2. Kulit Neonatus
Ada perbedaan yang sangat besar dari permukaan dan volume tubuh bayi dan anak remaja. Kulit bayi lebih tipis dari pada anak remaja. Lapisan di bagian dalam
mempunyai kelembaban yang lebih tinggi. Lapisan asid ada dalam beberapa minggu pertama dan pada bayi lebih mudah terkena gangguan dari pada anak remaja.
3. Karakteristik Kulit Neonatus
Berkaitan dengan anatomi dan fisiologi dari kulit, kulit pada bayi relatif tipis, dan mempunyai suatu kandungan air yang tinggi pada lapisan dalam dan fungsi
perlindungan yang belum berkembang dengan penuh. Perlindungan melalui sebum seperti pada kulit remaja masih belum bisa. Kondisi kulit bayi baru lahir mengalami
peralihan dari lingkungan dalam kandungan terhadap perubahan suhu dengan kelembaban udara yang berubah-ubah dan juga kontak dengan kuman, patogen,
substansi yang berbahaya dapat mengganggu kulit bayi setelah kelahiran Sujayanto, 2001.
a. Fungsi Kulit pada Neonatus :
1. Proteksi secara fisis dan imunologis.
2. Mengatur suhu tubuh.
3. Mengatur keseimbangan elektrolit.
4. Persepsi panas, dingin, tekanan, nyeri dan perabaan.
5. Ekskresi Hasan at all,2002, hlm. 167
Universitas Sumatera Utara
b. Perubahan Kulit yang Terjadi pada Neonatus
Permukaan kulit normal pada neonatus akan bereaksi asam variasi antara pH 4,5 – 6,5. Keasaman ini ditimbulkan oleh bahan kimia tertentu dalam sebum dan
keringat. Oleh sebab itu dikatakan bahwa kulit mempunyai acid mantle. Keasaman inilah yang menyebabkan permukaan kulit mempunyai sifat aseptik seperti halnya
keasaman lambung dan vagina. Daerah keasaman yang berkurang pada daerah intertriginosa lipatan kulit menyebabkan daerah tersebut lebih mudah dan lebih
sering diserang oleh kuman dan jamur. Sebum terdiri dari asam lemak, kolesterol, alkohol, gliserida, dan fosfatida. Sebum yang teremulsikan oleh keringat berfungsi
sebagai pelumas kulit yang mempunyai daya fungistatik.Anak dan bayi menghasilkan sebum agak kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa puncak produksi terjadi
pada masa pubertas dan adolesen, sehingga pada kulit bayi lebih kering dibandingkan orang dewasa. Darsana, 2009 ¶ 1, Efektifitas Perawatan Perianal
Dengan Baby Oil Terhadap Pencegahan Diaper Dermatitis Pada Neonatus. http:darsananursejiwa. blogspot. com diperoleh 30 oktober 2009
1. Perbedaan Kulit Neonatus, Bayi dan Dewasa
Secara histopatologis terdapat perbedaan struktur kulit pada neonatus prematur neonatus cukup bulan, dan dewasa. Perbedaan struktur kulit neonatus
prematur, neonatus cukup bulan, dan orang dewasa Berbagai perbedaan penting antara kulit bayi dengan kulit dewasa, antara lain:
1. Kulit relatif lebih tipis dan perlekatan antar sel masih longgar.
2. Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea lebih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
3. Terdapat peningkatan potensi mengalami iritasi.
4. Terdapat peningkatan kerentanan terhadap infeksi, terutama bakteri
5. Sedikit kemungkinan mengalami alergi kontak.
6. Permeabilitas perkutan meningkat, terutama pada bayi prematur atau bila
terjadi kerusakan kulit. 7.
Perbandingan luas permukaan kulit terhadap volume cairan tubuh relatif lebih besar, sehingga risiko peningkatan bahan toksik di dalam darah lebih tinggi.
Kondisi kulit tersebut memungkinkan spektrum kelainan pada bayi baru lahir bersifat fisiologik dan sementara serta relatif tidak memerlukan terapi atau
perawatan husus. Kelainan kulit cenderung lebih banyak diakibatkan oleh infeksi dan iritasi
4. Popok Bayi a. Popok Sekali Pakai Pospak atau Diapers
Yang perlu diketahui orangtua adalah kulit bayi. Kulit Bayi sangat lembut dan peka. Sebab itu, bila setiap saat kulit bayi terkontak atau terpapar benda asing seperti
keringat, air kencing, atau permukaan kain yang kasar, mudah terjadi gangguan ringan yang bisa membuat kulit kemerahan.
Faktor lain yang mempermudah timbulnya ruam popok adalah perawatan kulit yang kurang baik. Misalnya sering menggosok daerah popok dengan kain
bertekstur kasar atau tebal seperti, handuk, jarang mengganti popok yang sudah basah, pemakaian popok yang lembab atau tidak kering betul oleh panas matahari,
Universitas Sumatera Utara
dan pemakaian popok yang terlalu ketat dr Irwan, 2008 ¶ 2,
Popok Bayi http:dokteranakku.com, diperoleh 30 November 2009
Selain itu, ada juga bayi yang alergi terhadap bahan dasar diapers. Dan, ada juga ruam popok yang terjadi karena ibu terlalu ketat memasangkan diapers. sering
didapati ibu atau pengasuh yang taken for granteed kelewat percaya diapers, sehingga tidak mencek isi-nya sampai berjam-jam. Padahal, mungkin saja saat baru
dipasangkan diapers, bayi buang air besar. Ada juga kasus ruam popok akibat kurang cermat membersihkan feses kotoran bayi, sehingga di sekitar kelamin masih
terdapat sisa feses saat dipasangkan popok baru. Ini sering terjadi saat bayi diare. Karena sisa feses mengandung bakteri, maka begitu kontak dengan kulit, melukai
kulit dan menyebabkan ruam, dr Irwan, 2008 ¶ 4,
Popok Bayi http:dokteranakku.com, diperoleh 30 November 2009
1. Jenis dan Kandungan Diapers