BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memiliki anak yang sehat merupakan dambaan setiap orang tua. Modal utama untuk mewujudkannya adalah menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin. Langkah
awal yang dapat dilakukan adalah merawat anak sesuai dengan tahap-tahap yang dianjurkan. Perawatan tersebut dilakukan untuk menghindari dan mencegah timbulnya
penyakit yang mungkin terjadi. Hal lain yang patut diketahui para orang tua, kulit si kecil amat sensitif. Gara-gara air seni atau tinjanya, ia akan mudah terkena iritasi yang
akan berkomplikasi menjadi infeksi. Beda dari kulit dewasa, kulit bayi lebih tipis dan halus. Itu sebabnya kulit bayi lebih peka dan mudah terjadi gangguan kulit. Gangguan
yang biasa timbul berupa ruam kulit yang dikenal dengan ruam popok Soepardan,
2001:1
Ruam popok masih merupakan salah satu masalah kulit pada bayi dan anak. Ruam popok, menurut Dr. Siti Aisah Boediarjo, Sp.KK, adalah kelainan kulit berupa
bercak kemerahan meradang. Kadang disertai kulit yang keras bersisik, berbintil, bahkan melepuh dan lecet, yang menimbulkan gatal dan perih pada bayi, kurang lebih 50 bayi
dan anak yang memakai popok pernah mengalaminya. Penyakit ini juga mengenai 7-35 dari populasi bayi. Lestari, 2003. Penelitian di Inggris menemukan, 25 persen
Universitas Sumatera Utara
dari 12.000 bayi berusia empat minggu mengalami ruam popok. Gangguan kulit ini menyerang bagian tubuh bayi atau anak batita yang tertutup popok. Daerah yang
terserang biasanya area genital, lipatan paha dan bokong. Kulit anak cenderung terlihat merah dan agak bersisik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya ruam popok adalah perawatan perianal Steven, 2008, ¶1 Ruam popok. http:www.conectique.com, diperoleh tanggal 23 oktober 2009.
Menurut laporan Journal of Pediatrics terdapat 54 bayi berumur 1 bulan yang mengalami ruam popok setelah memakai disposable diaper. Dalam artikel yang
berjudul Disposable Diapers : Potential Health Hazards, Cathy Allison menyatakan kalau Procter Gamble produsen Pampers dan Huggies melalui penelitiannya
memperoleh data mencengangkan. Angka ruam popok pada bayi yang menggunakan disposable diaper meningkat dari 7,1 hingga 61. Sementara itu Mark Fearer
dalam artikelnya yang berjudul Diaper Debate-Not Over Yet menyatakan beberapa hasil studi medis menunjukkan angka peningkatan ruam popok 7 pada tahun 1955
dan 78 pada tahun 1991 Nyak, C, 2008 ¶ 1 Pampers sekali pakai penyebab ruam kulit. http:www.anakbunda.net, diperoleh 09 oktober 2009.
Setiap anak yang menggunakan popok, maka berpotensi untuk menderita ruam popok ini. Bahkan berdasarkan penelitian Philipp dkk, seperti yang
dipublikasikan dalam The ALSPAC Survey team. British Journal of General Practicepada bulan Agustus 1997, mengatakan semua anak akan menderita ruam
popok minimal satu kali selama masa kanak-kanaknya. Sementara di Indonesia memang belum tersedia data mengenai kelainan ini Janssen, 2001 ¶ 3, Ruam Popok.
http:www.mail-archive.com, diperoleh 25 oktober 2009.
Universitas Sumatera Utara
Masih ada orangtua yang was-was memakaikan bayinya popok sekali pakai atau diapers. Karena, banyak kasus ruam popok terjadi setelah bayi menggunakan
popok yang terbuat dari kertas ini. Padahal, dari sisi kepraktisan, mengenakan diapers praktis dan menyenangkan. Dengan diapers, bayi tidak perlu sering berganti popok
yang basah akibat buang air. Ini baik untuk ketenangan tidurnya. Selain itu, membuat rumah lebih bersih karena tidak terkena ompol bayi. Diapers juga membuat kerja ibu
atau pengasuh lebih ringan karena tidak perlu mencuci, menjemur dan menyetrika setumpuk popo
k. Tetapi, dari sisi kerepotannya penggunaaan diapers dapat
menimbulkan ruam popok Rahmi, 2004 ¶ 1 Diapers, Biang Keladi Ruam Popok. http:portal.cbn.net.id, diperoleh 25 oktober 2004
Walaupun ruam popok bukan merupakan kelainan yang mematikan, namun bila dibiarkan akan semakin meluas sehingga bisa mengganggu pertumbuhan si kecil.
Ketika dia sudah dewasa kelak, bukan tidak mungkin dia akan merasa malu karena bercak yang muncul sewaktu kecil itu akan membekas hingga dewasa.
Sebagai upaya pencegahan agar ruam popok ini tidak terjadi maka perawatan perianalperawatan pada daerah yang tertutup popok penting dilakukan. Mengganti
popok usai mengompol, mengusahakan kulit agar tetap kering, menggunakan sabun khusus, melonggarkan popok, membiarkan daerah alat kelamin terkena udara bebas
Darsana, 2009 ¶ 6, Efektifitas Perawatan Perianal Dengan Baby Oil Terhadap Pencegahan Diaper Dermatitis Pada Neonatus. http:darsananursejiwa. blogspot.
com diperoleh 30 oktober 2009 Pengetahuan pemakaian popok pada bayi dan anak-anak di Indonesia teryata
masih rendah. Padahal, kesalahan dalam pemakaian popok bisa menjadi ancaman
Universitas Sumatera Utara
terhadap bayi. Dampak terburuk dari penggunaan popok yang salah selain mengganggu kesehatan kulit juga dapat mengganggu perkembangan pertumbuhan
bayi dan balita. Hal itu diutarakan oleh dr Siti Aisyah, SpKK, seorang pakar kesehatan kulit di Jakarta
Rendahnya pengetahuan pemakaian popok bayi yang benar memang telah menggejala di Indonesia. Pencegahan ruam popok mesti segera
dilakukan dengan menghindari pemakaian popok yang basah. Bayi atau balita penderita ruam popok akan mengalami gangguan seperti rewel dan sulit tidur. Gejala
itu dapat berkembang menjadi granuloma yang dapat terinfeksi jamur C jika tak segera diatasi. Karena itu, seorang ibu disarankan segera mengganti popok setiap kali
bayi ngompol Liputan 6.com, 2000 ¶ 2, Ruam popok penyebab bayi susah tidur. http:berita.liputan6.com, diperoleh 25 Oktober 2009
Sesuai dengan data pendahuluan di Klinik Bersalin Sally Medan, sekarang ini banyak bayi yang menggunakan popok disposable, dari tiga bayi yang di
observasi saat itu terdapat dua bayi yang terlihat bercak kemerahan di daereh popok, dan sekitar paha. Berarti ibu kurang memperhatikan perawatan perianal pada bayinya
tersebut Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengetahuan dan Tindakan Ibu dalam Perawatan Perianal terhadap Pencegahan Ruam Popok pada Neonatus di Klinik Bersalin Sally Medan 2010“
Universitas Sumatera Utara
B. Rumusan Masalah