c Aplikasi penerapan application. Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi di
sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata; d Analisis analysis. Analisis adalah
kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis dapat dlihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan dan
mengelompokkan; e Sintesis synthesis. Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat
meringkas dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah
ada; f Evaluasi evaluation. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.
B. Tindakan
Tindakan adalah suatu sikap yang belum otomatis dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata maka diperlukan faktor
pendukung lain. Tindakan merupakan aturan yang mengadakan adanya hubungan erat antara sikap da tindakan yang didukung oleh sikap yang mengatakan bahwa sikap
merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
1. Tingkatan Tindakan a. Persepsi perception
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.
a. Respon Terpimpin guided response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.
b. Mekanisme mechanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan, maka ini sudah mencapai praktek tingkat
tiga. c.
Adopsi Adoption Adopsi adalah tindakan yang sudah berkembang dengan baik yang berarti bahwa
tindakan sudah dimodifikasi dengan baik tanpa mengurangi kebenaran tindakan lanjut Notoadmodjo, 2007.
C. Neonatus 1. Defenisi Neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai berusia empat minggu. Kehidupan pada masa neonatus sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar
bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.
Universitas Sumatera Utara
2. Kulit Neonatus
Ada perbedaan yang sangat besar dari permukaan dan volume tubuh bayi dan anak remaja. Kulit bayi lebih tipis dari pada anak remaja. Lapisan di bagian dalam
mempunyai kelembaban yang lebih tinggi. Lapisan asid ada dalam beberapa minggu pertama dan pada bayi lebih mudah terkena gangguan dari pada anak remaja.
3. Karakteristik Kulit Neonatus
Berkaitan dengan anatomi dan fisiologi dari kulit, kulit pada bayi relatif tipis, dan mempunyai suatu kandungan air yang tinggi pada lapisan dalam dan fungsi
perlindungan yang belum berkembang dengan penuh. Perlindungan melalui sebum seperti pada kulit remaja masih belum bisa. Kondisi kulit bayi baru lahir mengalami
peralihan dari lingkungan dalam kandungan terhadap perubahan suhu dengan kelembaban udara yang berubah-ubah dan juga kontak dengan kuman, patogen,
substansi yang berbahaya dapat mengganggu kulit bayi setelah kelahiran Sujayanto, 2001.
a. Fungsi Kulit pada Neonatus :
1. Proteksi secara fisis dan imunologis.
2. Mengatur suhu tubuh.
3. Mengatur keseimbangan elektrolit.
4. Persepsi panas, dingin, tekanan, nyeri dan perabaan.
5. Ekskresi Hasan at all,2002, hlm. 167
Universitas Sumatera Utara
b. Perubahan Kulit yang Terjadi pada Neonatus
Permukaan kulit normal pada neonatus akan bereaksi asam variasi antara pH 4,5 – 6,5. Keasaman ini ditimbulkan oleh bahan kimia tertentu dalam sebum dan
keringat. Oleh sebab itu dikatakan bahwa kulit mempunyai acid mantle. Keasaman inilah yang menyebabkan permukaan kulit mempunyai sifat aseptik seperti halnya
keasaman lambung dan vagina. Daerah keasaman yang berkurang pada daerah intertriginosa lipatan kulit menyebabkan daerah tersebut lebih mudah dan lebih
sering diserang oleh kuman dan jamur. Sebum terdiri dari asam lemak, kolesterol, alkohol, gliserida, dan fosfatida. Sebum yang teremulsikan oleh keringat berfungsi
sebagai pelumas kulit yang mempunyai daya fungistatik.Anak dan bayi menghasilkan sebum agak kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa puncak produksi terjadi
pada masa pubertas dan adolesen, sehingga pada kulit bayi lebih kering dibandingkan orang dewasa. Darsana, 2009 ¶ 1, Efektifitas Perawatan Perianal
Dengan Baby Oil Terhadap Pencegahan Diaper Dermatitis Pada Neonatus. http:darsananursejiwa. blogspot. com diperoleh 30 oktober 2009
1. Perbedaan Kulit Neonatus, Bayi dan Dewasa
Secara histopatologis terdapat perbedaan struktur kulit pada neonatus prematur neonatus cukup bulan, dan dewasa. Perbedaan struktur kulit neonatus
prematur, neonatus cukup bulan, dan orang dewasa Berbagai perbedaan penting antara kulit bayi dengan kulit dewasa, antara lain:
