Faktor Adat dan Budaya

18 umur 16 tahun. 12 Pada masyarakat betawi misalnya, mengawinkan seorang anak merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Para orang tua akan merasa malu bila anaknya tidak kunjung mendapatkan jodoh. Karena ada anggapan bahwa seorang anak perempuan akan menjadi “ Perawan Tua” apabila setelah meningkat remaja belum juga dikawinkan, begitu juga dengan anak laki- lakinya akan me njadi “Perjaka Tua” Meskipun usia anak-anak mereka masih di bawah batas usia yang diizinkan dalam Undang-Undang Perkawinan. 13

4. Agama

Adanya penafsiran yang salah dalam menjalankan ajaran agama, ini terutama terjadi dikalangan masyarakat yang mempunyai fanatisme yang tinggi terhadap ajaran suatu agama, sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadist Rasulallah SAW yang diriwiyatkan oleh Muttafaq alaih : Artinya: Dari Ibnu Mas”ud seraya berkata, Rasulullah saw bersabda: Hai golongan pemuda Bila diantara kamu ada yang sudah mampu kawin hendaklah ia kawin, karena nanti matanya akan lebih terjaga dan kemaluannya akan lebih terpelihara. Dan bilamana ia belum mampu kawin, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu ibarat pengebiri”. Muttafaq „alaih. 14 12 Khoiruddin Nasution, Hukum Perdata Keluarga Islam Indonesia, Yogyakarta: Academia+Tazzafa, 2009, h. 387. 13 Fatimatuzzahra, Implikasi Nikah di Bawah Umur Terhadap Hak-hak Reproduksi Perempuan , Skrpsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 1430H2008, h.44. 14 Zainudin Hamidi dkk, Terjemah Hadis Shahih bukhari, h.65 19 Biasanya yang menjadi salah tafsir dalam hadist tersebut di atas, yaitu kata mampu, dimana masih banyak yang mengartikan kata mampu hanya dari segi seksualitas saja, sehingga merasa mampu untuk kawin jika sudah ada merasakan adanya rangsangan seksualitas. Padahal yang dimaksud mampu dalam kejiwaan adalah mampu dalam akal pikiran dewasa, mampu dalam ekonomi, materil, dan mampu menegakan ajaran agama dalam kehidupan berumah tangga antara suami, isteri, anak-anak, keluarga, dan masyarakat. Juga kehawatiran orang tua jika anaknya menjalin hubungan dengan lawan jenis tanpa ikatan nikah, termasuk zina yang sudah jelas melanggar ajaran agama. Dalam rangka mencegah dari pelanggaran inilah muncul nikah dini agar mereka terhindar dari perbuatan zina tersebut. Walaupun pada dasarnya si anak yang belum berusia 16 tahun mungkin masih bebersedia menunggu sampai usia 16 tahun,akan tetapi karena khawatir melakukan perbuatan zina maka orang tua bersikukuh untuk menikahkanya. 15

5. Faktor Ekonomi

Alasan ekonomi sebagai faktor nikah dini dapat dilihat minimal dari dua bentuk. Pertama, ekonomi orang tua yang tidak mendukung anak sekolah. Akibatnya kondisi tersebut menyebabkan anak usia dini tidak melakukan kegiatan apa-apa. Banyak hal karena pertimbangan ekonomi, mereka melakukan pekerjaan sebisanya, walaupun hasilnya kecil dan sifatnya kasar. 15 Khoiruddin Nasution, Hukum Perdata Keluarga Islam Indonesia, Yogyakarta: Academia+Tazzafa, 2009 h.386.

Dokumen yang terkait

”Nangkih” dan Gambaran Pernikahan Dini Pada Masyarakat Etnis Karo di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang

0 55 167

Determinan Pernikahan Dini Pada Suku Jawa Di Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Tahun 2013

0 46 126

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Analisis finansial industri tapioka studi kasus perusahaan tapioka h. sampora di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi

0 6 93

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 1 13

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI.

0 3 36

MORFOTEKTONIK DAERAH CIKEMBAR DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIKEMBAR, KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT.

0 0 4

Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya Oleh Muhammad Julijanto Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta ABSTRACT - Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya

0 0 11

PERNIKAHAN DINI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA PADA MASYARAKAT MADURA (PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER)

0 0 19