dan pemilik serta pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemerintah, pelanggan, pemasok dan lain-lain. Untuk memahami laporan keuangan maka
para pemakai laporan keuangan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai elemen-elemen laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
dan laporan perubahan posisi keuangan.
B. Kesehatan dan Kinerja Perusahaan
Perusahaan dalam menentukan alternatif kebijakan perlu mengumpulkan data yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan. Salah satu data yang dapat membantu memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan alternatif
tindakan perusahaan adalah data kinerja perusahaan. Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, dan tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi
yang dicapai suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.
Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut ukuran keberhasilan
perusahaan selama suatu periode tertentu dapat diketahui dan dengan demikian hasil penilaian tersebut dapat digunakan sebagai pedoman bagi
usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya.
15
Dalam menetapkan ukuran kinerja perusahaan yang profit oriented maka tujuannya jelas, yaitu meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang
saham. Dengan demikian profitabilitas merupakan ukuran penting bagi perusahaan, disamping ukuran-ukuran lain yang berkaitan dengan hal tersebut
G. Sugiyarso dan F. Winarni : 2005, 111. Penilaian kesehatan perusahaan merupakan analisis kinerja keuangan
perusahaan yang diatur sesuai ketentuan perusahaan. Penilaian kesehatan perusahaan mencerminkan kinerja dan kondisi perusahaan.
Suharsini 1993, mengatakan kinerja merupakan terjemahan dari kata penampilan, berarti sesuatu yang dapat diamati oleh orang lain. Disimpulkan
bahwa kinerja adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas yang dapat meningkatkan fungsi motivasi secara terus menerus. Kinerja merupakan
penilaian suatu operasi dari perusahaan. Hal ini membuat adanya tanggapan dari pihak luar perusahaan terhadap suatu perusahaan. Pengukuran kinerja
dilakukan perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pengendalian atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Melalui
pengukuran kinerja perusahaan dapat menentukan strategi lebih tepat. Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan baik oleh manajemen,
pemegang saham, pemerintah karena menyangkut distribusi kesejahteraan diantara mereka. Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam
variabel. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan
diantaranya faktor lingkungan bisnis eksternal seperti kebijakan pemerintah,
16
kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumberdaya, pesaing, selera pelanggan dan pengelolaan perusahaan. Lingkungan bisnis eksternal merupakan
lingkungan yang berada diluar organisasi, namun dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Lingkungan bisnis business environment,
dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal Wheelen Hunger: 2000, 9. Pearce and Robinson 2000:71 membedakan lingkungan
bisnis atas lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri.
Lingkungan internal terdiri dari struktur structure, budaya culture, sumber daya resources Wheelen Hunger: 2000; 10 dalam Umi Murtini dan
Nathalia Dewi, 2006. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alternatif untuk menguji
apakah informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham
dipasar modal. Tingkat kesehatan perusahaan penting artinya bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga
kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan yang pada akhirnya dapat menghindari adanya kemungkinan kebangkrutan likuidasi
pada perusahaan. Analisis kesehatan perusahaan dapat dilakukan dengan melihat kinerja
perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Menurut Munawir 2004:5 yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang
disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar
17
itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi
perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan laba yang ditahan .
Sugiyarso2006:1, mengatakan bahwa laporan keuangan financial statement merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi
yang menunjukkan kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan.
Lontoh dan Lindrawati 2004:1, laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Pentingnya laporan keuangan juga diungkapkan Belkoui bahwa laporan keuangan merupakan sarana
mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan manajer atas sumber daya pemilik.
Laporan keuangan bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja manajemen Chasteen,et.al, 1998 dalam Sutrisno, 2004. Ukuran
kinerja perusahaan dapat dilihat dari perspektif internal dan perspektif eksternal Keown,et.al, 2001. Perspektif internal mengacu pada ukuran
efisiensi yang dapat dievaluasi berdasarkan standar internal, sedangkan perspektif eksternal mengacu pada ukuran efektivitas yang didasarkan
satandar eksternal yang dijadikan sebagai benchmark. Selain itu, untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan,
analisis laporan keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang
18
sering dipakai adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan atau lebih. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat
memberikan hasil informasi yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan dibandingkan bila hanya didasarkan atas data keuangan
sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio Horne, 1995 dalam Sutrisno, 2004.
C. Rasio Keuangan