Teknik Pengumpul Data METODOLOGI PENELITIAN

71 respon 2. Menjelaskan hubungan antar variabel 6, 13

H. Teknik Pengumpul Data

Suatu penelitian agar dapat dikatakan ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel. Untuk itu sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilaksanakan uji coba terhadap alat ukur yang akan digunakan. Apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk melihat tingkat kesukaran, daya beda, pengecoh, validitas, dan reliabilitas instrumen. 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Hakikat validitas adalah berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut 42 . Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang telah dibuat valid untuk digunakan. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan dengan pengujian validitas item. a. Tingkat Kesukaran difficulty index 42 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 103. 72 Tingkat kesukaran adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak siswa yang menjawab benar. Rumus: Ketentuan: P = 0.00 – 0,25 Sukar P = 0,26 – 0,75 Sedang P = 0,76 – 1,00 Mudah Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0, 5 atau 0,5P0,75 b. Daya Beda descriminating power Daya beda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas pandai = upper group berbeda dari siswa-siswa yang tergolong kelompok bawah bodoh = lower group. Rumus:    siswa jumlah benar jawaban P 0,5N B B D b a   73 Keterangan: Ba = Jumlah benar kelompok atas Bb = Jumlah benar kelompok bawah N = Jumlah peserta tes Daya beda yang baik adalah D 0,30 c. Pengecoh distractor Dari pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu mencolok dan menyesatkan. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau materi. Untuk soal pilihan ganda, alternatif jawaban harus homogen dan logis sehingga setiap pilihan dapat berfungsi. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 peserta tes. d. Validitas Instrumen Untuk mengetahui validitas instrumen maka digunakan validitas isi. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan indikator-indikator kemampuan keterampilan proses sains siswa tentang laju reaksi kimia. Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan beberapa langkah di bawah ini, yaitu : 74 1 Mencari Proporsi menjawab benar p setiap butir soal no. 1 , dimana : 2 Mencari proporsi siswa yang menjawab salah q setiap butir soal no. 1 3 Mencari Rerata skor peserta tes Mp setiap butir soal no. 1 4 Mencari Mean Total 5 Mencari Standar Deviasi Total 6 Mencari angka indeks korelasi poin biserial untuk menguji validitas soal 43 Jika r pbi r tabel , maka soal dikatakan valid Keterangan : r pbi = angka indeks korelasi poin biserial 43 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 79. N x p a   siswa jumlah N a . no soal benar jumlah x kesukaran tingkat p a     p 1 q   benar menjawab yang tes peserta jumlah benar menjawab yang tes total skor jumlah Mp  N xt Mt   2 2 N xt N xt SDt           q p SD M M r t t p pbi   75 M p = rata-rata skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan M t = mean skor total SD t = standar deviasi total standar deviasi dari skor total p = proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan 2. Reliabilitas Reliabilitas dalam suatu pengukuran memiliki maksud bahwa sejauh mana alat yang digunakan dalam penelitian memberikan suatu keajegan pengukuran sesuai dengan yang akan diukur dan dimaksud. Dengan kata lain, uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang akan diukur secara konsisten dari waktu ke waktu 44 . Untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus KR. 20 Kuder Richardson. Rumus ini hanya ditujukan pada analisis data dari pertanyaan yang bersifat dikotomi, artinya hanya ada 44 Fo’arota T, Pengolahan Data Penelitian Perbandingan dan Hubungan, Jakarta: UKI, 2005, h. 22. 76 dua kemungkinan jawaban benar dan salah skor 1 untuk yang benar dan skor 0 untuk yang salah 45 . Rumus KR-20 sebagai berikut: dimana,

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, yakni tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan 46 . Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu : 1. Pengujian Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut: 45 Ibid., h. 26-27. 46 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 278.            2 2 1 St q p St 1 n n r total ians var St p 1 q item nomor pada menjawab yang subjek banyaknya proporsi p instrumen dalam item jumlah n 2      77 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus: Zi = S    Keterangan: Zi = skor baku X = nilai rata-rata X = skor data SD t = standar deviasi total 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi sebutkan dengan F Zi dengan aturan jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 + nilai tabel, jika Zi 0, maka F Zi = 1- 0,5 + nilai tabel. 4. Selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2 ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika, proporsi dinyatakan oleh S Zi, maka: S Zi = n Ζn yang ...Ζ.. Ζ , Ζ banyaknya 2 1  5. Hitung selisih F Zi – S Zi, kemudian tentukan harga mutlak. 6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini dinamakan Lo. 7. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt, Lt adalah harga yang ambil dari tabel harga kritis uji liliefors. 78 8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat, apabila Lo Lt maka sampel berasal dari distribusi normal. b. Uji Homogenitas Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu : F = 2 2 2 1 S S dimana Keterangan : F = homogenitas S 1 2 = varians terbesar atau data pertama S 2 2 = varians terkecil atau data kedua F hitung F tabel = sampel homogen F hitung F tabel = sampel tidak homogen 2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus: 47 2 M 1 M 2 1 o SE M M t    SE MI-M2 = 2 2 M 2 MI SE SE  47 Ibid., h. 324.     1 n n Χ Χ n S 2 2 2      79 SE M1 = 1 N SD 1  SE M2 = 1 N SD 2  Keterangan: t o = t hasil perhitungan M 1 = rata-rata skor, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio M 2 = rata-rata skor, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio SD 1 = simpangan baku, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio SD 2 = simpangan baku, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio SE M1 =standar eror mean sampel dengan menggunakan penilaian portofolio SE M2 =standar eror mean sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio SE M1- M2 = standar eror mean sampel gabungan

J. Hipotesis Statistik