Tukang Batu Demografi masyarakat

40 Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa mata pencaharian penduduk Desa Kertaraharja bergam dimulai dengan jumlah terbanyak sebagai buruh tani yaitu sekitar 625 orang. Kemudian disusul oleh petani 553 oran, pedagang 397 orang, buruh pabrik 347 orang, dan yang terbanyak terakhir adalah tukang batu sebanyak 147 orang.

4. Keagamaan

Desa Kertaraharja merupakan salah satu desa yang agamis, ini terlihat dari nuansa kehidupan masyarakatnya. Ha ini terlihat dalam kehidupan sehari- hari masyarakat ada berbagai jenis kegiatan ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. Walaupun demikian masyarakat tetap hidup rukun berdampingan dengan para pemeluk agama lain dengan saling menghormati dan melibatkan para non muslim tersebut dalam berbagai acara kemasyarakatan. Adapun jumlah penduduk menurut agama yang dianutnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. TABEL III.6 Jumlah penduduk penganut agama No Agama Jumlah 1. Islam 5.650 Jiwa

2. Keristen

41 Jiwa 3. Budha 4 Jiwa Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah pemeluk agama terbanyak di Desa Kertaraharja adalah Islam dengan jumlah 5.650 Jiwa. 41

5. Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Desa pada tanggal 11 April 2011 bahwa perekonomian penduduk Desa Kertaraharja dalam tingkatan menengah kebawah, sehingga banyak masyarakatnya yang mengalami putus sekolah, mayoritas pekerjaan penduduk sebagai buruh tani, tukang batu, dan buruh pabrik. 1 Kondisi ekonomi yang semacam ini berpengaruh terhadap perkembangan sosial budaya . Tidak heran kalau pada masyarakat ini ditemukan kompleksitas permasalahan yang muncul. Seperti kemiskinan, kebodohan, dan lain sebagainnya. Selain itu tidak ada kegiatan di luar sekolah yang bisa memberikan keterampilan bagi penduduk setempat, serta kurangya pengetahuan dikalangan orang tua dan remaja akan berbagai dampak negatif dari melakukan pernikahan dini maka pada akhirnya terjadilah kebiasaan masyarakat melakukan pernikahan dini bagi mereka yang putus sekolah dengan alasan bahwa tidak ada hal lain yang bisa mereka lakukan selain menikah, walaupun Undang-Undang perkawinan dengan jelas melarang menikah sebelum mencapai usia yang telah ditentukan dalam undang-undang perkawinan tersebut. 1 Hasil wawancara dengan Bapak. Enjang selaku kepala desa pada tanggal 11 April 2011,pukul 14.00 WIB

Dokumen yang terkait

”Nangkih” dan Gambaran Pernikahan Dini Pada Masyarakat Etnis Karo di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang

0 55 167

Determinan Pernikahan Dini Pada Suku Jawa Di Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Tahun 2013

0 46 126

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Analisis finansial industri tapioka studi kasus perusahaan tapioka h. sampora di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi

0 6 93

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 1 13

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI.

0 3 36

MORFOTEKTONIK DAERAH CIKEMBAR DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIKEMBAR, KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT.

0 0 4

Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya Oleh Muhammad Julijanto Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta ABSTRACT - Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya

0 0 11

PERNIKAHAN DINI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA PADA MASYARAKAT MADURA (PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER)

0 0 19