1. Kulit relatif lebih tipis dan perlekatan antar sel masih longgar.
2. Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea lebih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
3. Terdapat peningkatan potensi mengalami iritasi.
4. Terdapat peningkatan kerentanan terhadap infeksi, terutama bakteri
5. Sedikit kemungkinan mengalami alergi kontak.
6. Permeabilitas perkutan meningkat, terutama pada bayi prematur atau bila
terjadi kerusakan kulit. 7.
Perbandingan luas permukaan kulit terhadap volume cairan tubuh relatif lebih besar, sehingga risiko peningkatan bahan toksik di dalam darah lebih tinggi.
Kondisi kulit tersebut memungkinkan spektrum kelainan pada bayi baru lahir bersifat fisiologik dan sementara serta relatif tidak memerlukan terapi atau
perawatan husus. Kelainan kulit cenderung lebih banyak diakibatkan oleh infeksi dan iritasi
4. Popok Bayi a. Popok Sekali Pakai Pospak atau Diapers
Yang perlu diketahui orangtua adalah kulit bayi. Kulit Bayi sangat lembut dan peka. Sebab itu, bila setiap saat kulit bayi terkontak atau terpapar benda asing seperti
keringat, air kencing, atau permukaan kain yang kasar, mudah terjadi gangguan ringan yang bisa membuat kulit kemerahan.
Faktor lain yang mempermudah timbulnya ruam popok adalah perawatan kulit yang kurang baik. Misalnya sering menggosok daerah popok dengan kain
bertekstur kasar atau tebal seperti, handuk, jarang mengganti popok yang sudah basah, pemakaian popok yang lembab atau tidak kering betul oleh panas matahari,
Universitas Sumatera Utara
dan pemakaian popok yang terlalu ketat dr Irwan, 2008 ¶ 2,
Popok Bayi http:dokteranakku.com, diperoleh 30 November 2009
Selain itu, ada juga bayi yang alergi terhadap bahan dasar diapers. Dan, ada juga ruam popok yang terjadi karena ibu terlalu ketat memasangkan diapers. sering
didapati ibu atau pengasuh yang taken for granteed kelewat percaya diapers, sehingga tidak mencek isi-nya sampai berjam-jam. Padahal, mungkin saja saat baru
dipasangkan diapers, bayi buang air besar. Ada juga kasus ruam popok akibat kurang cermat membersihkan feses kotoran bayi, sehingga di sekitar kelamin masih
terdapat sisa feses saat dipasangkan popok baru. Ini sering terjadi saat bayi diare. Karena sisa feses mengandung bakteri, maka begitu kontak dengan kulit, melukai
kulit dan menyebabkan ruam, dr Irwan, 2008 ¶ 4,
Popok Bayi http:dokteranakku.com, diperoleh 30 November 2009
1. Jenis dan Kandungan Diapers
Tidak semua ibu memahami fungsi jenis dan kandungan diapers tersebut bagi bayinya. Diapers, umumnya berbahan dasar bubur kertas atau pulp, kain kasa tipis,
juga kain flanel. Biasanya mempunyai lapisan bahan berdaya serap tinggi. Sehingga, mampu menyerap cairan hingga 80-100 kali beratnya sendiri. Atau, kira-kira bisa
digunakan untuk menampung jumlah air seni bayi sebanyak 5-8 kali pipis. Lapisan terluar terbuat dari plastik kedap air, agar kotoran bayi tidak tercecer kemana-mana.
Sedangkan sejumlah merek saat ini kandungannya diperkaya dengan moistruiser pelembab dan aloe vera lidah buaya untuk melembutkan. Sejumlah diapers
Universitas Sumatera Utara
disertai pengharum ringan. Bagian pinggang dan kaki biasanya elastis dengan strip cadangan untuk mencegah kebocoran saat bayi dalam posisi berbaring.
