Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk sistem penilaian untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Untuk itu upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlaq, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olah raga, dan perilaku. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup life skill yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa mendatang. Dengan demikian peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. 20 Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UUSPN No. 20 Tahun 2003 tercantum pada pasal 3 secara lengkap berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Kegiatan Belajar Mengajar KBM merupakan proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. Prinsip dasar kegiatan belajar mengajar adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki siswa sehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap faktakonsepprinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif. 2 Prinsip dasar KBM lainnya yaitu: mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar yang 1 Permin Silaban, dkk, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur dan DEPDAGRI, 2003, h. 6. 2 Depdiknas, http:www.puskur.netindex.php?menu=profilepro=112iduser=5 , 24 Oktober 2005 21 beragam dan belajar melalui berbuat. 3 Prinsip KBM di atas akan mencapai hasil yang maksimal dengan memadukan berbagai metode dan teknik yang memungkinkan semua indera digunakan sesuai dengan karakteristik masing- masing pelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran terletak pada turut sertanya peserta didik secara aktif. Dalam hal ini dapat diterapkan suatu proses pembelajaran yaitu pembelajaran menggunakan penilaian portofolio. Di mana dalam pembelajaran ini dapat terjadi suatu interpretasi antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga siswa dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan penuh kreatifitas. Melalui proses pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat lebih memahami konsep yang ditanamkan, dan siswa dapat membentuk konsep sendiri sehingga konsep akan lebih dimengerti dan lebih lama tertanam dalam diri siswa, yang pada akhirnya pemahaman siswa pada konsep-konsep kimia akan lebih meningkat sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Portofolio merupakan kumpulan tugas yang dikerjakan siswa dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar sekaligus memberikan kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Penilaian ini tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat pada proses siswa sebagai pembelajaran aktif. 4 3 Ibid., 4 Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar. 22 Penilaian portofolio memiliki bermacam-macam model sehingga dalam pelaksanaannya siswa diikutsertakan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan penilaian portofolio diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains dalam diri siswa yang lebih menitikberatkan pada siswa aktif dalam belajar. Sehingga untuk menumbuhkan kemampuan atau keterampilan dasar maka diharapkan siswa dapat lebih menghayati hal-hal yang dipelajarinya melalui percobaan dan praktek langsung melalui benda nyata, melalui penugasan, dan kegiatan lain melalui penilaian portofolio sebagai alat refleksi belajar. Sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menarik karena proses belajar mengajar menuntut keaktifan siswa dan melibatkan aspek kognitif dan psikomotorik, mengaitkan konsep sains dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan, menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang itulah, penulis mencoba untuk mengadakan studi dengan melakukan penelitian tentang pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Untuk itu penulis berinisiatif untuk mengambil judul skripsi: Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Laju Reaksi Kimia http:www.pikiran-rakyat.comcetak20051005240803.htm 24 Oktober 2005 23

B. Identifikasi Masalah