pada nasabah yang dilakukan bank. Pendapatan bank yang lebih besar dibanding pengeluaran akan meningkatkan profit bank sehingga
semakin besar pendapatan yang diperoleh bank maka akan meningkatkan profit dari bank tersebut. Besarnya pendapatan bank
yang diimbangi dengan pengeluaran bank yang lebih besar akan mengurangi profit bank, sehingga diharapkan pendapatan lebih besar
dibanding pengeluaran agar memberikan dampak positif bagi kinerja bank Staikouras,2007.
4. Faktor eksternal
a. Gross Domestic Product Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto Indonesia adalah pendapatan total yang
diperoleh secara domestic, termasuk pendapatan yang diperoleh faktor- faktor produksi yang dimiliki asing ; pengeluaran total barang dan jasa
yang diproduksi secara domestic Mankiw, 2005. Gross Domestic Product adalah nilai semua barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu Negara tiap tahun dan diukur menurut harga pasar. Produk Domestik Bruto diperoleh dari penjumlahan
konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto ekspor dikurangi impor dalam suatu periode.
Maulidah dan Irwan Gunawan, 2004 Gross Domestic Product merupakan variabel makroekonomi
merupakan variabel makro ekonomi yang sering digunakan untuk
27
mengetahui aktifitas dalam perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan Gross Domestic Product diharapkan dapat mempengaruhi jumlah
penawaran dan permintaan atas tabungan dan pinjaman dari masyarakat terhadap suatu bank. Gross Domestic Product diharapkan
memiliki pengaruh yang positif terhadap profit bank yang dapat meningkatkan kinerja bank. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat
pertumbuhan Gross Domestic Product dapat mengidentifikasikan pada tingkat kemakmuran masyarakat, maka diharapkan akan semakin
tinggi permintaan dan penawaran akan pinjaman dan tabungan dari masyarakat pada bank. Tingginya tingkat permintaan dan penawaran
akan pinjaman dan tabungan memiliki pengaruh yang positif terhadap profit yang akan mengakibatkan pada kenaikan kinerja bank
Kosmidou,2008. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Kosmidou 2008 yang menyatakan bahwa Gross Domestic Product berpengaruh positif terhadap profit bank. Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan teori yang telah dinyatakan sebelumnya. Pertumbuhan Gross Domestic Product dapat meningkatkan penawaran dan
permintaan akan tabungan dan pinjaman pada bank yang dapat meningkatkan kinerja bank.
b. Tingkat Inflasi
28
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan barang dalam perekonomian suatu Negara keseluruhan Umi Murtini
dan Nathalia Dewi, 2006. Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator dari
makroekonomi yang dapat mempengaruhi profit secara langsung dan tidak langsung tergantung dari perubahan tingkat bunga terhadap
pendapatan bank karena tingkat inflasi mengidentifikasikan dari harga suatu komoditas yang mengalami kenaikan harga dalam jangka waktu
yang cukup lama. Barang dan jasa yang mengalami inflasi dapat meningkatkan pendapatan secara nominal bukan secara riil tetapi
begitu juga dengan pengeluaran secara nominal. Tingkat inflasi akan berpengaruh positif terhadap profit bank apabila perubahan pada
pendapatan lebih besar dibanding dengan perubahan pada pengeluaran. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka tingkat inflasi akan
berpengaruh negative terhadap profit bank. Maksud dari pernyataan tersebut bahwa tingkat kesehatan juga bergantung pada tingkat inflasi,
sehingga diharapkan bahwa tingkat inflasi dapat memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan bank yang akan meningkatkan kinerja
bank. c. Stock Market Capitalization
Bank melakukan penerbitan saham di pasar modal dikarenakan bank tersebut sedang membutuhkan dana guna menjalankan
aktifitasnya. Saham yang diedarkan ke pasar modal akan mengurangi
29
tingkat kesehatan bank, sehingga Stock Market Capitalization secara negatif berpengaruh terhadap margin dan berakibat dapat