Selain itu, ada pula bayi yang tidak cocok mengenakan satu merek diapers karena mudah terjadi kebocoran. Ini, lebih disebabkan anatomi diapers yang kurang
cocok bagi anatomi bayi. Atau, karena bayi terlalu banyak bergerak. Karena sangat individual sifatnya, adakalanya diapers yang cocok bagi seorang bayi, tidak cocok
bagi bayi lain ujar Aisah. Menurutnya, merek, harga, dan cara penjualan diapers misal, diapers generik bukanlah faktor penentu cocok-tidaknya diapers bagi seorang
bayi.
2. Ukuran
Pilihlah pospak yang seukuran dengan berat bayi dan jangan terlalu besar.
Bagaimanapun, fungsi pospak adalah mencegah urin meluber. Bila ukurannya terlalu besar maka fungsinya jadi tidak efektif karena pospak tidak lekat ke tubuh bayi.
Selain itu, pospak yang kebesaran pun membuat bayi tidak nyaman bergerak
3. Kualitas
Kualitas pospak juga perlu diperhatikan. Kita bisa menilainya dari kemasan, bahan yang digunakan apakah berpori atau tidak, serta penjelasan yang diberikan oleh
produsen yang biasanya tertera di kemasannya Ari, 2008, ¶ 2, Kiat Memilih Pospak. http:www.parenting.co.id.
Bila bayi anda menggunakan popok sekali pakai, perhatikan hal-hal berikut: 1.
Setiap kali bayi buang air besar, segera ganti popoknya sehingga bayi terhindar dari ruam popok
Universitas Sumatera Utara
2. Jika perekat popok tampak memebekas di dekat pangkal paha bayi maka berarti
popok terlalu ketat, kendurkan lain waktu. 3.
Jika ruam bayi melebar, ganti merek popok dengan yang lain. Ada beberapa bayi yang sensitif terhadap jenis merek popok tertentu.
4. Pada bayi laki-laki, saat akan menutup popok, posisikan penis ke arah bawah.
5. Jika tali puat bayi belum lepas, pastikan bagian atas popok tidak mengenai tali
pusat. 6.
Cucilah tangan anda setiap kali sehabis mengganti popok bayi dr Iwan, 2008, ¶ 6, Popok Bayi. http:dokteranakku.com, diperoleh 25 Oktober 2009
4. Cara Menggunakan
Diapers yang Baik yaitu:
1. Sebelum mengganti atau menggunakan diaper, pastikan tangan Anda bersih.
2. Bersihkan area popok bayi; lipatan paha, paha atas, anus dan kelamin. Gunakan
lap basah untuk membersihkan. Dan, lap kering untuk mengeringkan sebelum dipakaikan diapers kembali.
3. Agar bayi tidak terkena iritasi, oleskan baby oil atau krim khusus pada area popok
4. Pakaikan diapers sesuai ukuran. Jangan memberikan diapers terlalu besar atau
kecil. 5.
Perhatikan cara penggunaannya. Pemakaian diaper yang benar akan memberi kenyamanan bagi bayi.
6. Sebaiknya seringlah mengganti diaper kalau memang sudah kotor atau penuh.
Frekuensi penggantian sangat tergantung frekuensi buang air kecil atau buang air
Universitas Sumatera Utara
besar bayi. Jangan tunggu sampai diaper tercium bau amoniak, karena inilah yang bisa mengakibatkan kuman mengiritasi kulit.
Saat mengganti diapers, ulangi proses pembersihan seperti disebut di atas. Setelah itu, biarkan bayi tanpa diapers sebentar, agar kulitnya bernafas
Ari, 2008, ¶ 1, Nyaman dan Aman Pakai Pospak. http:www.parenting.co.id
5. Cara Membuang Pospak yang Benar
Orang tua keliru memperlakukan pospak bekas. Biasanya kita langsung membuang begitu saja pospak yang di dalamnya masih terdapat feses atau tinja.
