Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa iklan dapat diartikan sebagai bentuk presentasi non-personal serta promosi ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa
yang dilakukan oleh seorang sponsor kepada masyarakat. Menurut Setiadi 2003: 253, defenisi standar dari periklanan biasanya
mengandung enam elemen, yaitu: a.
Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar. b.
Alam iklan terjadi proses identifikasi standar. c.
Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen. d.
Periklanan memerlukan elemen media massa merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada audiens sasaran.
e. Bersifat non-personal.
f. Audiens, kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran pesan.
2. Pengertian Iklan Bersambung
Iklan bersambung adalah bentuk khusus dari gaya periklanan di mana karakternya dijaga secara konstan dan diasosiasikan dengan merek. Pada jenis
iklan ini satu iklan dengan iklan lain dibuat secara bersambung dan jalinan cerita yang saling terkait. Hal yang membedakan iklan bersambung dengan iklan yang
tidak bersambung adalah bahwa kunci dari iklan ini adalah kontinuitas. Hal penting adalah iklan baru memiliki hubungan berarti dengan iklan sebelumnya, ini
dihubungkan ke ingatan yang telah ada Sutherland, 2004:288. Iklan bersambung adalah lambang pemeliharaan gaya konstan. Manfaat
dalam mendapatkan gaya adalah bahwa ketika para konsumen melihat jenis iklan itu, gaya secara instan akan memicu asosiasi dengan merek tersebut. Merek adalah
Universitas Sumatera Utara
kepanjangan dari gaya dan gaya kepanjangan dari merek. Karena itu, jika pesaing mencoba untuk menggunakan gaya yang sama, ia berisiko mengkomunikasikan
merek yang salah dan mengerjakan periklanan untuk produk lain. Wells 2000:358 dan Sutherland 2004:294 mengungkapkan tentang
elemen-elemen yang terdapat dalam iklan bersambung: a.
Video X
1
, rangkaian adegan berupa gerakan, kata-kata yang menceritakan tentang produk. Hal ini diukur dengan tayangan alur
cerita, tampilan gambar dan tulisan iklan. b.
Audio X
2
, perpaduan suara, musik dan efek suara yang menarik. Hal ini diukur dengan penerimaan pesan dan musik.
c. Talent X
3
, bakat seseorang untuk memerankan adegan dalam iklan yang menggunakan manfaat, cara kerja, kehebatan dan
lainnya dari produk agar konsumen mendapat informasi cukup. Hal ini diukur dengan kesesuaian model iklan dalam menyampaikan
pesan. d.
Props X
4
, menonjolkan keunggulan produk agar konsumen tidak lupa produknya. Hal ini diukur dengan penjelasan tentang
keunggulan produk. e.
Setting X
5
, kesesuaian suasana pemilihan tempat pengambilan adegan. Hal ini diukur dengan kesesuaian lokasi yang digunakan
dalam iklan. f.
Lighting X
6
, pencahayaan dalam iklan agar iklan terlihat lebih jelas sesuai dengan konsep iklan dan terlihat perbedaan warna yang
Universitas Sumatera Utara
jelas. Hal ini diukur dengan pencahayaan yang membuat iklan terlihat lebih jelas dan perbedaan warna yang jelas.
g. Pacing X
7
, kecepatan tayang proses suatu aksi ditampilkan. h.
Kontinuitas X
8
, keterkaitan antara episode baru dengan episode sebelumnya dan dihubungkan dengan ingatan.
3. Jenis Iklan