Pengujian koefisien regresi linier berganda

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variasi variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki variabel-variabel dependen. Imam Ghozali, 205:83. Dari tabel 4.16 diatas, diperoleh nilai koefisien determinasi yang disesuaikan adalah sebesar 0.673 yang berarti sebanyak 67,3 variasi atau perubahan kinerja kinerja bank yang dinyatakan oleh ROA dapat dijelaskan oleh sembilan variabel independen yaitu CAR, NPL, OCR, LDR, SIZE, GDP, INFLASI, SMC dan CONC. Sedangkan sisanya 100 -67,3 = 32,7 dijelaskan oleh sebab lain diluar model.

4.4 Pengujian koefisien regresi linier berganda

Dari hasil uji statistik diatas diperoleh persamaan sebagai berikut : 1. Y ROA= 1,093 + 0,000 CAR - 0,003 NPL + 0,004 SIZE + 0,002 GDP Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa : a Konstanta sebesar 1,093 yang menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap nol, maka rata-rata nilai Return On Asset ROA kinerja bank sebesar 1,093 kali. 89 b CAR berpengaruh positif secara signifikan terhadap ROA sebesar 0,000 yang berarti jika CAR mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan terjadi kenaikan ROA sebesar 0,000 . Jadi semakin besar CAR maka akan semakin besar pula ROA dari bank tersebut. c NPL berpengaruh negatif secara signifikan terhadap ROA sebesar 0,003 yang berarti jika CAR mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 0,003. Jadi semakin kecil NPL maka akan semakin besar ROA dari bank tersebut. d Size berpengaruh positif secara signifikan terhadap ROA sebesar 0,004 yang berarti jika Size mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan terjadi kenaikan ROA sebesar 0,004. Jadi semakin besar Size maka akan semakin besar pula ROA dari bank tersebut. Variabel Size adalah yang memiliki pengaruh yang paling dominan bagi Return On Asset ROA. artinya variabel ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap baik atau buruknya kinerja kesehatan bank. Hal ini menunjukkan bahwa secara agregatif kenaikan Size akan menaikkan ROA dari kinerja bank. e GDP berpengaruh positif secara signifikan terhadap ROA sebesar 0,002 yang berarti jika GDP mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan terjadi kenaikan ROA sebesar 0,002 . Jadi semakin besar GDP maka akan semakin besar pula ROA dari bank tersebut. 90

C. Interpretasi

Dari hasil uji regresi linier berganda maka hasil yang didapat yang paling berpengaruh dan signifikan terhadap Return On Asset ROA dari kinerja bank adalah CAR, NPL, Size dan GDP, sedangkan yang tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap ROA dari kinerja bank adalah LDR, OCR, Inflasi, SMC dan Concentration. Namun yang paling dominan terhadap ROA dari kinerja bank adalah Size. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kosmidou 2008 yaitu variabel independen CAR, Size, GDP, Inflasi dan Concentration memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen ROA, dan variabel independen NPL, LDR, OCR dan SMC tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen ROA. Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumnya dengan pengujian ini adalah perbedaan waktu penelitian dan sektor yang diteliti sehingga terjadi perbedaaan hasil yang didapatkan. Variabel CAR terbukti berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat 2004, yaitu penyediaan modal yang cukup memungkinkan bank meneruskan operasinya tanpa terganggu khususnya dalam periode ekonomi yang sulit sampai mencapai tingkat keuntungan yang normal kembali. Dengan demikian fungsi utama modal bank adalah untuk menjaga kepercayaan. Unsur kepercayaan ini merupakan masalah vital dan merupakan suatu resep keberhasilan pengelolaan suatu bank. Hal tersebut juga sesuai 91