Seharusnya, kata Ari, sebelum pospak dibuang bersihkan dulu dari feses yang menempel di permukaannya. Tentu saja, feses dibuang ke tempat semestinya di
kloset. Setelah bersih, lipat popok dengan benar. Gel atau lapisan penampung air seni
harus berada di bagian dalam dan tertutup oleh bagian luar pospak. Hal ini sudah dihimbau oleh WHO sejak beberapa tahun lalu demi kesehatan,. Alasannya, sampah
pospak yang bercampur tinja akan mencemari lingkungan rumah kita Ari, 2008, ¶ 2, Nyaman dan Aman Pakai Pospak.
http:www.parenting.co.id
b. Popok Kain
Meski popok sekali pakai lebih praktis dan tidak repot, tapi, tak sedikit orang tua yang tetap memilih popok kain untuk bayinya dengan alasan dapat dibersihkan
ulang dan konon ramah lingkungan. Berikut cara menggunakan popok kain yang benar:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika anda menggunakan peniti popok, maka pilih yang bagian pengamannya
ditutup bahan plastik. 2.
Bila popok hanya basah karena pipis bayi maka langsung diletakkan ke keranjang kotor, tapi kalau popoknya basah dan ada kotoran maka bersihkan dulu. Untuk
menghilangkan bau, semprotkan campuran air dan baking soda ke popok yang sudah dibersihkan kotorannya.
3. Pisahkan popok dari pakaian bayi yang lain dan gunakan deterjen yang lembut.
Jangan gunakan pelembut pakaian. Gunakan air hangat dan dua kali pembilasan. 4.
Cucilah tangan anda setiap kali sehabis mengganti popok bayi dr Irwan, 2008,
¶ 6,
Popok Bayi http:dokteranakku.com, diperoleh 30 November 2009
D. Ruam
Popok 1. Defenisi Ruam Popok
Ruam popok merupakan kelainan peradangan kulit di daerah yang tertutup popok yang paling sering diderita oleh bayi Soepardan, 2001 : 10
Ruam popok adalah kemerahan di daerah popok, seperti di alat kelamin, dubur, bokong, lipat paha, dan perut bawah Lutfiatus, 2008 : 95.
Ruam popok mempunyai pengertian, yaitu: Inflamasi akut pada kulit yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh pemakaian popok Nursalam,
2005 : 104.
2. Etiologi Ruam Popok
1. Kebersihan kulit yang tidak terjaga
2. Jarang ganti popok setelah bayianak kencing
Universitas Sumatera Utara
3. Udarasuhu lingkungan yang terlalu panaslembab
4. Akibat menceret
5. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, deterjen.
6. Kemudian dibersihkan dan tidak boleh menggunakan sabun cuci tangan dan
dibilas sampai bersih dan dikeringkan dr Ika, 2008, ¶ 4 Jangan sepelekan Ruam Popok. http:www.anakku.net, diperoleh 30 Oktober 2009.
Tentu saja tidak semua anak yang memakai popok akan menderita ruam popok ini, namun memang memiliki kerentanan akan mengalaminya. Banyak hal
yang mempengaruhi timbulnya ruam popok ini, namun sebenarnya hal utama yang mendasarinya adalah faktor iritasi. Iritasi ini terjadi terutama karena adanya
kontak dengan urin air seni dalam jangka waktu lama akibat pemakaian sebuah popok yang berkepanjangan. Selain itu, iritasi juga disebabkan oleh:
1. Gesekan kulit dengan bahan popok. Hal ini akan semakin berat pada bayi
anak yang gemuk apalagi bila ukuran popok yang digunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya terlalu kecil
2. Enzim yang terdapat di feses tinja kotoran bayi anak
3. Pemakaian deterjen dan pelembut pakaian jika kurang bersih saat melakukan
pembilasan waktu mencuci popok kain Perlu diketahui juga, ternyata angka kejadian ruam popok akan meningkat
jika bayi atau anak menderita diare. Penggunaan susu kaleng pengganti air susu ibu juga mempertinggi resiko terjadinya ruam popok. Selain faktor iritasi, ternyata
kelainan kulit yang terjadi dapat pula diperberat dengan adanya infeksi sekunder oleh kuman dan jamur. Kuman bakteri yang sering menginfeksi adalah jenis
Universitas Sumatera Utara
Staphylococcus aureus, sedangkan jamurnya berasal dari golongan Candida albicans. Sebenarnya kedua jenis mikroorganisme ini secara normal dapat ditemukan di
