat diidentifkasi, maka kemudian suatu penjelasan tentang pertumbuhan daerah dapat terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Penjelasan tentang aktivitas-aktivitas atau sektor basis dan 2 gambaran tentang proses bagaimana aktivitas-aktivitas basis di suatu daerah dapat menyebabkan berkembangnya aktivitas-aktivitas non-basis. Selanjutnya dikemukakan bahwa suatu studi tentang basis ekonomi suatu daerah pada umumnya bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas ekspor 2. Memperkirakan dengan beberapa cara berbagai kemungkinan pertumbuhan dari aktivitas-aktivitas tersebut, dan 3. Mengkaji dampak aktivitas ekspor terhadap aktivitas-aktivitas lainnya non-basis di daerah tersebut. Kegiatan basis merupakan kegiatan yang pertumbuhannya akan mendorong dan menentukan pola pembangunan daerah secara keseluruhan, sedangkan kegiatan non-basis merupakan kegiatan yang perkembangannya diakibatkan oleh pembangunan daerah secara keseluruhan. Menurutnya teori ekonomi basis dapat berfungsi untuk melihat peranan suatu sektor di dalam efek tenaga kerja maupun efek Universitas Sumatera Utara pendapatan, yaitu dengan cara menentukan apakah sektor itu merupakan sektor basis atau bukan Sirojuzilam, 2008. Di samping itu, ekonomi basis dapat digunakan untuk : 1. mengidentifikasi kegiatan daerah yang bersifat ekspor 2. meramal pertumbuhan yang mungkin terjadi dalam aktivitas basis 3. mengevaluasi pengaruh kegiatan ekspor tambahan terhadap kegiatan bukan basis. Meningkatnya kegiatan basis di dalam suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa di dalamnya, menimbulkan volume kegiatan non-basis. Peningkatan kegiatan basis disebabkan antara lain oleh a. perkembangan jaringan pengangkutan dan komunikasi, b. perkembangan pendapatan atau permintaan dari luar daerah dan, c. perkembangan teknologi dan usaha-usaha pemerintah pusat atau daerah setempat untuk mengembangkan prasarana sosial ekonomi. Sebaliknya, berkurangnya kegiatan basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang mengalir masuk ke dalam daerah yang bersangkutan dan turunnya permintaan terhadap produk dari kegiatan non-basis. Pengurangan ini disebabkan oleh : a. penurunan permintaan dari luar daerah, b. berkurangnya sumber daya alam, c. perubahan teknologi yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan input. Dengan demikian, kegiatan sektor basis mempunyai peranan sebagai penggerak pertama prime mover role, dimana setiap perubahan dalam kegiatan Universitas Sumatera Utara ekonomi tersebut akan mempunyai efek pengganda terhadap perubahan perekonomian daerah.

2.3 Pengertian Pendapatan, Usaha Kecil dan Mikro

Secara leksikal pendapatan diartikan sebagai hasil kerja atau usaha baik dalam bentuk uang maupun barang. Salah satu bentuk pendapatan adalah upah atau gaji, yang berarti uang yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995. Menurut Maryatmo dan Susilo 1996, pendapatan merupakan jumlah seluruh uang yang diterima oleh keluarga atau seseorang selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Pendapatan masyarakat dengan demikian adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima pada satu tahun tertentu baik itu dari hasil produksi pertanian maupun dari hasil produksi industri dan perdagangan serta sektor-sektor lainnya. Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung kepada jenis-jenis kegiatan yang dilakukan. Jenis kegiatan yang mengikutsertakan modal atau ketrampilan yang memiliki produktivitas tenaga kerja lebih tinggi, pada akhirnya akan mampu memberikan pendapatan yang lebih besar Kasasyono,1988. Pendapatan masing-masing orang personal distribution of income merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom untuk menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah Universitas Sumatera Utara