26
tahun sekitar 28 dan hampir setengah 43 perempuan India berusia 20-24 tahun menikah saat mereka masih berusia di bawah 18 tahun. Adapun daerah-
daerah yang memiliki kasus pernikahan anak cukup tinggi di India adalah Rajasthan, Madhya Pradesh Uttar Pradesh, Bihar, Jharkhand dan Bengal Barat
dengan kisaran angka 59 hingga 68 atau sekitar 15.000.000 kasus pernikahan anak.
6
Pernikahan anak di India merupakan masalah yang cukup kompleks karena berkaitan dengan adat tradisional, agama, dan beberapa masalah sosial di
India. Selain itu, pernikahan anak ini menimbulkan dampak yang cukup parah karena pernikahan anak ini merupakan kasus pelanggaran hak asasi anak bahkan
sampai menyebabkan kematian. Pernikahan anak ini juga merupakan masalah sosial yang mengancam kehidupan masa depan pemuda India.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Anak di India
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kasus pernikahan anak di India, diantaranya: Adat dan budaya tradisional India, persepsi masyarakat
mengenai keselamatan anak, faktor pendidikan dan faktor ekonomi. Jika dilihat dari adat dan budaya tradisional India, pernikahan anak di India dilandasi
sejumlah motivasi
diantaranya: pernikahan
anak dipercaya
mampu mempromosikan kasta dalam kehidupan sehari-hari apabila kedua pasangan
menikah dengan kasta yang berbeda, dapat meningkatkan kesuburan dan
6
UNICEF, Child Marriage in India – An analysis of available data, 2012, India.
http:www.unicef.indocumentschildmarriage.pdf. Diakses pada 16 Juni 2014
27
memperbanyak garis keturunan dan pernikahan anak ini dapat membantu hubungan ekonomi, politik dan sosial diantara keluarga mereka.
7
Saat ini di India khususnya di daerah yang memiliki kasus pernikahan anak cukup besar seperti
Bihar, Rajashtan, Jharkhand, Uttar Pardesh, dan Madya Pardesh, pernikahan anak sudah menjadi tradisi dan telah disalahgunakan oleh sebagian besar penduduk
India karena tidak jarang dijadikan pekerja anak maupun diperdagangkan. Pernikahan anak di bawah umur menjadikan, status perempuan di India dipandang
rendah oleh kaum laki-laki. Anak perempuan yang belum menikah dianggap sebagai harga terpenting bagi kehormatan keluarga. Pernikahan anak dipercaya
sebagai cara untuk memastikan kesucian dan keperawanan pengantin wanita, sehingga para orang tua menikahkan anak perempuannya untuk menjaga
kehormatan keluarganya.
8
Selain itu, orang tua di India masih percaya bahwa jika mereka tidak menikahkan anak mereka sebelum masa pubertas, maka mereka akan berdosa.
Jika anak perempuan mereka belum menikah hingga anak perempuan mereka mendapat menstruasi maka dosa mereka sama seperti mereka membunuh orang.
Dengan adanya kepercayaan tersebut, maka orang tua memilih untuk menikahi anak mereka sedini mungkin dengan tujuan menghindari dosa
9
7
Basham, A. L, “The Wonder That Was India: A Survey of the History and Culture of the Indian Sub-
Continent before the coming of the Muslims”, Macmillan Publishers. 3rd Edition, 2001, New Delhi, hal:165
8
UNICEF India. “Child Marriage: Fact Sheet”. November 2011. Hal 2. http:www.unicef.orgindiaChild_Marriage_Fact_Sheet_Nov2011_final.pdf. diakses pada 17 Juni
2014
9
Basham, A. L. “The Wonder That Was India: A Survey of the History and Culture of the Indian Sub-
Continent before the coming of the Muslims”.Macmillan Publishers. 3rd Edition. New Delhi, 2001. Hal:159