daerah selangkangan dan sekitar alat kelamin, bahkan ragi candida juga normal terdapat di saluran pencernaan. Infeksi sekunder biasanya sudah terjadi dalam
waktu 48-72 jam setelah timbulnya kelainan di daerah popok secara primer akibat iritasi penggunaan popok saja. Pada kulit yang normal dan utuh, maka kedua
mikroorganisme ini tidak akan menimbulkan penyakit. Namun adanya faktor iritasi yang telah dijelaskan di atas terlebih dahulu, dimana kulit akan mengalami
peradangan awal maka infeksi ini pun dapat dengan lebih mudah terjadi. Kombinasi berbagai tersebut menjadi penyebab utama terjadinya ruam popok
pada kulit bayi yang masih peka. Aneka faktor tersebut berasal dari sejumlah hal yaitu :
1. Pemakaian popok, pemakaian popok modern dengan kulit anak. Kotoran
bokong dan cairan yang bercampur menghasilkan zat yang menyebabkan peningkatan PH derajat keasamaan kulit dan enzim dalam kotoran. Tingkat
keasamaan kulit yang tinggi ini membuat kulit lebih peka, sehingga memudahkan terjadinya iritasi kulit..
2. Pemberian susu formula ternyata juga memungkinkan bayi anda mengalami
masalah ruam popok lebih besar dibandingkan dengan ASI air susu ibu pada urin atau kotorannya bayi anda. Ruam popok dapat disebabkan oleh
adanya riwayat alergi karena keturunan.
Universitas Sumatera Utara
3. Gejala Ruam Popok Gejala dari ruam popok bervariasi :
•
Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau luka pada kulit.
•
Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada permukaan luas.
Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak nyaman.
•
Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-bintil,
bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
•
Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat adanya
rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.
Steven, 2008, ¶ 1 Ruam popok. http:www.conectique.com, diperoleh tanggal 23 Oktober 2009.
4. Mencegah Ruam Popok
Ada beberapa cara untuk mengurangi atau mencegah masalah ruam popok pada bayi tips menjaga kulit pantat bayi sehat dan nyaman :
1. Gantilah popok sesering mungkin
Universitas Sumatera Utara
2. Bersihkan pantat bayi dengan lembut menggunakan kain penyeka bayi. Kemudian
keringkan diantara lipatan-lipatan secara seksama setiap kali mengganti popok. 3.
Ketika membersihkan pantat bayi, pastikan mengusap dari depan ke belakang. Ini akan menjauhkan kotoran dari daerah kemaluan dan mencegah infeksi.
4. Usapkan krim pelindung untuk melindungi kulit.
5. Gunakan pelapis popok atau popok sekali pakai yang dapat menyerap
kelembaban dari kulit bayi, sehingga menjadikan bayi lebih kering. 6.
Ketika anda mencuci popok, bersihkan popok secara seksama sehingga semua
deterjen hilang. dr Ika, 2008, ¶ 8 Jangan sepelekan Ruam Popok.
http:www.anakku.net, diperoleh 30 Oktober 2009.
5. Perawatan Perianal
Perawatan pada daerah yang tertutup popok sangat penting dilakukan 1.
Ganti Popok Usai Mengompol Ruam kulit bisa timbul karena popok yang basah. Segera ganti popoknya begitu
ia kencing. Kalau si kecil menggunakan diapers, sering-seringlah memeriksanya. Jangan sampai membiarkan genangan air seni atau tinja di dalam diapers.
Sebaiknya ganti diapers 3-4 jam sekali. Kecuali jika ia buang air besar, harus langsung diganti.
2. Kulit Senantiasa Kering
Usahakan kulit bayi dalam keadaan kering. Jika ia baru mengompol, segera basuh dengan air menggunakan waslap. Keringkan dengan kain yang lembut atau
dengan cara menepuk-nepuknya. Bila perlu olesi salep kulit atau krim di daerah
Universitas Sumatera Utara
lipatan leher, ketiak, paha, dan pantat. Tak perlu menambahkan bedak karena tidak cocok untuk menangani ruam popok. Salep kulitkrim ini bisa mengurangi
rasa gatal dan merah-merah yang timbul. Sebaiknya, beli berdasar resep dokter atau produk yang sudah dianjurkan dokter.