mengurangi kinerja bank. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat Stock Market Capitalization maka akan semakin banyak dana yang
dibutuhkan bank dalam menjalankan aktifitasnya yang mengidentifikasikan pada rendahnya kinerja bank Demirguc-kunt
dan Huizinga, 1999. Stock Market Capitalization digunakan untuk mengetahui
besarnya saham bank yang diterbitkan di pasar modal. Stock Market Capitalization merupakan jumlah dari nilai saham yang dimiliki oleh
bank yang diedarkan ke pasar modal. Stock Market Capitalization memiliki pengaruh negative terhadap kinerja bank. Karena semakin
banyak nilai saham yang diterbitkan maka akan menandakan bahwa bank tersebut sedang membutuhkan sejumlah dana untuk
menjalankan aktifitas bank. Kurangnya dana bank tersebut mengidentifikasikan pada kinerja bank yang menurun Kosmidou,
2008. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kosmidou 2008 yang menyatakan bahwa Stock Market Capitalization dapat mempengaruhi profit bank secara negative. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan sebelumya. Besarnya saham yang diterbitkan kepasar modal akan mengurangi
kinerja bank yang dapat menurunkan profit bank.
30
d. Concentration Concentration digunakan untuk bank yang memiliki lima aset
terbesar dari seluruh bank yang dijadikan sampel penelitian. Karena pada umumnya bank yang memiliki aset terbesar memiliki tingkat
aktifitas dalam menghimpun dan menyalurkan dana pada nasabah yang tinggi dan dapat memonopoli pendapatan, sehingga diharapkan
bahwa concentration dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap profitabilitas bank yang berakibat pada peningkatan kinerja
bank Kosmidou, 2008. Concentration melindungi bank dari persaingan. Concentration
mengidentifikasikan aset bank. Sebesar apapun persaingan antar sektor perbankan, bank yang memiliki asset yang terbesar akan tetap
dapat memonopoli industri perbankan. Semakin tinggi tingkat Concentration bank maka akan dapat menyelamatkan bank dari
tingkat persaingan dari pertumbuhan sektor perbankan yang pesat. Besarnya aset bank dapat menggambarkan tingginya tingkat aktifitas
yang dilakukan bank, tingginya tingkat pengeluaran dan pemasukan bank, sehingga Concentration memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja bank Demirguc-kunt dan Huizinga, 1999. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kosmidou
2008 yang menyatakan bahwa Concentration memiliki pengaruh negatif terhadap profit bank. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai
dengan teori yang dinyatakan sebelumnya. Concentration dapat
31
meningkatkan aktifitas serta peningkatan resiko bank, tingginya tingkat resiko yang diderita bank dapat mengurangi kinerja bank.
B. Penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian yang terdahulu, Menurut Rose dan Hudgins 2005 penilaian kesehatan bank dapat didasarkan kepada permodalan yang dimiliki
oleh bank. Faktor yang mempengaruhi penilaian kesehatan bank dapat
diukur secara kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kinerja suatu bank melalui penilaian atas faktor CAMEL atau kuantitatif yang
merupakan penilaian terhadap posisi, perkembangan dan proyeksi rasio keuangan pada bank.
Penelitian selanjutnya oleh Staikouras 2007 menyatakan bahwa tingginya tingkat dari Return on Asset, Return on Equity dan Tobin’s Q dapat
mengidentifikasikan tingkat kesehatan bank yang baik. Dalam hal rasio likuiditas OCR memiliki pengaruh negative terhadap kinerja bank.
Kemudian Kosmidou 2008 menyatakan bahwa kinerja bank merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan oleh manajemen
bank karena mengindikasi tingkat kesehatan bank yang dapat dilihat dari produktivitas asset. Tingkat kesehatan bank dapat dianalisa dari dua faktor
yang meliputi faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank dari internal bank itu sendiri dan faktor eksternal yang dapat
diukur dari kondisi makroekonomi suatu negara.
32