Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

maka model regresi memenuhi asumsi normal. Sekali lagi hal ini konsisten dengan uji sebelumnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antara beberapa variabel independen dalam model regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dinyatakan ssbagai kondisi linier dengan variabel lain. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Untuk menguji asumsi multikolinearias dapat menggunak VIF Variance inflation factor, dimana Gujarati 2003 mengatakan bila nilai VIF 10 berarti terdapat kolinearitas sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Maka regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 80 Tabel 4.12 Data Output Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant CAR .752 1.330 NPL .616 1.622 OCR .521 1.920 LDR .865 1.156 SIZE .495 2.020 GDP .486 2.057 INFLASI .175 5.713 SMC .528 1.893 1 CONC .139 7.219 a. Dependent Variable: ROA Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil tersebut diperkuat dengan tidak ada lagi korelasi antar variabel independen yang memiliki VIF lebih dari sepuluh. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada mutikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode pengamatan. Jika 81 terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi, autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variable independen. Tabel 4.13 Data Output Uji Autokorelasi Model Summary b Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .845 a .715 .673 .784368 2.136 a. Predictors: Constant, CONC, CAR, LDR, NPL, SMC, GDP, OCR, SIZE, INFLASI b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 4.13 diatas, diperoleh nilai Durbin-Watson DW adalah sebesar 2.136, jika kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikasi 5 , jumlah sampel 72 n dan jumlah variabel independen 9 k=9, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai 1.748 dan 4-Du = 2.252. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut berada diantara DuD4-Du yang berarti bahwa tidak terjadi gejala autukorelasi baik positif maupun negative pada model regresi yang dibuat dalam penelitian ini. 82

d. Uji Heteroskedastisitas