3. Pakai Sabun Khusus
Gunakan sabun khusus yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hindari pemakaian sabun pada daerah yang terkena peradangan.
4. Longgarkan Popok
Jangan mengikat popok terlalu kuat. Hindari juga penggunaan popokcelana yang terbuat dari plastik, karet, nilon, atau bahan lain yang tidak menyerap cairan.
5. Beri Udara Bebas
Sesekali biarkan daerah alat kelamin terkena udara bebas. Untuk beberapa saat lamanya biasanya setelah mandi, biarkan si kecil tanpa celana.
6. Mengatasi Ruam Popok
Warna kemerahan merupakan tanda awal terjadinya ruam popok, cukup dengan melakukan langkah pencegahan, biasanya ruam popok dapat sembuh sendiri.
Dapat ditambahkan krim pelindung kulit khusus bayi yang mengandung zinc oxide atau petroleum untuk mencegah kontak dengan urin dan feses.Gantilah popok
dengan popok sekali pakai yang mengandung gel berdaya serap tinggi superbasorbent gelling material dan hindarkan penggunaan yang terlalu kencang
Untuk sementara, hindari penggunaan tisu basah baby wipes karena dapat menambah iritasi pada area popok, lebih baik gunakan air dan sabun. Jika tidak
Universitas Sumatera Utara
sembuh juga, curigai kemungkinan adanya infeksi jamur atau bakteri dan penyakit lain. dr Ika, 2008, ¶ 9 Jangan sepelekan Ruam Popok. http:www.anakku.net,
diperoleh 30 Oktober 2009
7. Penanganan Ruam Popok
Banyak sekali macam gangguan masalah kulit pada bayi gangguan kulit pada bayi biasanya disebabkan banyak hal, misalnya : terjadinya ruam popok akibat
pemakaian popok yang menimbulkan merah pada kulit bayi. Ruam popok ini kerap menjadi masalah pada bayi baru lahir.
1. Jika menggunakan popok dari kain, sebaiknya haruslah terbuat dari bahan katun
yang lembut. Janganlah terlalu ketat menggunakan diaper, hal ini agar kulit bayi
tidak tergeser.
2. Sebaiknya perhatikanlah daya tampung dari diaper itu. Jika telah menggelembung
atau menggantung, sebaiknya segeralah tukar dengan yang baru
3. Cobalah menghindari pemakaian diaper yang terlalu sering. Gunakanlah diaper
disaat-saat yang membutuhkan sekali.
4. Janganlah ada sisa urinekotoran saat membersihkan kulit bayi karena kulit yang
tidak bersih akan sangat mudah mengalami ruam popok.
5. Jangan lupa menggunakan sabun jika kulit bayi yang tertutup diaper terdapat
merah dan kasar.
Universitas Sumatera Utara
8. Berbagai Obat Atasi Ruam Popok
1. Kategori obat: pelindung kulit. Dalam kategori ini adalah obat-obat yang
aman dan dijual bebas memiliki cara kerja melindungi kulit. Misalnya obat oles yang mengandung seng oksida zinc oxide, bekerja sebagai antiseptik,
menyejukkan kulit, dan mempercepat penyembuhan, juga petrolatum atau lanolin yang menahan air dalam kulit dan mencegah iritasi.
2. Kategori obat: Anti jamur
Dipakai bila dicurigai ada infeksi jamur atau telah terbukti dengan pemeriksaan laboratorium. Biasanya yang digunakan adalah krim atau salep
nistatin, klotrimazol, atau econazole nitrat, bekerja mematikan dan mencegah pertumbuhan jamur lebih lanjut.
3. Kategori
Obat: Steroid
Topikal dioleskan di kulit Bekerja mengurangi peradangan. Misalnya obat yang mengandun
hidrokortison. Penggunaannya perlu hati-hati karena efek sampingnya. Dapat diserap tubuh jika dipakai berlebihan dan justru dapat memperparah ruam
popok jika ternyata disertai oleh infeksi jamur atau bakteri. 4.
