7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Universitas Sumatera Utara sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik
Negara, merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Negara Republik
Indonesia. Universitas Sumatera Utara merupakan Universitas yang bersifat nirlaba
tidak berorientasi pada perolehan laba, seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan
pendidikan yang berkualitas, melakukan penelitian yang bermanfaaat bagi ilmu
pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan,
pengadaan penelitian yang menyelenggarakan pendidikan, dan pengabdian kepada
masyarakat. Tujuan
dari lembaga pendidikan tinggi negeri tersebut yaitu mencapai keunggulan
kompetitif melalui prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan
yang profesional serta meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati
posisi unggul dalam persaingan dan kerja sama global. Ada
4 empat sumber daya yang harus dikelola secara cermat dan sistematis agar
perguruan tinggi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Ke empat sumber daya
Universitas Sumatera Utara
8 tersebut
adalah sumber daya alam, tenaga kerja, modal, serta keahlian. Salah satu faktor
yang terpenting adalah tenaga kerja, karena dalam pelaksanaan kegiatan operasional
tidak terlepas dari sumber daya manusia. Operasional
suatu perguruan tinggi baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja.
Oleh karena itu, seorang pemimpin yang bijakasana harus membina hubungan yang
baik dengan pegawai agar diantara pemimpin dan pegawai ada rasa saling menghormati
kepentingan kedua belah pihak. Sebagai
tenaga penggerak utama, faktor tenaga kerja sangat penting karena kemampuan
perguruan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik ditentukan
oleh faktor tenaga kerja atau karyawan dalam menjalankan aktivitas. Hal ini berarti
dalam suatu lembaga pendidikan, faktor tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks,
sehingga dibutuhkan usaha untuk memelihara dan mengembangkannya agar dapat
bekerja sesuai dengan yang diharapkan perguruan tinggi. Dengan demikian pimpinan
di perguruan tinggi harus dapat membina hubungan baik dengan pegawai, dengan
cara memberikan insentif, honorarium, gaji, lembur, bonus dan tunjangan‐ tunjangan
kesejahteraan para pegawai. Pada hakekatnya tenaga kerja akan lebih produktif
apabila tenaga kerja tersebut menerima honor yang seimbang dengan pekerjaan
yang telah mereka kerjakan. Dilakukan evaluasi kinerja karyawan atau sering di
sebut dengan penimbangan prestasi. Penimbangan prestasi ini berlaku bagi para pegawai
perguruan tinggi. Honorarium
tidak saja sekedar cara untuk memuaskan kebutuhan fisik, melainkan
juga merupakan pengakuan untuk mencapai sesuatu. Honorarium sangat penting
bagi para pegawai, tidak hanya karena dapat dipergunakan untuk membeli
Universitas Sumatera Utara
9 barang
‐barang material, tetapi merupakan umpan balik materil yang nyata untuk mengukur
keberhasilan mereka. Jika honorarium tidak diangggap sebagai ukuran prestasi,
honorarium bukanlah merupakan motivasi bagi yang berprestasi. Dalam
hal ini, honorarium sangat besar pengaruhnya karena dapat mempengaruhi
tingkah laku pegawai dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung
jawabnya. Masalah ini tidak hanya menyangkut berapa jumlah uang yang diterima,
melainkan menyangkut beban pekerjaan maupun berkaitan dengan moral dan tanggung
jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Berdasarkan
uraian ini, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih rinci
mengenai masalah pengaruh honorarium serta kaitannya terhadap motivasi kerja pegawai.
Oleh karena itu penulis memilih judul : “Pengaruh Pemberian Honorarium Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai.”
B. Perumusan Masalah