Kategori Obat : Antibiotika Topikal Digunakan untuk mengobati ruam popok yang terinfeksi bakteri. dr Ika,
2008, ¶ 11 Jangan sepelekan Ruam Popok. http:www.anakku.net, diperoleh 30 Oktober 2009.
Universitas Sumatera Utara
5. Karakteristik Responden
a. Pendidikan Menurut Arikunto 2006 pendidikan dinilai dari jenjang pendidikan formal
yang dikelompokkan menjadi : -
SD -
SMP -
SMA -
Perguruan tinggi b. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.
Menurut Hurlock 1995 menyatakan bahwa pengetahuan dan kepuasan dapat dengan mudah diperoleh dari keterampilan, pengalaman kerja, dengan daya tarik
pribadi. Hal ini biasanya dimiliki oleh seorang pekerja yang professional, jarang menukar pekerjaannya pekerja tetap
Menurut Arikunto 2006 pekerjaan adalah jenis kegiatan yang dilakukan sehari-hari yang dikelompokkan menjadi :
- Ibu Rumah Tangga IRT
- Pegawai swasta
- Pegawai Negeri Sipil PNS
- Wiraswasta
Universitas Sumatera Utara
c. Sosial Ekonomi Menurut Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa adanya hubungan
antara tingkat penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahan. Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
mungkin oleh karena tidak mempunyai uang Berdasarkan Surat Keputusan SK Gubsu No.5612244thn 2006, Drs.
Rudolg M.Pardede, menetapkan UMP Upah Minimum Propinsi Sumut tahun 2007 sebesar Rp.761.000,- ini merupakan upah terendah dan hanya berlaku bagi pekerja
atau buruh yang punya masa kerja kurang dari satu tahun. Sosial ekonomi adalah jumlah pendapatan tetap atau tambahan yang diperoleh
responden baik yang terkait dengan instansi ataupun yang tidak, diterima perbulan dengan kategori sebagai berikut :
- Ekonomi rendah Rp. 761.000
- Ekonomi sedang Rp. 761.000 sd Rp. 1.500.000
- Ekonomi tinggi Rp.1.500.000
d. Sumber informasi Pada hakikatnya media informasi kesehatan merupakan saluran chanel untuk
menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut digunakan mempermudah penerimaan pesan kesehatan masyarakat atau klien Notoatmodjo, 2003
Sumber informasi merupakan awal datangnya berita atau kabar yang diperoleh terhadap pesan-pesan kesehatan, berdasarkan fungsinya sebagai penyalur
pesan-pesan kesehatan, maka media dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Media langsung - Keluarga
- Teman - Tenaga kesehatan
2. Media tidak langsung - Media cetak
- Media elektronik - Media papan
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Peneliti akan meneliti tentang pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus di Klinik Bersalin Sally
Medan 2010. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep peneliti dibawah ini :
Skema. 1. Skema kerangka konsep Pengetahuan dan
Tindakan Ibu Dalam Perawatan Perianal Pencegahan Ruam
Popok pada Neonatus
Universitas Sumatera Utara
B. Definisi Operasional
No Variabel
Penelitian Definisi
Operasional Alat ukur
Cara ukur Hasil ukur
Skala ukur
1. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui
ibu dalam merawat
perianal terhadap
pencegahan ruam popok
Kuesioner Wawancara
1. Kurang :
bila responden
menjawab benar
pertanyaan 0-6 dari 20
pertanyaan
2. Cukup :
bila responden
menjawab benar
pertanyaan 7-13 dari
20 pertanyaan
3. Baik : bila
responden menjawab
benar pertanyaan
14-20 dari 20
pertanyaan Ordinal
2. Tindakan
Tindakan adalah
reaksi atau perbuatan
nyata yang dilakukan
secara langsung oleh
ibu dalam perawatan
perianal terhadap
pencegahan ruam popok
pada neonatus Kuesioner
Observasi 1.
Benar : bila responden
memiliki skor 5
2. Salah : bila
responden memiliki
skor 5 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian